logo Kompas.id
Bebas AksesPesan Harmoni dari Tanah Baduy
Iklan

Pesan Harmoni dari Tanah Baduy

Selama tujuh hari, Pataka Kirab Pemilu 2024 diarak keliling Kabupaten Lebak, Banten. Edukasi pemilu disebarkan kepada semua kelompok masyarakat, tak terkecuali masyarakat adat Baduy di pegunungan Kendeng.

Oleh
HIDAYAT SALAM
· 5 menit baca
Rombongan Paskibra membawa bendera partai politik peserta Pemilu 2024 memasuki kantor Bupati Lebak saat kirab Pemilu di Lebak, Banten, Senin (18/9/2023). Kirab Pemilu 2024 ini adalah program Komisi Pemilihan Umum yang berlangsung sejak 14 Januari 2023 atau satu tahun menjelang pemungutan suara..
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Rombongan Paskibra membawa bendera partai politik peserta Pemilu 2024 memasuki kantor Bupati Lebak saat kirab Pemilu di Lebak, Banten, Senin (18/9/2023). Kirab Pemilu 2024 ini adalah program Komisi Pemilihan Umum yang berlangsung sejak 14 Januari 2023 atau satu tahun menjelang pemungutan suara..

Alun-alun Rangkasbitung di ujung Jalan Raya Multatuli menjadi penanda akhir Kirab Pemilu 2024 Jalur II di Provinsi Banten. Iring- ringan kendaraan yang membawa 18 bendera partai politik nasional yang diarak dari Kabupaten Pandeglang disambut meriah ketika tiba di depan Museum Multatuli, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (18/9/2023).

Dengan sigap pasukan pengibar bendera menerima satu per satu bendera partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024. Diiringi marching band, pasukan berseragam putih-putih itu melangkah tegap membawa 18 bendera parpol menuju Pendapa Kabupaten Lebak, yang berjarak sekitar 100 meter dari Museum Multatuli.

Di Pendapa Kabupaten Lebak telah berkumpul sejumlah anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak dan KPU Provinsi Banten serta para tamu undangan dan perwakilan pengurus parpol. Sebagian besar dari mereka mengenakan pakaian adat serta ikat kepala khas Baduy, suku asli yang hidup di kawasan Gunung Kendeng yang secara administrasi kewilayahan berada di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Ada yang mengenakan baju dan celana serba putih, pakaian khas warga Baduy Dalam, ada pula yang memakai baju dan celana berwarna hitam, pakaian yang biasa dikenakan warga Baduy Luar.

Bendera parpol yang hadir bersama Sura dan Sulu, maskot Pemilu 2024, disambut dengan atraksi budaya, seperti tari-tarian dan lainnya. Tak lupa, Sura dan Sulu menyosialisasikan penyelenggaraan pemilu kepada hadirin, dari tanggal pemungutan suara, tanda gambar dan nomor urut 18 parpol peserta pemilu, cara mengecek daftar pemilih tetap, hingga cara mencoblos.

Bupati Lebak Octavia Jayabaya (berhijab) menerima rombongan pembawa bendera pataka dari Kabupaten Pandeglang saat kirab Pemilu di Lebak, Banten, Senin (18/9/2023).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Bupati Lebak Octavia Jayabaya (berhijab) menerima rombongan pembawa bendera pataka dari Kabupaten Pandeglang saat kirab Pemilu di Lebak, Banten, Senin (18/9/2023).

Tak lupa, papan berisi pernyataan Deklarasi Pemilu sebagai Sarana Integrasi Bangsa juga ditandatangani pada serah terima pataka Kirab Pemilu 2024 dari KPU Pandeglang kepada KPU Kabupaten Lebak tersebut. Selain perwakilan parpol, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya juga turut menandatangani piagam deklarasi.

