Presiden Memerintahkan Letdjen Soeharto Bertindak Menjelamatkan Revolusi (Arsip Kompas)
Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang isinya memerintahkan Letjen Soeharto untuk mengembalikan keamanan dan kestabilan pemerintahan pasca G30S.
Oleh
Kompas
·2 menit baca
Artikel berikut ini pernah terbit di Harian Kompas edisi 14 Maret 1966. Kami terbitkan kembali dalam rubrik Arsip Kompas.id untuk mendampingi perilisan Narasi Fakta Terkurasi, aset NFT perdana Harian Kompas.
DJAKARTA, 12 Maret (Kompas) -- Diumumkan, bahwa Presiden/ Panglima Tertinggi/ Pemimpin Besar Revolusi/ Mandataris Madjelis Permujawaratan Rakjat Sementara, dgn Surat Perintah tertanggal 11 Mrt. 1966, telah memerintahkan kepada LETNAN DJENDERAL TNI SOEHARTO untuk atas nama Presiden/ Panglima Tertinggi/ Pemimpin Besar Revolusi/ Mandataris MPRS/.
Mengambil segala tindakan jang dianggap perlu, untuk terdjaminja keamanan dan ketenangan serta kestabilan mendjamin Keselamatan Pribadi dan Kewibawaan PIMPINAN PRESIDEN / PANGLIMA TERTINGGI / PEMIMPIN BESAR REVOLUSI / MANDATARIS MPRS, demi untuk keutuhan Bangsa dan Negara Republik Indonesia, dan melaksanakan dengan pasti segala Adjaran PEMIMPIN BESAR REVOLUSI;
Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-Panglima Angkatan2 lain dengan se-baik2nja.
Maka diharapkan kepada seluruh Rakjat, hendaknya dalam kegiatan membantu Pemerintah dan Angkatan Bersendjata, untuk:
1. Tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan selalu terpimpin dan terkoordinir;
2. Tetap memelihara keamanan dan ketertiban umum serta kelangsungan hidup se-hari2.
Isja Allah tuntutan jang mengandung ungkapan isi hari nurani Rakjat, jang konstruktif dan tidak merugikan Revolusi, karena memang telah didengar dan diperhatikan oleh PRESIDEN / PANGLIMA TERTINGGI / PEMIMPIN BESAR REVOLUSI / MANDATARIS MPRS / PENJAMBUNG LIDAH RAKJAT, BUNG KARNO; akan ditampung se-baik2nja.
Semoga Tuhan melindungi dan meridhoi kita sekalian, seluruh Bangsa Indonesia, dibawah pimpinan PEMIMPIN BESAR REVOLUSI BUNG KARNO, oleh karena kita berada didjalan jang benar.
DJAKARTA, 12 MARET 1966
PRESIDEN / PANGLIMA TERTINGGI / PEMIMPIN BESAR REVOLUSI / MANDATARIS MPRS