Penampilan dominan Indonesia atas Timor Leste menjadi ajang pelatih Shin Tae-yong untuk menguji coba para pemain muda. Shin akan fokus mempersiapkan tim untuk Piala AFF U-22, awal Februari.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua laga uji coba menghadapi Timor Leste dalam waktu tiga hari, Kamis lalu dan Minggu (30/1/2022), di Stadion I Wayan Dipta, Bali, menjadi kesempatan Pelatih Indonesia Shin Tae-yong membentuk kerangka tim guna menjalani Piala AFF U-22 2022 di Kamboja. Shin akan kembali mengandalkan sejumlah pemain muda yang menjadi pilar utama tim ”Garuda” di Piala AFF 2020, Desember-Januari lalu.
Para pemain itu adalah Ernando Ari di posisi penjaga gawang, kemudian Alfeandra Dewangga, Pratama Arhan, dan Rizky Ridho untuk posisi bek. Di lini tengah, pemain Persebaya Surabaya, Rachmat Irianto, menjadi gelandang bertahan yang tidak tergantikan bagi Shin sejak Piala AFF 2020 lalu.
Adapun untuk pemain sayap, Shin sudah cocok dengan Ramai Rumakiek. Pemain berusia 19 tahun itu bahkan tampil sebagai pemain inti di laga kedua final Piala AFF versus Thailand, 1 Januari lalu.
Sementara itu, Hanis Saghara, pilar Persikabo 1973, menjadi satu-satunya penyerang yang selalu dipanggil Shin sejak timnas yunior berlaga di ajang kualifikasi Piala Asia U-23 melawan Australia, Oktober 2021.
Kehadiran mereka akan dilengkapi oleh tiga pemain muda yang melakukan debut di timnas senior saat menghadapi Timor Leste. Mereka adalah Bayu Fiqri, Marselino Ferdinan, dan Ronaldo Kwateh. Mereka melengkapi taktik andalan Shin, pola 4-1-4-1.
Pada laga melawan Timor Leste, Minggu malam, ketiga pemain itu tampil sejak menit awal. Bayu dan Marselino bermain penuh selama 90 menit, sedangkan Ronaldo diturunkan di lapangan hijau selama 82 menit. Pada laga itu, Indonesia menang, 3-0.
Meskipun tidak mencatatkan namanya di papan skor, Marselino adalah pemain paling aktif dalam serangan tim Garuda. Ia menghasilkan tiga tembakan tepat sasaran dan 53 operan sukses.
”Marselino dan Ronaldo telah membuktikan dirinya bisa menghadirkan perbedaan ketika diturunkan. Secara umum, saya mengharapkan rasa lapar kemenangan dari seluruh pemain muda agar membantu mereka terus meningkatkan performanya,” ucap Shin.
Pemain di bawah 20 tahun
Kehadiran tiga pemain yang berusia di bawah usia 20 tahun itu menjadi alternatif seiring tidak disertakannya tiga pemain andalan Shin yang berkarier di luar Indonesia, seperti Asnawi Mangkualam yang membela Ansan Greeners di Liga 2 Korea Selatan serta dua pemain FK Senica, tim Liga Slowakia, yakni Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman. Alhasil, Shin akan mengandalkan para pemain yang bermain di BRI Liga 1 2021-2022 pada turnamen yunior level regional itu.
Shin menambahkan, setelah laga versus Timor Leste, ia langsung mengalihkan fokus untuk menghadapi Piala AFF U-23. Ia akan melaksanakan pemusatan latihan yang fleksibel di Bali. Maka itu, pemain tetap diizinkan tampil membela klubnya di seri keempat Liga 1 musim 2021-2022 yang juga berlangsung di Bali.
Setelah itu, ia berharap para pemain timnas U-22 bisa bergabung ke pemusatan latihan pada 3 Februari mendatang di Bali. ”Kami akan menjalani persiapan untuk timnas jelang Piala AFF U-22. Kami masih perlu diasah,” ujar Shin.
