logo Kompas.id
Bebas AksesTanjakan Ekstrem Bakal Sambut ...
Iklan

Tanjakan Ekstrem Bakal Sambut Pebalap Cycling de Jabar

Tanjakan ekstrem menjadi tantangan utama dalam ajang Cycling de Jabar 2023. Hal itu menarik 145 pebalap sepeda menjajal rute di Jabar selatan.

Oleh
(WAD/RTG/IKI/DAN/CHE)
· 5 menit baca
Anggota tim BRCC Banyuwangi berpose bersama usai latihan di kawasan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/7/2023). Cycling de Jabar 2023 etape pertama akan dimulai di Geopark Ciletuh, Sabtu (8/7/2023), dengan finis di Ranca Buaya, Kabupaten Garut dengan jarak 199,7 km.
KOMPAS/WISNU AJI DEWABRATA

Anggota tim BRCC Banyuwangi berpose bersama usai latihan di kawasan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/7/2023). Cycling de Jabar 2023 etape pertama akan dimulai di Geopark Ciletuh, Sabtu (8/7/2023), dengan finis di Ranca Buaya, Kabupaten Garut dengan jarak 199,7 km.

SUKABUMI, KOMPAS-Tanjakan ekstrem di etape pertama Cycling de Jabar 2023 akan menguji daya tahan 145 pebalap sepeda, Sabtu (8/7/2023). Selain itu, fisik dan mental mereka akan ditantang hujan yang berpotensi turun saat lomba berlangsung.

Cycling de Jabar akan digelar menempuh 369 kilometer dari Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, Sabtu hingga finis di Paamprokan, Kabupaten Pangandaran, Minggu (9/7). Acara ini digelar harian Kompas, Pemerintah Provinsi Jabar, dan bank bjb.

Untuk etape pertama, pesepeda akan menempuh jarak 199,7 Km dan finis di Karang Potong, Cianjur. Rute itu lebih panjang 46,9 Km ketimbang tahun lalu. Seperti edisi sebelumnya, kompetisi raja dan ratu tanjakan atau King and Queen of Mountain (KQM), bakal kembali menguji stamina pesepeda.

Di etape pertama, pesepeda bakal menjajal tanjakan di Jalan Cidaun, Karangwangi, Km 178 hingga Km 183,9. Lokasinya di ketinggian 275 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di etape pertama, digelar juga intermediate sprint. Tantangan ini dimulai dari Km 151,8 dan berakhir Km 152,8 di Karang Potong.

Baca juga : Peserta Cycling de Jabar 2023 Berlatih di Geopark Ciletuh

Pebalap dari klub BRCC Banyuwangi berfoto bersama usai menjalani latihan di kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat, yang menjadi titik start etape pertama Cycling de Jabar 2023, Jumat (7/7/2023). Sebanyak 154 pebalap yang terbagi dalam kelas elit dan master akan mengikuti Cycling de Jabar yang menempuh rute 368,9 kilometer yang tebagi dalam dua etape.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Pebalap dari klub BRCC Banyuwangi berfoto bersama usai menjalani latihan di kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat, yang menjadi titik start etape pertama Cycling de Jabar 2023, Jumat (7/7/2023). Sebanyak 154 pebalap yang terbagi dalam kelas elit dan master akan mengikuti Cycling de Jabar yang menempuh rute 368,9 kilometer yang tebagi dalam dua etape.

Direktur Perlombaan Cycling de Jabar 2023 Andi Sadruddin Rohadian, Jumat (7/7), mengatakan, selain jalur ekstrem di awal rute pertama, ada tanjakan panjang untuk kompetisi KQM. "Tanjakan KQM tidak setinggi tahun lalu tapi panjangnya sekitar 750 meter," ucap Andi.

Cycling de Jabar juga akan menguji daya tahan karena tidak akan melaju dalam satu iringan seperti tahun lalu. Andi menuturkan, 54 pebalap elite akan beradu kecepatan sejak awal balapan.

