Pengasuhan Anak Berkebutuhan Khusus
Chyntia Poedjokerto, konselor keluarga dan konsultan bersertifikat, mengulas bagaimana mengatasi anak dengan memiliki kebutuhan khusus berdasarkan pengalamannya mendampingi orangtua dari anak berkebutuhan khusus.
Anak merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada orangtua. Peran menjadi orangtua tidaklah mudah sebab selain memenuhi kebutuhan sandang, papan, dan pangan, mendidik anak menjadi hal utama. Orangtua bertanggung jawab mendidik, membimbing, dan mengasuh sang anak.
| Judul | My Special Parenting Journey: Buku Pegangan Pengasuhan Anak Berkebutuhan Khusus |
| Penulis | Chyntia Poedjokerto, MS.ED |
| Penerbit | Penerbit Buku Kompas |
| Tahun terbit | 2021 |
| Jumlah halaman | xiii + 226 halaman |
| ISBN | 978-623-346-160-3 |
Halaman muka buku berjudul My Special Parenting Journey: Buku Pegangan Pengasuhan Anak Berkebutuhan Khusus.
Orangtua yang mempunyai anak-anak berkebutuhan khusus memiliki tantangan lebih besar dibandingkan dengan anak-anak normal pada umumnya. Pada awalnya orangtua pasti mengalami kebingungan hingga frustrasi saat menangani anak yang menyandang spektrum gangguan perkembangan, ADHD (attention deficit hyperactivity disorder), dan gangguan pemrosesan sensorik. Cara menghadapi anak berkebutuhan khusus diulas dalam buku My Special Parenting Journey: Buku Pegangan Pengasuhan Anak Berkebutuhan Khusus (Penerbit Buku Kompas, 2021).
Berawal dari kisah frustrasi sepasang orangtua yang memiliki anak dengan diagnosis autisme dan gangguan pemrosesan sensorik. Orangtua tersebut telah menyekolahkan anaknya di sekolah swasta mahal dengan harapan sang anak mendapat dukungan untuk mengakomodasi kebutuhannya yang tidak dapat dipenuhi di sekolah negeri. Namun, orangtua kerap merasa hilang arah karena gagal mendapatkan respons positif dari sang anak.
Buku karya Chyntia Poedjokerto, seorang konsultan dan konselor keluarga, mengulas bagaimana mengatasi anak yang memiliki kebutuhan khusus. Orangtua menjadi sosok utama yang terlibat dalam tumbuh kembang sang anak. Keterlibatan orangtua dapat dimulai dari mencatat kebiasaan sang anak setiap harinya dan dipresentasikan kepada tenaga profesional sehingga tenaga profesional dapat memahami perawatan yang dibutuhkan anak.
Selanjutnya, orangtua juga bertanggung jawab saat terapis memberikan intervensi sehingga orangtua dapat terus berlatih untuk mengimplementasikan strategi-strategi yang diberikan terapis ketika menghadapi sang anak di rumah.
Lalu mengapa orangtua berperan utama dalam perawatan anak berkebutuhan khusus? Berdasarkan penelitian yang ditulis dalam buku ini, hubungan keterikatan awal diturunkan dari orangtua kepada anak-anak setidaknya tiga generasi. Artinya, cara anak berperilaku dipengaruhi oleh cara orangtua berinteraksi sehingga interaksi dengan orangtua menjadi bagian utama yang kemudian menjadi panutan sang anak.
Buku dengan tebal 226 halaman ini menampilkan pertanyaan dari sisi psikologis untuk didisikusikan dalam setiap babnya dan dapat diisi oleh pembaca. Bentuk pertanyaan meliputi evaluasi untuk suami istri, peran sebagai orangtua, kegiatan dalam keluarga, hingga evaluasi bagi diri sendiri.
Penulis memiliki harapan kehadiran buku ini dapat menolong orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus sehingga orangtua tidak hilang arah dan frustrasi. Karya Chyntia mendorong orangtua untuk memaksimalkan potensi anak secara positif dan dapat tumbuh menjadi individu yang dewasa yang mandiri. (LITBANG KOMPAS)
