logo Kompas.id
Bebas AksesSesaji Bumi Persembahan...
Iklan

Sesaji Bumi Persembahan Semesta Diri

Rangkaian bunga dalam canangsari ibarat kembang rampai doa, yang tanpa diucapkan pun telah menjadi sarana komunikasi dirimu dengan Tuhan. Begitulah cara kita masing-masing memuliakan keberadaan Tuhan.

Oleh
PUTU FAJAR ARCANA
· 8 menit baca
Putu Fajar Arcana, wartawan senior <i>Kompas</i>.
kompas-photographer-name

Putu Fajar Arcana, wartawan senior Kompas.

Aku tidak akan memulai catatan ini dengan mengingat tindakan sembrono yang telah dilakukan Hadfana Firdaus yang menendang sesajen masyarakat Lumajang di kawasan bencana Gunung Semeru. Betapa pun, ia telah melukai perasaan karena ketidakmengertiannya. Sesaji bagiku tidak bisa dilihat dengan kacamata keyakinan berbeda. Ia menuntut sikap rendah hati dan menunduk takzim di hadapan semesta.

Aku akan mulai catatan ini dengan mengutip puisi pendek Umbu Landu Paranggi yang berjudul Seremoni. Begini tulis Umbu: //dengan mata pena kugali gali seluruh diriku/dengan helai helai kertas kututup nganga luka lukaku/kupancing udara di dalam dengan angin di tanganku/begitulah, kutulis nyawaMu senyawa dengan nyawaku//. Puisi ini pertama kali dimuat di halaman budaya koran Bali Post pada 1978. Ini tahun mula-mula keberadaan Umbu di Bali, setelah ”hijrah” dari Yogyakarta.

Editor:
SARIE FEBRIANE
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000