Kirab Pemilu 2024 merupakan inisiatif KPU periode 2022-2027 di bawah kepemimpinan Hasyim Asy’ari, August Mellaz, Betty Epsilon Idroos, Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Yulianto Sudrajat, dan Idham Holik, bersama Sekretaris Jenderal KPU Bernad Dermawan Sutrisno. Tidak hanya untuk menyosialisasikan penyelenggaraan pemilu, kirab yang digelar sejak 14 Februari 2023 di 38 provinsi itu juga bertujuan untuk mengedukasi pemilih bahwa pemilu merupakan sarana integrasi bangsa.

Baca juga: Pemilu dari Sabang sampai Merauke

Sebelum tiba di Lebak, rombongan pataka kirab pemilu telah berkeliling di Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang, Banten. Sejumlah acara digelar KPU Kabupaten Serang untuk menyosialisasikan pemilu, salah satunya Gowes Santai Kirab Pemilu 2024. Tak hanya diikuti oleh penyelenggara pemilu, gelaran sepeda santai itu juga diikuti perwakilan parpol, komunitas sepeda, komunitas sepeda tua, dan masyarakat umum. Mereka berkeliling di kawasan industri Modern Cikande.

https://cdn-assetd.kompas.id/O75ZJLVVvS90bj038aE4DPo96AY=/1024x2069/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F19%2F5db1f0c8-8bb4-4e44-be29-e1db9af64077_png.png

Sementara di Kabupaten Pandeglang, pataka Kirab Pemilu 2024 diarak berkeliling daerah bersama dengan iring- iringan kendaraan partai politik. Sosialisasi juga digelar di pasar-pasar tradisional, sekolah, hingga rumah-rumah warga. Alat peraga sosialisasi berupa kaus, mug, topi, dan bahan informasi kepemiluan juga dibagikan kepada masyarakat.

Disambut masyarakat

Serah terima kirab pemilu yang dimeriahkan dengan beragam atraksi budaya lokal Lebak itu disambut gembira oleh masyarakat setempat. Ade Mulyati (43), salah satunya. Warga Desa Citeras itu sengaja datang ke Alun-alun Rangkasbitung bersama anaknya hanya untuk melihat karnaval kirab pemilu.

Menurut dia, ini baru pertama kali ada karnaval budaya untuk menyambut pemilu. Karena itu, ia berharap dengan adanya kirab pemilu ini banyak masyarakat yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk mencoblos pada 14 Februari 2024. ”Bagi yang sudah punya hak pilih, bisa ikut datang ke TPS. Jangan golput,” ucapnya.

Iklan

Selama tujuh hari, pataka kirab pemilu diarak berkeliling Lebak. Sura dan Sulu beserta 18 bendera parpol berkeliling di sejumlah sekolah dan pusat keramaian di Rangkasbitung, melintasi pegunungan di wilayah tengah Lebak, serta menyusuri pesisir pantai di selatan Lebak.

Kekhasan suku Baduy ditampilkan untuk menunjukkan banyak nilai-nilai masyarakat adat Baduy yang layak dijadikan teladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ketua KPU Kabupaten Lebak Nikmatullah menuturkan, sosialisasi tak hanya menyasar pemilih mula, tetapi juga tokoh perempuan, petani, nelayan, serta komunitas lainnya. Sosialisasi tidak hanya untuk mengenalkan tentang cara memilih, tetapi juga diberi pemahaman bahwa pemilu merupakan sarana memilih pemimpin bangsa.

Masyarakat adat Baduy juga menjadi sasaran sosialisasi pemilu. Sejumlah warga masyarakat Baduy hadir pada acara sosialisasi di Pendapa Kabupaten Lebak, tak terkecuali Kepala Desa Kanekes Jaro Saija.

Menjaga harmoni

Pilihan para peserta sosialisasi untuk mengenakan pakaian adat Baduy pada hari pertama kirab pemilu di Lebak bukan tanpa alasan. Ketua KPU Provinsi Banten Mohamad Ihsan menjelaskan, kekhasan suku Baduy ditampilkan untuk menunjukkan banyak nilai-nilai masyarakat adat Baduy yang layak dijadikan teladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satunya prinsip untuk menjaga harmoni.

