logo Kompas.id
Bebas AksesKolaborasi Penggerak...
Iklan

Kolaborasi Penggerak Transformasi Telekomunikasi

Dalam Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2023, kolaborasi dan kemitraan sinergi disebut sebagai penggerak transformasi teknologi telekomunikasi utama.

Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA, SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
· 4 menit baca
Suasana konferensi hari pertama BATIC 2023 di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (6/9/2023). Director of Group Business Development Telkom Indonesia Honesti Basyir (berdiri) memberikan pemaparan tentang bisnis telekomunikasi dalam konferensi BATIC 2023.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Suasana konferensi hari pertama BATIC 2023 di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (6/9/2023). Director of Group Business Development Telkom Indonesia Honesti Basyir (berdiri) memberikan pemaparan tentang bisnis telekomunikasi dalam konferensi BATIC 2023.

BADUNG, KOMPAS — Perkembangan global saat ini mendorong industri telekomunikasi membangun kemitraan strategis dan berkolaborasi dengan multipihak demi mengembangkan bisnis dan sekaligus memperluas jangkauan bisnis. Kemitraan dan kolaborasi diyakini menjadi penggerak penting dalam transformasi industri telekomunikasi.

Perihal itu mengemuka dalam konferensi hari pertama Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2023 dengan topik ”Enabling Tomorrows Digital Experiencesdi Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (6/9/2023). Sejumlah pembicara dari Indonesia dan dari luar negeri juga menyampaikan pentingnya menjalin kemitraan dan membangun kolaborasi dalam upaya menggerakkan transformasi bisnis telekomunikasi.

Director of Group Business Development Telkom Indonesia Honesti Basyir mengungkapkan, sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, Telkom bekerja sama dan membangun kemitraan strategis dengan perusahaan besar di dunia sebagai bentuk strategi pengembangan bisnis. Perusahaan-perusahaan besar membutuhkan kolaborasi dan sinergi untuk membangun dan mengembangkan bisnis yang lebih kuat.

Gedung <i>data center</i> yang berada di area Data Center Kampus DCI Indonesia di Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (27/5/2021).  <i>Data center</i> menjadi salah satu bisnis strategis Telkom Group.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Gedung data center yang berada di area Data Center Kampus DCI Indonesia di Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (27/5/2021). Data center menjadi salah satu bisnis strategis Telkom Group.

Honesti mengungkapkan, dalam transformasi bisnis, Telkom Indonesia membangun kerja sama dan menjalin kemitraan dengan pihak lain untuk mengembangkan kapasitas internalnya. Namun, ada tantangan internal yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan perubahaan strategis, yakni membangun kepercayaan para pihak, termasuk karyawan.

”Sehingga perlu terus diyakinkan kenapa transformasi (bisnis) menjadi penting dilakukan sambil tetap menjalankan bisnis,” kata Honesti.

Begitu pula dengan Telecom Italia Mobile (TIM). Sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Italia, menurut Chief Network, Operations, and Wholesale Officer TIM, yang juga Chair of the ITW Global Leaders’ Forum (GLF) Elisabetta Romano, TIM juga bertransformasi sebagai adaptasi menghadapi perubahan dan persiapan ke masa depan. Kebutuhan telekomunikasi terus berkembang dan situasi itu membutuhkan kesiapan perusahaan.

”Kolaborasi menjadi penting karena tidak ada satu perusahaan yang memiliki kapasitas menjangkau seluruh kebutuhan,” kata Romano.

Ditemui di sela-sela konferensi hari pertama BATIC 2023, Rabu (6/9), Romano mengatakan, kolaborasi dan kerja sama dengan multipihak strategis juga akan memudahkan perusahaan dalam menggerakkan transformasi bisnisnya. Meski tiap perusahaan juga berkompetisi, kompetisi itu dihadapi dengan membangun jejaring dan kemitraan strategis sehingga bisnis perusahaan dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

”Kolaborasi juga penting dilakukan di setiap bidang di perusahaan,” kata Romano.

