Cycling de Jabar 2022 memberikan kesan positif kepada para peserta. Mereka kagum dengan jalur Jawa Barat selatan yang indah dan cukup mulus. Lokasi itu potensial untuk ajang balap sepeda lainnya di masa mendatang.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
PANGANDARAN, KOMPAS — Sebanyak 69 peserta menyelesaikan balap sepeda Cycling de Jabar 2022 yang berjarak total 319 kilometer, Minggu (28/8/2022). Gelaran yang dimulai dari Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, dan finis di Alun-alun Paamprokan, Pangandaran, Jawa Barat, itu diapresiasi peserta, terutama para atlet.
Bagi mereka, jalur balap sepeda itu cukup memesona sehingga mereka ingin kembali tampil di sana pada masa mendatang. ”Potensi jalur Jabar bagus. Pemandangan pantai dan lautnya indah. Jalanannya juga mulus. Ke depan, semoga lokasi ini bisa lebih rutin menjadi tuan rumah kejuaraan sepeda nasional dan internasional,” ujar Putri Sefia Ardianti (18), peserta asal Bogor, Jabar.
Berkat Cycling de Jabar, Putri mendapatkan pengalaman baru dan mencicipi sensasi bersepeda di Jabar selatan. Pengalaman itu tak mengecewakannya. ”Jalurnya cukup menantang, terlebih tanjakan etape pertama Km 12-34 (di Geopark Ciletuh). Jalannya lumayan menanjak dan sempit dengan tikungan tajam,” ungkapnya.
Ia berharap Cycling de Jabar 2022 tidak menjadi gelaran sepeda terakhir di wilayah itu. Bahkan, dia mengusulkan balap sepeda itu rutin digelar dengan level lebih tinggi, internasional. ”Jalur ini berpeluang menjadi lokasi perlombaan internasional. Syaratnya, jalannya lebih dibuat mulus karena masih ada beberapa jalan yang rusak atau belum diaspal. Lalu, jangan lupa menyediakan penginapan yang cukup untuk calon tamu yang datang,” katanya.
Putri menambahkan, ajang itu bisa menjadi alat efektif untuk membantu meningkatkan perekonomian warga setempat. Sejauh ini, ia melihat masih ada kesenjangan ekonomi antara Jabar utara dengan selatan.
”Lomba sepeda, apalagi level internasional, bisa melibatkan banyak orang ke suatu daerah. Itu menjadi kesempatan membantu perekonomian warga setempat. Warga bisa menjual oleh-oleh, seperti produk perikanan dari sini. Setelah kembali ke tempatnya masing-masing, para tamu itu pun bisa bercerita banyak mengenai potensi tersebut,” ungkap Putri.
Potensi besar
M Raihan Maulidan, peserta lainnya, menuturkan, ia cukup sering berwisata dan pernah mengikuti lomba balap sepeda di Jabar selatan sebelumnya. Diakuinya, Jabar selatan punya potensi besar di pariwisata serta bisa menjadi tempat perlombaan sepeda yang menarik.
Semoga Cycling de Jabar bisa menjadi awal untuk diselenggarakannya perlombaan sepeda lainnya di Jabar selatan di kemudian hari. Dengan makin banyaknya kegiatan, Jabar selatan akan lebih banyak didatangi tamu dan lebih dikenal.
”Saya sering ke Pangandaran, khususnya untuk berwisata. Tempatnya sangat indah. Pantai dan lautnya masih bersih, terus ada perbukitan untuk melihat pemandangan pantai di bawahnya. Itu berkesan sekali untuk saya,” tutur Raihan yang berasal dari Bandung, Jabar.
Sayangnya, ungkapnya, kegiatan bersepeda di Jabar selatan masih sangat minim sejauh ini. Kondisi itu membuat potensi di wilayah itu, terutama terkait kegiatan bersepeda, belum semaju daerah lainnya.
Pesepeda yang tergabung dalam klub Liberta Cycling Team itu berharap, Cycling de Jabar bisa menjadi momentum kebangkitan pariwisata dan kegiatan bersepeda di Jabar selatan.
”Semoga Cycling de Jabar bisa menjadi awal untuk diselenggarakannya perlombaan sepeda lainnya di Jabar selatan di kemudian hari. Dengan makin banyaknya kegiatan, Jabar selatan akan lebih banyak didatangi tamu dan lebih dikenal,” ujar Raihan.