Setelah itu, terdapat pebalap kelas master A dan B yang akan berjarak 15-30 menit. Lalu, di belakang mereka menyusul komunitas pesepeda. "Tantangan lainnya adalah potensi turun hujan," katanya.

Pebalap dari klub BRCC Banyuwangi usai menjalani latihan di kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat, yang menjadi titik start etape pertama Cycling de Jabar 2023, Jumat (7/7/2023). Sebanyak 154 pebalap yang terbagi dalam kelas elit dan master akan mengikuti Cycling de Jabar yang menempuh rute 368,9 kilometer yang tebagi dalam dua etape.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Pebalap dari klub BRCC Banyuwangi usai menjalani latihan di kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat, yang menjadi titik start etape pertama Cycling de Jabar 2023, Jumat (7/7/2023). Sebanyak 154 pebalap yang terbagi dalam kelas elit dan master akan mengikuti Cycling de Jabar yang menempuh rute 368,9 kilometer yang tebagi dalam dua etape.

Kapten tim BRCC Banyuwangi Erlangga Adam Aldama mengatakan, tertarik rute Cycling de Jabar yang sangat menantang. Peserta harus melewati etape pertama sejauh hampir 200 Km dengan elevasi yang ekstrem.

“Saya pernah ikut Tour de Singkarak. Elevasinya mirip Cycling de Jabar,” kata Erlangga yang menargetkan timnya bisa merebut podium.

Anggota tim BRCC Banyuwangi, Gunawan Basso (46), yang turun di kelas Master B mengungkapkan, untuk menjaga kondisi fisik ia berlatih bersepeda sejauh 100 kilometer selama 5 hari dalam seminggu dengan rute menanjak maupun datar.

"Setiap hari berlatih (bersepeda) 100 kilometer selama lima hari dalam seminggu,” ujarnya.

Pelibatan warga

Iklan

Warga mengikuti lomba bakiak dalam perlombaan permainan tradisinoal di Pantai Palangpang kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/7/2023). Beragam even digelar dengan melibatkan masyarakat setempat untuk menyemarakkan Cycling de Jabar 2023.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Warga mengikuti lomba bakiak dalam perlombaan permainan tradisinoal di Pantai Palangpang kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/7/2023). Beragam even digelar dengan melibatkan masyarakat setempat untuk menyemarakkan Cycling de Jabar 2023.

Sementara itu, pelibatan warga disebut lebih semarak tahun ini. Hal itu terlihat dalam acara "Pesta Rakyat" di Pantai Palangpang, Jumat (7/7/2023). Di kawasan itu, berjejer belasan stan UMKM dari warga setempat dan instansi di Sukabumi. Warga juga antusias mengikuti pertunjukan olahraga rekreasi dan olahraga tradisional.

Ketua Harian Pengelola Kawasan Geopark Ciletuh Dody Somantri mengatakan, pelibatan masyarakat sangat terasa dalam Cycling de Jabar tahun ini. "Acara ini ada multiplier efeknya, terutama homestay (penginapan). Dari H minus satu sampai H plus satu nyaris penuh. Homestay ini punya warga," ujarnya.

Menurut Dody, masyarakat di kawasan Geopark Ciletuh telah merindukan acara seperti Cycling de Jabar. Alasannya, Cycling de Jabar dapat lebih mengenalkan kepada publik terkait Geopark Ciletuh. Pihaknya berharap, berbagai pihak mendukung kegiatan serupa agar dapat berlangsung setiap tahun.

Warga mengikuti lomba bakiak dalam perlombaan permainan tradisinoal di Pantai Palangpang kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/7/2023). Beragam even digelar dengan melibatkan masyarakat setempat untuk menyemarakkan Cycling de Jabar 2023.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Warga mengikuti lomba bakiak dalam perlombaan permainan tradisinoal di Pantai Palangpang kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/7/2023). Beragam even digelar dengan melibatkan masyarakat setempat untuk menyemarakkan Cycling de Jabar 2023.

