Pekan Ini Yayasan DKK Menyerahkan Bantuan 1.400 Paket Bahan Pokok
Dalam sepekan terakhir, Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas menyalurkan 1.400 paket bantuan kebutuhan pokok kepada warga yang sangat membutuhkan.
Oleh
Budi Suwarna
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam sepekan terakhir, Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas atau DKK menyerahkan bantuan berupa 1.400 paket bahan pokok dan buku ke beberapa kelompok masyarakat. Paket bantuan yang didanai dari donasi pembaca harian Kompas itu diharapkan bisa meringankan beban masyarakat yang tertekan pandemi Covid-19.
Selasa (4/5/2021), Yayasan DKK menyerahkan bantuan bahan pokok sebanyak 250 paket kepada warga Kampung Sitanala, Kelurahan Karang Sari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten. Bantuan diserahkan Ketua Yayasan DKK A Tomy Trinugroho kepada Jamin, Ketua RW 013 Kampung Sitanala, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
”Sumbangan berupa sembako ini berasal dari pembaca Kompas yang menyalurkannya melalui DKK. Kami hanya sebagai talang kepedulian pembaca Kompas terhadap saudara-saudara di Kampung Sitanala yang membutuhkan, terutama selama pandemi Covid 19,” kata Tomy.
Jamin menghaturkan banyak terima kasih kepada pembaca Kompas. ”Bantuan ini sangat membantu warga di Kampung Sitanala saat ini. Bantuan sembako nantinya diperuntukkan kepada warga lanjut usia dan yatim piatu yang ada di sini,” ujar Jamin.
Kampung Sitanala dulu dikenal sebagai ”kampung kusta” karena kampung itu awalnya dihuni oleh para penyintas kusta yang telah menyelesaikan perawatan di Rumah Sakit Sitanala. Penyintas yang berasal dari sejumlah daerah itu sebagian memilih tinggal di lahan di belakang RS Sitanala.
Tempat tinggal mereka kemudian disebut Kampung Sitanala. Sebagian penghuni kampung itu dulu mengalami diskriminasi lantaran pernah mengidap kusta. Seiring waktu diskriminasi terhadap mereka memudar.
Sebelumnya, Yayasan DKK menyalurkan bantuan bahan pokok sebanyak 650 paket kepada warga disabilitas netra yang tergabung dalam Persatuan Tunanetra Indonesia, Senin (26/4/2021). Bantuan diterima Eka Setiawan, Ketua Pertuni DKI Jakarta.
”Anggota Pertuni sebagian besar bekerja sebagai tukang pijat. Selama pandemi mereka sangat terpukul karena hampir tidak bisa lagi bekerja. Memijat itu, kan, harus kontak langsung secara fisik dengan pengguna jasa. Jadi, bantuan bahan pokok dari pembaca Kompas ini, benar-benar bisa meringankan beban mereka. Kami sangat berterima kasih dengan bantuan ini karena datang pada saat yang dibutuhkan, yakni saat bulan Ramadhan,” tutur Eka Setiawan di Kantor DPP Pertuni, Jakarta Pusat.
Selain sebagai tukang pijat, sebagian anggota Pertuni bekerja sebagai pengamen jalanan dan pedagang kerupuk. Mereka juga kehilangan penghasilan seturut pembatasan sosial berskala besar maupun mikro di beberapa daerah. Mei tahun lalu, Yayasan DKK juga menyerahkan bantuan bahan pokok kepada warga Pertuni di Jakarta.
Pada hari yang sama, Senin (26/4/2021), Yayasan DKK menyerahkan bantuan bahan pokok sebanyak 500 paket untuk para marbut, imam, dan warga di sekitar masjid di Jakarta. Bantuan disalurkan melalui Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Jakarta dan diterima HM Natsir Zubaidi, Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri DMI.
”Semoga kerja sama antara DKK dan DMI dalam menyalurkan bantuan kepada kaum duafa tetap bisa berlanjut di masa depan. Kolaborasi dalam hal kemanusiaan itu adalah kegiatan lintas agama, suku, status sosial dan sebagainya yang harus terus digelorakan dan dikembangkan oleh segenap komponen di masyarakat,” tutur H Nasir saat serah terima bantuan bahan pokok.
Ini adalah bantuan kedua yang disalurkan Yayasan DKK untuk para marbut, imam, dan warga sekitar masjid melalui DMI dalam setahun terakhir. Sebelumnya, Yayasan DKK menyalurkan bantuan pembaca berupa 1.000 bahan pokok, 2.000 potong masker, dan 2.000 butir vitamin kepada mereka.
Di Jakarta terdapat 3.024 masjid dengan 2-3 imam dan marbut di setiap masjid. Dalam kondisi normal, masjid bisa memberi santunan kepada para imam, marbut, bahkan warga tidak mampu di sekitarnya. Dana santunan biasanya diambil dari kotak amal yang diedarkan di masjid. Namun, selama pandemi, banyak masjid ditutup atau dibatasi jumlah pengunjungnya sehingga isi kotak amal menurun karena jemaah beribadah di rumah masing-masing.
Selain bahan pokok, pekan ini Yayasan DKK menyalurkan bantuan buku masing-masing senilai Rp 10 juta ke dua sekolah, yakni SD Xaverius Pangudi Luhur Gunung Brintik, Semarang, dan SDN Candirejo, Sleman, DIY.