logo Kompas.id
Buku"Lacrimosa", Merayakan Sunyi...
Iklan

"Lacrimosa", Merayakan Sunyi Dalam Puisi

Membaca puisi-puisi Iswadi dalam buku Lacrimosa kita diajak melangkah dengan jangkauan tanpa tepi. Peristiwa, sketsa, atau sejumlah uraian yang muncul dalam puisinya seperti melengkapi semua kesunyian yang getir.

Oleh
ALEXANDER ROBERT NAINGGOLAN
· 6 menit baca
-
ALEXANDER R NAINGGOLAN

-

Sebagian besar puisi kita acap bertautan dengan sunyi. Diksi-diksi yang meliputinya semacam menghamburkan jeda dan ruang bagi sunyi untuk turut larut di dalamnya. Ketika berhadapan dengan puisi, dengan sejumlah imaji dan metafora yang membungkusnya aura sunyi kerap terasa sampai ke rongga dada. Barangkali apa yang pernah diucapkan penyair Acep Zamzam Noor, jika memang membedakan karya sastra yang bagus ukurannya adalah bulu kuduk.

Pun dalam buku puisi dari penyair Iswadi Pratama, hamparan sunyi terasa kental dalam puisi-puisinya. Ia merebut sudut-sudut dalam kehidupan, kemudian merangkainya hingga menjelma menjadi sejumlah sintaksis kalimat yang rapat, yang mungkin biasa dalam keseharian—namun setelah membacanya lebih jauh, antara kata satu dengan lainnya berkelindan dan memberikan tafsiran panjang.

Editor:
YOHANES KRISNAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000