Pembakaran di Yalimo Masih Terjadi, Pengamanan Logistik PSU Ditingkatkan
Pembakaran rumah jelang pemungutan suara ulang di Kabupaten Yalimo pada 26 Januari 2022 masih terjadi. Aparat keamanan meningkatkan pengamanan.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Dua rumah pegawai negeri sipil di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, dibakar orang tak dikenal. Pihak keamanan pun meningkatkan pengamanan logistik pemungutan suara ulang di Yalimo pada Rabu (26/1/2022) ini.
Kepala Kepolisian Resor Yalimo Ajun Komisaris Besar Hesman Napitupulu, saat dihubungi dari Jayapura, Minggu (23/1/2022), membenarkan adanya pembakaran dua rumah pegawai milik Pemda Yalimo oleh oknum tak dikenal. Pembakaran terjadi pada Sabtu (22/1/2022) sekitar pukul 13.50 WIT. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini karena rumah dalam keadaan kosong.
Dengan adanya pembakaran itu, total sudah terjadi pembakaran 21 rumah dan satu mes Pemda Yalimo sejak Juli 2021 hingga awal tahun ini.
Sebelumnya, oknum tak dikenal telah membakar total 12 rumah milik pegawai Pemkab Yalimo dan Bank Papua pada 30 Juli hingga 1 Agustus 2021. Kemudian, terjadi lagi pembakaran lima rumah di Elelim pada 24 Agustus 2021. Para pelaku juga membakar dua rumah dan satu mes pemda milik Pemda Yalimo pada 9 dan 10 September 2021. Tak ada korban dalam insiden ini karena rumah dan mes juga dalam keadaan kosong.
Konflik Pemilihan Kepala Daerah di Yalimo berkepanjangan setelah Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi pasangan Erdi Dabi-John Wilil dan memutuskan pelaksanaan pilkada ulang di Yalimo. Erdi dinilai masih berstatus mantan terpidana yang baru dapat mengajukan diri sebagai calon bupati lima tahun mendatang.
”Kami masih menyelidiki pelaku yang terlibat dalam aksi pembakaran ini. Situasi keamanan di Yalimo masih kondusif jelang pelaksanaan pemungutan suara ulang,” kata Hesman.
Ia menuturkan, sekitar 1.000 personel aparat keamanan gabungan Polres Yalimo, Brimob, dan TNI akan mengamankan pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) di lima distrik (kecamatan) di Yalimo. Fokus pengamanannya pada distribusi logistik, pelaksanaan PSU di setiap tempat pemungutan suara (TPS), hingga tahapan rekapitulasi suara tuntas.
”Kami akan mengawal tahapan distribusi logistik ke setiap distrik hingga TPS. Kami siap mengamankan pelaksanaan PSU akan berjalan lancar dan kondusif,” kata Hesman.
Upaya pengamanan agar dilakukan optimal di semua TPS untuk mencegah terjadinya pelanggaran dan gangguan keamanan yang menghambat tahapan PSU. (Ronald Manoach)
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Yalimo Yehemia Walianggen menuturkan, pihaknya telah menuntaskan pelipatan surat suara beberapa hari yang lalu. Ia pun menyatakan distribusi logistik PSU ke dua distrik, yakni Welarek dan Benawa, telah terlaksana pada Sabtu kemarin.
Adapun jumlah pemilih tetap mencapai 90.948 orang yang akan menggunakan hak pilihnya di 327 tempat pemungutan suara (TPS) di 298 kampung. KPU Yalimo pun telah merekrut 25 anggota Panitia Pemilihan Distrik dan 894 anggota Panitia Pemungutan Suara untuk bertugas di 298 kampung.
”Menurut rencana, kami mendistribusikan logistik PSU ke Distrik Abenaho melalui jalur darat pada Minggu ini. Distribusi logistik ke Distrik Elelim, ibu kota Yalimo, dan Distrik Apalapsili pada Senin (24/1/2022). Khusus Apalapsili, kami menggunakan pesawat untuk mendistribusikan logistik PSU,” paparnya.
Ia berharap aparat keamanan dan masyarakat bisa memastikan pelaksanaan PSU yang ketiga ini berjalan lancar. Sebab, hanya Yalimo dari 270 daerah peserta pilkada serentak tahun 2020 yang belum tuntas hingga kini.
Komisioner Badan Pengawas Pemilu Papua, Ronald Manoach, berharap agar pengamanan dilakukan optimal di semua TPS untuk mencegah terjadinya pelanggaran dan gangguan keamanan yang menghambat tahapan PSU.