Transjakarta Operasikan Mikrotrans AC, Lengkapi Pelayanan ”First” dan ”Last Miles”
Untuk meningkatkan kualitas layanan, Transjakarta meluncurkan enam unit berpendingin (AC) jenis mikrotrans. Angkutan perkotaan itu terintegrasi dengan sistem Jak Lingko dan melayani ”first” dan ”last miles”.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Transportasi Jakarta mulai meluncurkan dan mengoperasikan enam angkutan kota jenis mikrotrans berpenyejuk ruangan (AC). Angkutan umum berpendingin itu dioperasikan sebagai upaya peningkatan kualitas layanan Transjakarta dan melengkapi kebutuhan angkutan first dan last miles penumpang.
Pelaksana Tugas Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transpoprtasi Jakarta Angelina Betris, Minggu (30/1/2022), menjelaskan, peluncuran keenam angkutan kota itu dilakukan pada Jumat (28/1/2022) di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat. Mikrotrans AC itu langsung terintegrasi dalam sistem Jak Lingko sehingga armada itu melengkapi unit-unit mikrotrans tanpa pendingin lain yang saat ini juga sudah beroperasi melayani first dan last miles atau angkutan awal dan akhir dari para pelanggan Transjakarta.
”Kami berharap pelanggan merasa lebih nyaman ketika menggunakan layanan mikrotrans dalam kegiatan sehari-hari,” kata Betris.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo secara terpisah menjelaskan, untuk peningkatan kualitas layanan itu, direncanakan ada 60 angkutan perkotaan mikrotrans yang memiliki fasilitas AC. Adapun penyediaan 60 mikrotrans yang dioperasikan sebagai angkutan penghubung yang terintegrasi dengan Transjakarta dan juga angkutan umum lain itu akan dilakukan bertahap.
Ke-60 mikrotrans itu, disebutkan Syafrin, akan didistribusikan ke beberapa rute trayek yang terintegrasi dengan layanan angkutan umum. Selain terintegrasi dengan Transjakarta, mikrotrans juga terintegrasi dengan kereta komuter atau KRL.
Untuk trayek layanan yang terintegrasi dengan stasiun KRL, mikrotrans berpendingin itu sifatnya mengisi kekosongan rute yang belum dilayani Transjakarta. Dengan mengisi kekosongan rute, diharapkan mikrotrans dapat membantu memperluas jangkauan cakupan layanan Transjakarta hingga 95 persen.
Betris melanjutkan, meski direncanakan akan tersedia 60 unit, pada tahap awal yang disediakan adalah enam unit. Mikrotrans AC ini juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, di antaranya AC double, running text (menampilkan informasi rute beroperasi), pintu geser otomatis, dan televisi layar lebar.
Angkutan itu juga dilengkapi dengan CCTV, DVR, OBU, palu pemecah kaca, serta kursi pelanggan yang dibuat lebih nyaman karena terbuat dari busa. Selain itu, mikrotrans juga memiliki kapasitas yang lebih besar dengan daya tampung 12 orang, termasuk pengemudi.
”Armada ini juga dilengkapi dengan sabuk keselamatan yang sejalan dengan misi dan visi perusahaan, di mana kami tidak hanya berfokus pada kualitas layanan, tetapi juga pada keselamatan, baik pramudi maupun pelanggan,” katanya.
Saat menggunakan layanan mikrotrans AC, pelanggan wajib memindai kartu pembayaran atau melakukan tap in dan tap out pada alat tap on bus (TOB) yang tersedia di dalam kendaraan.
Aktivasi dua rute non-BRT
Selain meluncurkan dua moda berpendingin, Betris menambahkan, pekan lalu Transjakarta kembali mengaktifkan dua rute layanan non-BRT atau di luar koridor yang sejak awal pandemi Covid-19 tidak diaktifkan, yaitu rute layanan Stasiun Palmerah-Bundaran Senayan (1F) yang aktif melayani warga, Rabu (26/1/2022), dan Kampung Melayu-Ragunan (5N) yang mulai aktif, Jumat (28/1/2022).
”Pengoperasian dua rute tersebut dilakukan sebagai bentuk konsistensi Transjakarta dalam meningkatkan pelayanan dan upaya memenuhi kebutuhan mobilitas warga,” kata Betris.
Untuk rute Stasiun Palmerah-Bundaran Senayan (1F) tersebut, lanjutnya, Transjakarta menyediakan empat bus jenis singel yang akan melayani masyarakat setiap Senin-Jumat. Rute ini akan melayani masyarakat pada jam-jam sibuk saja, yaitu pukul 05.00-10.00 dan pukul 15.00-21.30. Sementara untuk melayani rute Ragunan-Kampung Melayu (5N), Transjakarta menyediakan delapan bus singel. Bus akan melayani masyarakat setiap hari pukul 05.00-21.30.
Betris menambahkan, pembukaan rute Stasiun Palmerah-Bundaran Senayan (1F) ini merupakan rute ke-169 dan Kampung Melayu-Ragunan (5N) adalah rute ke-170 yang dioperasikan di masa pandemi. Ke depan, secara bertahap rute-rute lain akan kembali dibuka dengan harapan bisa memberikan kemudahan akan akses transportasi kepada masyarakat dalam bermobilitas sehari-hari. Sama halnya dengan layanan jenis mikrotrans, untuk dapat menikmati layanan non-BRT ini, masyarakat diwajibkan melakukan tap in dan tap out pada halte dengan tarif reguler Rp 3.500.
Sesuai dengan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Transjakarta saat ini masih beroperasi dengan kapasitas pelanggan 100 persen dengan menerapkan peraturan yang berlaku, di antaranya wajib melakukan pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki area halte, menunjukkan bukti telah melakukan vaksinasi Covid-19 (melalui aplikasi Peduli Lindungi, JAKI, dokumen yang sudah dicetak atau dalam bentuk soft copy kepada petugas), serta tidak diperkenankan melakukan percakapan, baik secara langsung maupun melalui sambungan telepon.