Indonesia menginvasi Timor Timur untuk merespons langkah Partai Freitlin yang mendeklarasikan kemerdekaan Republik Demokratik Timor Timur. Ini menjadi operasi militer terbesar Indonesia.
Oleh
R.B Sugiantoro, M Sjafe'i Hassanbasari
·2 menit baca
Artikel berikut ini pernah terbit di Harian Kompas edisi 8 Desember 1975. Kami terbitkan kembali dalam rubrik Arsip Kompas.id untuk mendampingi perilisan Narasi Fakta Terkurasi, aset NFT perdana Harian Kompas.
Jakarta, Kompas -- Kota Dili, ibukota Timor-Portugis, tanggal 7 Desember 1975 jam 12.30 telah dibebaskan oleh perlawanan rakyat yang dipelopori oleh Apodeti, UDT, KOTA dan Trabalhista.
Demikian pernyataan Pemerintah RI mengenai dibebaskannya kota Dili yang dikeluarkan Minggu malam.
Dalam serangan terhadap ibukota Timor-Portugis itu, pasukan perlawanan rakyat mendapat bantuan dari sukarelawan-sukarelawa Indonesia.
Karena adanya permintaan rakyat Timor-Portugis dan desakan rakyat Indonesia melalui Dewan Perwakilan Rakyat, sukar bagi pemerintah Indonesia untuk menahan para sukarelawan tersebut melindungi para pengungsi kembali ke kampung halamannya dan membantu saudara-saudaranya membebaskan diri dari penindasan dan teror Fretilin.
Disiarkan radio
Kabar mengenai jatuhnya kota Dili itu disiarkan oleh radio-radio luarnegeri. Bahkan AP dari Jakarta melaporkan bahwa Menlu Adam Malik hari Sabtu telah menerima kawat dari pimpinan Apodeti mengenai dilakukannya serangan terhadap Ibukota Timor-Portugis itu.
Akhir-akhir ini pasukan Apodeti/UDT memang memperoleh kemajuan pesat. Setelah merebut kota strategis Atabae, 30 kilometer tenggara Dili sehari sebelum Fretilin memproklamasikan kemerdekaan sepihak, pasukan Apodeti/UDT bergerak merapati Dili, sementara penduduk meninggalkan kota yang makin memburuk keadaannya itu.
Hari Senin ini direncanakan Menteri Penerangan Mashuri, didampingi Menlu Adam Malik, akan mengadakan konperensi pers.
Siaran radio luarnegeri itu membuat para pejabat Indonesia “diserbu” pertanyaan oleh para wartawan dalam dan luarnegeri. Para pejabat tersebut saat itu menyatakan belum tahu-menahu mengenai jatuhnya Dili dan larinya pihak Fretilin ke pegunungan. (rb/lie/wan)