Rombongan Paskibra membawa bendera partai politik peserta Pemilu 2024 saat mengikuti kirab Pemilu di Alun-alun Lebak, Banten, Senin (18/9/2023).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Rombongan Paskibra membawa bendera partai politik peserta Pemilu 2024 saat mengikuti kirab Pemilu di Alun-alun Lebak, Banten, Senin (18/9/2023).

Pesan harmoni dari Baduy itu perlu digaungkan karena, menurut Ihsan, gesekan akibat perbedaan pilihan biasanya muncul menjelang pemilu. Kirab pemilu diharapkan bisa menjadi momentum saling mengingatkan bahwa perbedaan di antara masyarakat bukan suatu masalah.

”Tugas kita sebagai anak bangsa menjaga kedamaian, kerukunan, dan menjaga kebudayaan kita. Menghargai perbedaan karena perbedaan itu pasti. Tak hanya pilihan, tetapi juga ada perbedaan di keluarga, itu adalah hal biasa,” katanya.

Warga Baduy yang tinggal di Desa Kanekes, sekitar 50 kilometer dari Rangkasbitung, memang hidup dalam harmoni. Keselarasan tidak hanya dibangun dengan sesama manusia, tetapi juga alam.

Dalam mengikuti pesta demokrasi, masyarakat adat Baduy punya prinsip yang terus dipegang, yakni ”Ilu ka nu meunang” yang artinya ikut kepada siapa pun yang menang.

Jaro Saija menjelaskan, prinsip tersebut bertujuan agar masyarakat Baduy tidak terbelah akibat beda pilihan politik. Prinsip itu juga berarti masyarakat Baduy tidak akan berpihak kepada salah satu kontestan, kecuali pemerintahan yang sah.

Para pemuda Baduy Dalam keluar dari kampungnya di Desa Kanekes, Leuwidamar, Lebak, Banten, Sabtu (8/7/2023). Warga Baduy Dalam terkenal kuat dalam memegang dan melaksanakan aturan adat seperti larangan menggunakan sarana kendaraan sebagai transportasi.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Para pemuda Baduy Dalam keluar dari kampungnya di Desa Kanekes, Leuwidamar, Lebak, Banten, Sabtu (8/7/2023). Warga Baduy Dalam terkenal kuat dalam memegang dan melaksanakan aturan adat seperti larangan menggunakan sarana kendaraan sebagai transportasi.

Kuatnya warga Baduy memegang tradisi juga tak lantas membuat mereka intoleran terhadap masyarakat lainnya. Pikukuh atau pedoman dan falsafah hidup yang diwariskan turun-menurun mengajarkan kepada warga Baduy bahwa semua manusia itu sama. Pikukuh itulah yang membuat warga Baduy tidak pernah membeda-bedakan manusia berdasarkan latar belakang suku, agama, ras, apalagi golongan.

Dalam praktiknya, masyarakat Baduy selalu menerima siapa pun yang berkunjung tanpa pernah menanyakan asal suku, apalagi agama. Masyarakat Baduy juga hidup berdampingan dengan harmonis bersama warga lain di luar wilayah adat yang mayoritas beragama Islam.

Baca juga: Siar Pemilu di Bumi Lambung Mangkurat

Pada Pemilu 2024, sebanyak 6.078 warga Baduy masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Jumlah itu memang tidak seberapa jika dibandingkan dengan total pemilih Pemilu 2024 yang telah ditetapkan sekitar 204,8 juta jiwa. Namun, prinsip masyarakat Baduy dalam menjaga harmoni dan mencegah perpecahan karena perbedaan politik layak untuk diteladani oleh masyarakat dan para calon pemimpin bangsa. ”Ilu ka nu meunang.”

Editor:
ANITA YOSSIHARA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000