Temuan kasus varian Omicron BF.7 di Jakarta membuat pemerintah harus melakukan 3T secara ketat dan mengencarkan vaksinasi penguat.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
FAKHRI FADLURROHMAN
Refleksi seorang pekerja berjalan menuju salah satu menara di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (27/12/2022). RSDC Wisma Atlet Kemayoran akan segera berhenti beroperasi mulai tanggal 31 Desember 2022. Dari 10 menara yang ada di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, tersisa satu menara, yakni Tower 6 yang masih beroperasi untuk menangani pasien.
JAKARTA, KOMPAS — Dua warga Jakarta terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron BF.7. Meski mereka sudah dinyatakan sembuh, Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan terus mengawasi dan menggencarkan pelacakan, tes, dan penanganan.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, temuan dua kasus Omicron BF.7 di Jakarta terdiagnosis pada 24 Oktober dan 1 November. Dua warga yang terkonfirmasi itu berusia 30 tahun dan 40 tahun.
”Keduanya bergejala ringan dan isolasi mandiri di rumah. Kondisi mereka sudah dinyatakan sembuh, tanpa ada komorbid dan tidak ada riwayat perjalanan luar negeri. Ini transmisi lokal. Kami sedang update kembali datanya terkait ada atau tidaknya penambahan laporan dari laboratorium,” ujar Ngabila saat dihubungi, Kamis (29/12/2022).
Meski sudah dinyatakan sembuh, Dinkes DKI Jakarta masih mengawasi terutama melakukan tes, pelacakan, dan penanganan (3T) untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 varian BF.7 dan jenis varian Covid-19 lainnya. Upaya mengencarkan 3T ini juga berlaku untuk semua warga.
AFP/JADE GAO
Dua petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) membawa alat tes Covid-19 dengan menggunakan sepeda untuk melakukan tes Covid-19 kepada warga di Beijing, China, Kamis (24/11/2022). Dalam 24 jam terakhir jumlah kasus baru Covid-19 di China naik sebanyak 31.444 kasus. Komisi Kesehatan Nasional menyatakan jumlah itu merupakan angka harian tertinggi sejak Covid-19 pertama kali terdeteksi di kota Wuhan pada akhir 2019
Selain itu, kata Ngabila, untuk menekan penularan Omicron BF.7 perlu meningkatkan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) bagi pasien yang dirawat di rumah sakit dan pasien meninggal karena dinyatakan positif Covid-19. Sama seperti varian Covid-19 lainnya, pasien terkonfirmasi positif BF.7 juga mengalami gejala demam, batuk, pilek, anosmia, dan ada juga yang mengeluh nyeri perut dan mual muntah.
Pemeriksaan WGS dinilai penting untuk melihat pola dominansi varian, prediksi puncak kasus, dan berakhir puncak kasus. “Semoga tidak ada lonjakan kasus kali ini (Omicron varian BF.7.). Ada lonjakan kasus tetapi tidak disertai kenaikan perawatan di rumah sakit dan kematian. Kami pantau terus satu bulan ke depan,” lanjutnya.
Ngabila mengimbau, warga untuk tetap menjalankan protokol kesehatan, seperti disiplin mengenakan masker dan tidak perlu panik. “Utamanya mengencarkan vaksinasi penguat. Segera tes PCR ke puskesmas gratis untuk yang bergejala Covid terutama usia 40 tahun ke atas atau yang memiliki komorbid berat,” lanjutnya.
Iklan
Vaksinasi
Berdasarkan pembaruan data per 29 Desember, cakupan vaksinasi untuk kelompok umur anak mencapai 102 persen (dosis satu), 87 persen (dosis dua). Remaja mencapai 122 persen (dosis satu), 106 persen (dosis dua). Lalu, warga lanjut usia mencapai 106 persen (dosis satu), 97 persen (dosis dua), dan 58 persen (dosis tiga), dan 20 persen (dosis empat).
RONY ARIYANTO NUGROHO
Seorang pegawai negeri sipil menunjukkan kartu vaksin seusai mengikuti pemberian vaksin massal bagi aparatur sipil negara pelayan publik Kota Bogor di Gedung Puri Begawan, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (1/3/2021). Vaksin Covid 19 diberikan kepada bagi ASN pelayan publik yang berjumlah total 24.954. Pemberian vaksin tersebut diberikan secara bergelombang selama 1 bulan.
Secara total cakupan vaksin dosis satu mencapai 12.693.189 (135 persen), 10.923.103 (116 persen) untuk dosis dua, 5.323.078 (72 persen) dosis tiga, dan 163.508 (19 persen) dosis empat.
Sementara itu, per 28 Desember 2022, total konfirmasi positif Covid-19 mencapai 1.535.600 kasus, 304 kasus masih dalam perawatan, 1.517.512 kasus dinyatakan sembuh, dan 15.903 kasus meninggal.
Sementara itu, positivity rate dari hasil laboratorium, per 27 desember, tercatat ada 4.352 orang menjalani tes dengan 230 orang positif (5,3 persen).
Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko mengatakan, transmisi lokal terjadi karena ada warga lainnya sudah terinfeksi BF.7 dari China terlebih dahulu. Warga itu lalu menularkan warga lainnya seperti yang terjadi pada temuan dua kasus BF.7 pada warga di Jakarta.
“Logikanya dua warga itu tertular dari warga yang pernah melakukan perjalanan dari China. Dari munculnya BF.7 asal China ini pemerintah perlu mengantisipasi lebih awal dengan tetap lakukan pemeriksaan 3T ketat dari pelaku perjalanan khususnya dari China dan dari luar negeri juga,” ujar Miko.
Selain itu, kata Miko, Varian BF.7 yang sudah masuk ke Indonesia, pemerintah harus kembali menggencarkan melakukan GWS serta survailans Covid19 dengan baik.
“Warga jangan lupa untuk terus protokol kesehatan ketat. Lalu, cakupan vaksinasi penguat seluruh Indonesia kembali ditingkatkan. Vaksinasi ini menurunkan fatality Covid19. Untuk lepas dari pandemi pemerintah harus mengencarkan vaksinasi penguat,” lanjutnya.