Mandiri Jogja Marathon akan kembali digelar pada Minggu (14/8/2022). Dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, dalam kompetisi lari ini nantinya akan diterapkan pengaturan pelari demi mencegah kerumunan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Digelar masih dalam situasi pandemi Covid-19, Mandiri Jogja Marathon 2022 akan dilaksanakan dengan menerapkan mekanisme pengaturan pelari. Hal ini dilakukan demi mencegah kerumunan dan penjaga agar antarpelari selalu berada dalam jarak aman satu sama lain.
Race Director Mandiri Jogja Marathon 2022, Andreas Kansil, mengatakan, pengaturan akan mulai dilakukan sejak mulai di titik start.
Selain dengan memisahkan pelari berdasarkan kategori lari, dan menempatkan kelompok pelari full marathon di baris terdepan, pengaturan juga akan dilakukan di tiap-tiap kategori. Dalam hal ini, kelompok pelari muda yang ditempatkan di depan, dan menyusul di belakangnya ialah pelari yang berlari dengan kecepatan sedang dan pelari anak, serta pelari berusia tua, yang harus berlari dengan hati-hati ditempatkan di belakang.
”Dengan pengaturan lari sejak awal di titik start ini, nantinya tiap-tiap pelari diyakini akan secara otomatis mampu menjaga jarak aman satu sama lain,” ujarnya, Kamis (11/8/2022).
Digelar pada Minggu (14/8/2022), Mandiri Jogja Marathon 2022 akan diikuri oleh 6.000 peserta lari, yang nantinya akan terbagi dalam empat kategori lari, yaitu 5 kilometer, 10 kilometer, half marathon, dan full marathon.
Selain mengatur pelari di titik start, Andreas mengatakan, antisipasi, mencegah terjadinya kerumunan juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan jalur yang menjadi rute lari. Hal ini dilakukan dengan mengatur pelari sehingga rute jalur yang relatif sempit hanya akan dilalui setelah Kilometer 10 oleh peserta kategori half marathon dan full marathon saja.
”Setelah melewati 10 kilometer, barulah para pelari half marathon dan full marathon akan melintasi jalan-jalan kecil menyusuri kampung,” ujarnya.
Khusus untuk pelari kategori 5 kilometer, akan sepenuhnya menelusuri jalan yang lebar. Sementara bagi pelari berkategori 10 kilometer hanya akan menempuh jalur sempit pada Km 6-7, dan selanjutnya akan lebar hingga di garis finis.
Masih dalam situasi pandemi, Andreas mengatakan, vaksinasi juga masih diterapkan sebagai syarat wajib bagi peserta. Untuk peserta yang berusia 18 tahun ke atas, harus memenuhi persyaratan vaksinasi lengkap dosis pertama hingga ketiga. Namun, khusus untuk yang berusia 18 tahun ke bawah, hanya diwajibkan vaksinasi dosis pertama dan kedua.
Mandiri Jogja Marathin juga terbuka bagi pelari asing. Namun, demi menghindari resiko penularan dari luar dan karena tidak bisa menerapkan syarat vaksinasi bagi warga pendatang asing, pelari luar negeri yang bisa terlibat hanyalah mereka yang sudah tinggal, menetap di Indonesia.
Mandiri Jogja Marathon kali ini juga akan menampilkan 13 kelompok cheering, kelompok warga yang akan berdiri memberikan semangat kepada pelari di jalan. Mereka akan memakai kostum unik, sekaligus menampilkan kesenian-kesenian lokal daerah sekitar.
Vice President Corporate Communication Bank Mandiri, Ricky Andriano, mengatakan, Mandiri Jogja Marathon 2022 kali ini merupakan ajang lari keempat yang digelar oleh Bank Mandiri. Sebelumnya, Mandiri Jogja Marathon pertama kali digelar di tahun 2017, dan akhirnya terhenti selama tiga tahun karena pandemi.
Selain untuk menggerakkan kegiatan wisata olahraga, Ricky mengatakan, pihaknya berupaya agar acara ini juga mampu membantu menggerakkan ekonomi. Di lokasi acara tersebut, di area Taman Wisata Candi Prambanan, nantinya juga akan digelar pameran yang menampilkan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari daerah sekitar.
Bank Mandiri juga terus bergerak untuk mempersiapkan segala sesuatu demi mendukung pelaksanaan lari. Sejauh ini, hal tersebut juga dilakukan oleh Bank Mandiri dengan memperbaiki 14 jalur yang akan dilalui pelari.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, mengatakan, ajang Mandiri Jogja Marathon sebelumnya memang sempat berhenti di tahun 2019. Namun, karena demikian besar efek berganda yang ditimbulkan, pihaknya pun terus mendorong agar ajang ini kembali digerakkan.
Wisata olahraga seperti Mandiri Jogja Marathon, menurut dia, mendatangkan banyak wisatawan. Selain dari peserta, potensi besar kunjungan wisatawan juga datang dari keluarga, teman, yang akan bermunculan, hadir memberikan semangat kepada peserta lari.