logo Kompas.id
Artikel OpiniKesesatan dalam ”Kearifan...
Iklan

Kesesatan dalam ”Kearifan Lokal”

Tidak semua tradisi lokal adalah arif. Karena itu, dalam hal ini penggunaan istilah lokalitas atau regional lebih tepat daripada kearifan lokal karena di dalamnya juga mengandung sesuatu yang di antaranya ”arif”.

Oleh
RANANG AJI SP
· 4 menit baca
Supriyanto

Penggunaan frasa ”kearifan lokal” sering kali kita dapatkan dalam konteks perbincangan humaniora, terutama bahasan kebudayaan dan sastra. Tren itu setidaknya sudah berlangsung dalam beberapa tahun ini. Terutama pada sastra, frasa ”kearifan lokal” menjadi semacam dorongan agar para penulis fiksi sastra untuk mempertimbangkan latar lokal menjadi pijakan tema dan latar fiksi yang akan mereka tulis.

Kearifan lokal memiliki makna sesuatu yang bersifat bijak pada tradisi lokal atau setempat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ”arif” bermakna bijaksana, pandai, paham, dan mengerti. Sementara dalam glosarium[dot]org, ”kearifan lokal” adalah kematangan masyarakat di tingkat komunitas lokal yang tecermin dalam sikap, perilaku, dan cara pandang masyarakat yang kondusif di dalam mengembangkan potensi dan sumber lokal (material dan nonmaterial) yang dapat dijadikan sebagai kekuatan di dalam mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik atau positif.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000