Selain para pemain yang telah mendapat panggilan pemusatan latihan di Bali, bulan ini, Shin juga masih berpeluang memanggil sejumlah pemain muda yang mulai bersinar di Liga 1 musim ini. Mereka di antaranya adalah gelandang Persib, Beckham Putra; bek Persiraja Banda Aceh, Subhan Fajri; gelandang Persipura, Gunansar Mandowen; serta penyerang Persija Jakarta, Taufik Hidayat.
Mempertahankan trofi juara memang menjadi target yang dicanangkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di ajang itu.
Piala AFF U-22 2022 akan berlangsung pada 14-26 Februari mendatang. Tim Garuda berada di Grup B bersama Malaysia, Myanmar, dan Laos. Seluruh laga turnamen itu akan digelar di ibu kota Kamboja, Phnom Penh, dengan memakai dua stadion, Stadion Nasional Morodok Techno dan Stadion Visakha.
Indonesia hadir di ajang itu dengan predikat juara bertahan. Pada edisi 2019, Indonesia juara di Kamboja. Pada laga final saat itu, timnas Indonesia asuhan Indra Sjafri menang 2-1 atas Thailand.
Mempertahankan trofi juara memang menjadi target yang dicanangkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di ajang itu. Selain ajang Piala AFF U-22, timnas U-23 akan berlaga di SEA Games 2021 di Vietnam, Mei mendatang.
Tampil lebih baik
Pada pertandingan uji coba kedua melawan Timor Leste, kemarin, tim Garuda tampil lebih baik dibandingkan pada laga pertama. Lini pertahanan Indonesia tampil lebih disiplin untuk meredam serangan balik cepat Timor Leste.
Duet bek tengah Indonesia, Fachrudin Aryanto dan Alfeandra Dewangga, tampil tanpa cela untuk mengantisipasi serangan Timor Leste. Dalam laga itu, Timor Leste hanya mencatatkan satu tembakan tepat sasaran.
Pada laga pertama, Timor Leste menghasilkan dua tembakan mengarah ke gawang, yaitu gol dari Paulo Domingos Freitas dan penalti dari Mouzinho yang bisa ditepis kiper Indonesia, Syahrul Fadil. Seluruh peluang itu terjadi di babak pertama.
Garuda sudah unggul ketika laga baru berjalan enam menit melalui sontekan Terens Puhiri, pemain sayap Borneo FC. Kemudian, Ramai memperlebar jarak keunggulan Indonesia pada menit ke-42.
Bagi Terens, gol itu adalah gol pertamanya bersama timnas dari dua kali penampilan. Adapun Ramai mencetak gol ketiganya untuk Garuda dari 12 caps.
Dominasi Indonesia atas Timor Leste dilengkapi oleh gelandang serang Ricky Kambuaya saat pertandingan berjalan 72 menit. Gol itu bermula berkat solo run Ricky dari garis tengah lapangan dan melewati dua pemain lawan, lalu diakhiri tembakan terarah ke sudut kiri gawang Timor Leste yang dikawal Junildo Pereira.
Pelatih Timor Leste Fabio Joaquim Da Silva tidak menyembunyikan kekecewaan dari performa kedua timnya di Bali. Ia menilai para pemainnya melakukan banyak kesalahan yang membuat Indonesia bisa tampil lebih dominan.
”Banyak kesalahan yang tercipta dan itu menjadi bahan evaluasi kami,” kata Da Silva.
Tidak hanya mampu menjaga gawang tak kebobolan, Indonesia tampil lebih baik pula dalam hal mengkreasi peluang. Garuda menghasilkan 22 tembakan yang 12 di antaranya tepat sasaran. Pada laga pertama, dari 21 tembakan yang dikreasi, hanya tujuh peluang yang mengarah ke gawang Timor Leste.
Hanya saja, Pereira tampil lebih baik pula dengan melakukan sembilan penyelamatan untuk menghindari timnya kalah dengan margin gol lebih besar.
Secara total, Indonesia selalu menang di lima pertandingan kontra Timor Leste dalam satu dekade terakhir. Pada lima pertemuan itu, Garuda mencetak 15 gol, sedangkan Timor Leste hanya mampu dua kali menggetarkan jala gawang Indonesia.