UKM Bandung Tengah Diusulkan Dapat Bantuan Usaha Hadapi Pandemi
UMKM Kota Bandung bakal disuntik bantuan dana untuk bertahan di tengah pandemi. Promosi dalam dan luar negeri juga akan dilakukan untuk meningkatkan daya saing.
Oleh
CORNELIUS HELMY
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pelaku usaha kecil menengah di Kota Bandung tengah diusulkan menerima dana bantuan usaha di tengah pandemi. Harapannya, pelaku usaha itu tetap bisa bersaing dan berinovasi meski di tengah pandemi.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Bandung Atet Dedi Handiman di Bandung, Kamis (15/7/2021), mengatakan, sedikitnya 120.000 pelaku usaha di Kota Bandung, diusulkan mendapat bantuan dari Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) pada tahun ini.
Hal yang sama pernah dilakukan tahun 2020. Saat itu, sedikitnya 240.000 pelaku usaha Kota Bandung berhasil mendapat bantuan masing-masing Rp 2,4 juta dari Kemenkop UKM.
Selain itu, Dinas Koperasi UKM Kota Bandung juga tengah mengajukan proposal ke Kemenkop UKM untuk mendapat bantuan dana hibah usaha sebesar Rp 3 juta-Rp 15 juta. ”Kami berhasil mengumpulkan 179 proposal. Ini pengajuannya harus bentuk proposal karena dananya cukup besar sampai Rp 15 juta untuk setiap proposal,” tutur Atet.
Selain bantuan dana, upaya terus menggeliat di tengah pandemi dilakukan dengan menggenjot pelatihan digital marketing. Mereka diajarkan cara memasarkan produk tanpa harus bertemu langsung. Pelatihan itu dilengkapi dengan pembangunan Sarana Layanan Pemasaran UKM untuk menjual hasil produk.
”Semua akan dilakukan untuk mempromosikan produk UKM hingga ke mancanegara,” katanya.
Selain itu, promosi di dalam negeri juga terus dilakukan. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah mengungkapkan, pihaknya akan terus memfasilitasi antara UKM Kota Bandung untuk bisa masuk ritel atau toko modern. Kini, ada 26 produk dari 20 UKM binaan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung dijual gerai Indomaret.
”Ini salah satu bentuk aktualisasi kita inginkan ritel yang ada di Bandung memprioritaskan produk pelaku usaha kota Bandung. Ke depan, kami tambah lagi kerjasama ini,” imbuh Elly.
Elly menambahkan, ada standarisasi bagi produk yang ingin masuk ke ritel dan toko modern, khususnya kuliner. Mulai dari perizinan produksi, komposisi gizi, sampai batas kedaluwarsa.