Inovasi terus dilakukan setiap tahunnya dalam Borobudur Marathon. Tahun ini banyak terobosan baru yang dilakukan, salah satunya ”friendship run”.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·4 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Borobudur Marathon berkomitmen untuk terus menghadirkan terobosan baru setiap tahunnya. Tahun ini, sejumlah inovasi dilakukan, mulai dari hal-hal kecil hingga yang besar. Salah satu inovasinya adalah menyelenggarakan Bank Jateng Friendship Run dengan jarak tempuh 5 kilometer di empat kota berbeda di Indonesia.
Komitmen untuk terus berinovasi disampaikan oleh Wakil Pemimpin Umum Kompas Budiman Tanuredjo. ”Kami selalu mengikuti arahan Pak Ganjar agar selalu ada yang baru di Borobudur Marathon dan itu kami laksanakan sekarang,” katanya di sela-sela Bank Jateng Friendship Run, Minggu (21/8/2022), di Lawang Sewu, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Bank Jateng Friendship Run diselenggarakan di Kabupaten Magelang. Kini, ajang itu digelar di empat kota, yakni Kota Semarang, Jakarta, Medan, dan Makassar. Di setiap kota ada 1.000 peserta yang mengikuti Bank Jateng Friendship Run.
Kendati diadakan di luar Magelang, penyelenggara tetap berupaya menghadirkan nuansa Magelang dalam tiap-tiap gelaran Bank Jateng Friendship Run. Dalam Bank Jateng Friendship Run pertama yang diselenggarakan di Kota Semarang pada Minggu, misalnya dihadirkan mini pasar harmoni.
Dalam mini pasar harmoni, ada tujuh unit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Pawone kuliner dan tiga unit UMKM kriya. Semuanya merupakan UMKM binaan Bank Jateng yang menjajakan kuliner ataupun kriya khas Magelang.
Hal baru lain yang muncul dalam Bank Jateng Friendship Run adalah jersey para pelari. Desain jersey para pelari Bank Jateng Friendship Run dibuat oleh seniman asal Magelang, Utami Atasia Ishii. Setiap kota memiliki jersey dengan tema yang berbeda-beda, disesuaikan dengan ciri khas daerah.
”Kalau di Kota Semarang, misalnya, ada industri jamu, ornamen-ornamen di jerseynya pakai jahe dan lain-lain. Kemudian, di Jakarta itu metropolitan, desain jerseynya berupa bangunan-bangunan dan tugu Monas,” ujar Vice General Manager Event Harian Kompas Budhi Sarwiadi.
Kini, ajang itu digelar di empat kota, yakni Kota Semarang, Jakarta, Medan, dan Makassar.
Selain Bank Jateng Friendship Run, dalam rangkaian Borobudur Marathon 2022 yang diperkirakan diikuti sekitar 5.000 peserta itu juga akan ada kategori perlombaan baru, yakni Bank Jateng Young Talent. Perlombaan itu melengkapi perlombaan yang telah ada pada tahun sebelumnya, yakni Borobudur Marathon Elite Race dan Bank Jateng Tilik Candi.
Dalam Bank Jateng Young Talent akan ada 30 pelari berusia 16-20 tahun yang ikut dalam perlombaan. Perlombaan ini untuk mewadahi para atlet-atlet muda potensial sekaligus ajang regenerasi atlet.
Hal baru lain yang dihadirkan dalam Borobudur Marathon 2022 adalah jersey dan medali. Jersey tahun ini mengusung tema ”Stronger to victory” yang menggambarkan persatuan energi semangat pelari dan masyarakat sekitar Magelang sehingga menjadi lebih kuat membawa energi positif secara bersama untuk maju menuju kemenangan.
Sementara itu, medali terinspirasi dari elemen bentuk belah ketupat pada stupa Candi Borobudur. Elemen ini menggambarkan bagian yang menjadikan Candi Borobudur satu-kesatuan bangunan yang berdiri kuat layaknya semangat masyarakat untuk bangkit bersama dan bersatu menjadi lebih kuat menyongsong kemenangan.
Pemanasan
Penyelenggaraan Bank Jateng Friendship Run di Semarang diharapkan bisa menjadi salah satu pemanasan bagi para pelari sebelum mengikuti Borobudur Marathon di Magelang, November mendatang. Selain mengikuti Bank Jateng Friendship Run di Semarang, para pelari juga diharapkan bisa mengikuti kegiatan ini di kota-kota lain.
”Mudah-mudahan semangat teman-teman pelari bisa terus berlanjut ke (Bank Jateng Friendship Run) Jakarta, Medan, dan Makassar. Saya berdoa, semoga semuanya sehat. Yang belum vaksin jangan lupa vaksin tiga kali,” ucap Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Dalam Borobudur Marathon 2022, sistem gelembung untuk para pelari dan penyelenggara tidak lagi diterapkan. Namun, para peserta diharuskan menjalani tes usap dan diwajibkan sudah vaksin Covid-19 minimal hingga dosis ketiga.
Para pelari juga antusias mengikuti Bank Jateng Friendship Run di Semarang. Anisa Raufia (34) sengaja datang dari Yogyakarta untuk mengikuti kegiatan ini. Ia ingin kembali menyicipi rasanya berlari bersama para pelari lain dari sejumlah daerah.
”Saya ikut karena kangen lari bareng banyak orang. Sejak pandemi, saya seringnya lari sendiri, jadi sepi. Selain itu, saya juga memakai ajang ini untuk persiapan sebelum nanti lari di Bank Jateng Tilik Candi 2022,” ucap Anisa yang sudah tiga kali mengikuti Borobudur Marathon.
Ardha Kurniawan (27), pelari lain, juga tak kalah antusias. Saat berlari dalam Bank Jateng Friendship Run, ia memakai kostum kain lurik dipadukan dengan topeng Iron Man. Penampilannya yang mencolok itu mengundang perhatian dari masyarakat dan para pelari lain.
”Sudah ciri khas saya kalau lari selalu pakai topeng seperti ini. Saya pakai kostum seperti ini sudah dari Borobudur Marathon tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, saya tidak dapat undian untuk Bank Jateng Tilik Candi. Kalau dapat, saya pasti bakal lari dengan kostum ini supaya lintasan lari semakin ramai,” ujarnya.
Sementara itu, Kelly Tandiono, model sekaligus Brand Ambassador Borobudur Marathon mengaku senang bisa turut serta dalam ajang lari tersebut. Selain mewadahi hobi para pelari, kegiatan ini juga dinilai bisa mengangkat perekonomian para pelaku UMKM lokal. Pada November, Kelly akan berlari bersama 5.000 peserta Bank Jateng Tilik Candi.