Situasi Sosial Ekonomi Akibat Covid-19 Menurut Analis Muda Badan Kebijakan Fiskal
Para analis muda di Badan Kebijakan Fiskal Indonesia melakukan pemantauan sejak pertama kali wabah Covid-19 merebak di Indonesia pada awal tahun 2020.
Judul | Covid-19: Catatan Linimasa Para Analis Muda |
Penulis | Rizki Saputri, Ika Kartika Sari, Wignyo Parasian, Andi Yoga Trihartanto, Affan Hanif Imaduddin, dan Dwi Anggi Novianti |
Penerbit | Gramedia Pustaka Utama |
Halaman | 151 halaman |
Satu tahun lebih pandemi Covid-19 merebak di seluruh dunia. Pandemi tidak hanya menyebabkan krisis kesehatan, tetapi juga membawa efek domino terhadap bidang sosial, ekonomi, dan kesejahteraan. Para analis muda di Badan Kebijakan Fiskal Indonesia berkolaborasi melakukan pemantauan sejak pertama kali wabah Covid-19 merebak di Indonesia pada awal tahun 2020.
Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok, pada 2019 merupakan penyakit yang menular melalui interaksi manusia. Dampak bagi manusia yang terpapar pun beragam, dari batuk ringan, kehilangan kemampuan indera perasa dan pencium, hingga kematian. Penularannya pun sangat cepat sehingga pada mula 2020 sudah menyebar dan menjadi bencana kemanusiaan global hingga saat ini.
Penyebaran yang masif dan eskalatif dari Covid-19 menciptakan urgensi langkah pencegahan dan penanganan oleh seluruh negara. Pembatasan aktivitas manusia, penggunaan masker, mencuci tangan, menjadi kewajiban baru sebagai langkah untuk mencegah penularan. Pembatasan ini berujung pada masalah-masalah ekonomi yang memicu respons kebijakan berbagai negara baik itu fiskal maupun keuangan.
Melihat hal ini, dibentuklah tim kecil beranggotakan 6 analis muda dalam Badan Kebijakan Fiskal untuk memantau perkembangan wabah pandemi Covid-19 setiap hari dan melakukan analisis situasi ekonomi. Pemantauan harian dilakukan oleh Rizki Saputri, Ika Kartika Sari, Wignyo Parasian, Andi Yoga Trihartanto, Affan Hanif Imaduddin, dan Dwi Anggi Novianti sebagai manajer. Analisis linimasa terkait perkembangan pandemi memantik diskusi kritis untuk usulan kebijakan yang penting, utamanya di Kementerian Keuangan. Analisis kemudian dituang dalam sebuah buku berjudul Covid-19: Catatan Linimasa Para Analis Muda.
Diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, buku dengan tebal 151 halaman ini terdiri dari 3 bagian dan 13 subbab. Bagian pertama menjelaskan potret pola penyebaran Covid-19 dalam skala global dan di Indonesia. Bagian kedua menjelaskan mengenai upaya berbagai negara mencegah penularan wabah dan upaya untuk menyelamatkan ekonomi. Pada bagian ketiga yang juga merupakan bab terakhir, merupakan simpulan dari pelajaran selama periode enam bulan pertama 2020 pandemi berjalan.
Penuturan dilengkapi dengan tabel dan grafis hasil olahan dari berbagai sumber informasi data dan rangkuman singkat sehingga mampu memberikan informasi yang lengkap dan terpercaya. Seperti pada sub bab 4 yang menjelaskan perkembangan episentrum Covid-19 di Indonesia, pembaca dapat melihat pola yang sama melalui grafik yang menggambarkan pertumbuhan jumlah kasus yang disertai dengan pemaparan. Salah satunya, perkembangan kasus di Sulawesi Selatan yang banyak dijelaskan penulis. Provinsi tersebut merupakan hub kawasan Barat dan timur Indonesia, serta menjadi sentra perdagangan kawasan Timur.
Tak hanya persebaran kasus, pada subbab 8 membahas pemberian stimulus secara global, lengkap dengan linimasa berbagai negara, serta upaya Indonesia menanggapi wabah pandemi Covid-19. Pada subbab akhir, buku ini merangkum pelajaran-pelajaran yang dapat diperoleh, dilengkapi contoh dari berbagai negara dan industri.
Buku ini mampu menambah informasi dasar yang diperlukan untuk menakar perumusan kebijakan bagi pihak terkait. Bagi masyarakat awam, menjadi rujukan rangkuman wawasan pandemi Covid-19.(Litbang Kompas)