Baca juga: BATIC 2023, Ajang Membawa Bisnis Telekomunikasi Indonesia Kian Mendunia

Proyeksi kebutuhan dan tren pusat data (data center).
SUMBER RISET VERTIV, PERUSAHAAN PENYEDIA INFRASTRUKTUR PUSAT DATA

Proyeksi kebutuhan dan tren pusat data (data center).

Iklan

Ia menekankan, pada 2030 transformasi digital bisa mencapai 3.000 miliar dollar AS. ”Itu kabar baik karena nilai pasar dari transformasi sangat besar sekali, tetapi apakah kita sudah siap mengambil ceruk pasar itu?” tanya Romano.

Menurut Romano, industri telekomunikasi harus bisa menangkap pasar itu dengan menerapkan sejumlah strategi, di antaranya membangun jaringan infrastruktur, membuat langkah yang lebih adaptif dan konsisten.

Kolaborasi juga penting dilakukan di setiap bidang di perusahaan.

Senada dengan Honesti dan Romano, President of Asia Pacific and Japan Service Provider Business Cisco Sanjay Kaul mengatakan, kemitraan strategis dengan multipihak akan membantu perusahaan dalam menghadapi tantangan dan menjalankan transformasi bisnis ke masa depan. Cisco kini bermitra dengan banyak perusahaan besar, termasuk dengan Telkom Indonesia. Cisco dan Telkom bermitra strategis dalam pengembangan layanan telekomunikasi.

”Kami bekerja sama dengan banyak mitra. Kerja sama ini bertujuan menciptakan pelayanan yang lebih baik dan lebih kompetitif,” kata Sanjay, yang ditemui seusai memberikan pemaparan dari konferensi hari pertama BATIC 2023.

Baca juga: Kolaborasi Menjadi Kunci dalam Pengembangan Bisnis Digital

Logo BATIC 2023 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Rabu (6/9/2023).
KOMPAS/SIWI YUNITA CAHYANINGRUM

Logo BATIC 2023 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Rabu (6/9/2023).

Agar transformasi teknologi komunikasi dapat lebih menggerakkan bisnis dan juga membantu pencapaian target pembangunan berkelanjutan (SDGs), menurut Sanjay, perlu menghadirkan teknologi yang tersedia dan dapat diakses banyak kalangan serta penguatan literasi digital. Untuk mencapai hal itu, dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi yang sinergi.

Perluas jaringan

Telkom Indonesia, menurut Honesti, saat ini menjadi pemimpin pasar telekomunikasi nasional. Untuk jaringan fix voice Telkom menguasai 70 persen pasar, mobile service telah menguasai lebih dari 45 persen. Namun, Indonesia bukan lagi tujuan utama. Telkom Indonesia lewat anak perusahaannya saat ini telah merambah ASEAN.

”Kondisi saat Telkom sangat sehat saat ini, tetapi tidak ada yang bisa menjamin masa depan. Karena itu, kami telah membuat berbagai strategi baru. Konektivitas adalah DNA kita yang bisa kita gunakan untuk melompat lebih jauh. Jika tidak bergerak sekarang, akan terlambat,” kata Honesti.

Sebaliknya, Axiata justru tertarik untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Obaid Rahman, Head Axiata Group Wholesale, mengatakan, posisi Indonesia sangat stragetis sebagai kawasan penghubung negara-negara di Asia Tenggara. Ekonomi Indonesia berkembang baik. Masyarakat golongan ekonomi menengah pun tumbuh.

”Tentu saja kami tertarik mengembangkan pasar di Indonesia, di sini kami punya XL Axiata yang bisa dikembangkan,” katanya.

Obaid Rahman, Head of Axiata Group Wholesale.
KOMPAS/SIWI YUNITA CAHYANINGRUM

Obaid Rahman, Head of Axiata Group Wholesale.

Baca juga: Indonesia Tangkap Peluang Maraknya Pertumbuhan Ekonomi Digital

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000