Feri Irawan, pemilik label kaos Teluh Jampang, gelaran Cycling de Jabar turut meningkatkan promosi usahanya. "Dari pagi sampai sore, sudah lebih 20 kaos yang terjual. Tapi, ini bukan soal berapa banyak baju yang laku, tetapi promosi. Ini acara yang besar untuk lebih dikenal," ungkapnya.

Dua kali terlibat dalam Cycling de Jabar, Feri berharap agenda tersebut kembali digelar tahun depan. "Tahun ini, acaranya lebih ramai. Semoga ke depan, ada lagi. Kalau bisa, kegiatannya tidak hanya di Palangpang, tetapi juga di daerah lainnya, seperti Jampang. Jadi, lebih beragam," ujarnya.

Eden Permana (52), Wakil Ketua Ikatan Homestay Ciletuh menjelaskan, di lokasi wisata ini setidaknya ada 102 rumah warga yang terbuka untuk penginapan (homestay). Dari jumlah tersebut, 92 rumah di antaranya masih beroperasi hingga saat ini.

Menurut Eden, keterisian homestay bisa mencapai 100 persen saat di Ciletuh ada kegiatan. Bahkan, kebutuhan kamar melebihi ketersediaan sehingga dia memandang ada potensi ekonomi yang besar dari bisnis penginapan ini.

“Biasanya setiap rumah itu menyediakan 2-3 kamar. Bahkan, ada juga yang menyediakan lima kamar untuk pengunjung. Kalau tidak ada event, biasanya ada yang mengisi, tetapi tidak sampai penuh seperti saat ini,” ujarnya.

Karena itu, Eden berharap ada peningkatan kapasitas masyarakat di bidang pariwisata, terutama di bidang akomodasi sehingga bisa melayani pengunjung. Apalagi, saat ini semakin banyak pengunjung yang datang karena pandemi Covid-19 mulai reda dan mobilitas warga semakin tinggi.

“Pelatihan pengelolaan homestay dalam rangkaian Cycling de Jabar 2023 ini bisa dijadikan contoh. Kami butuh edukasi seperti ini, karena warga Ciletuh mulai berbenah, dari yang biasanya terpencil, sekarang jadi daerah yang dikunjungi,” ujarnya.

Warga mengikuti lomba bakiak dalam perlombaan permainan tradisinoal di Pantai Palangpang kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/7/2023). Beragam even digelar dengan melibatkan masyarakat setempat untuk menyemarakkan Cycling de Jabar 2023.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Warga mengikuti lomba bakiak dalam perlombaan permainan tradisinoal di Pantai Palangpang kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/7/2023). Beragam even digelar dengan melibatkan masyarakat setempat untuk menyemarakkan Cycling de Jabar 2023.

Sementara itu, Dadun (55), warga Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, mengatakan, ikan asin dagangannya laris manis seiring kian bertambahnya wisatawan. "Dulu orang jarang ke sini. Sekarang banyak untuk beli ikan. Kemarin orang dari Cianjur yang borong ikan asin," ucap Dadun.

Dadun sudah 30 tahun menjual ikan asin. Ikan dibeli dari nelayan Rp 150.000-Rp 200.000 per keranjang. Setelah diolah, ikan asin dijual Rp 30.000-Rp 35.000 per kilogram.

Selama ini, ikan asin lebih banyak dijual di desa atau Sukabumi. Semenjak Ciletuh menjadi kawasan geopark, perbaikan jalan dan fasilitas lain, ikan asin bisa dijual hingga ke Cianjur dan Bogor.

"Kemarin ada orang pemerintah yang mengecek ke sini. Jalan bolong lalu diaspal. Banyak kegiatan di Ciletuh, seperti balap sepeda ini, membuat daerah kami dilirik pemerintah," ucap Dadun.

Baca juga : Permainan Tradisional Semarakkan Cycling de Jabar 2023

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000