Hingga menjelang akhir tahun 2019 tidak ada laporan kasus kolera di Indonesia. Laporan kejadian luar biasa (KLB) terakhir kolera berlangsung di Papua, April-Agustus 2008.
Oleh
AGNES ARISTIARINI
·2 menit baca
Meski perilaku hidup bersih dan sehat belum merata di Indonesia, hingga menjelang akhir tahun 2019 tidak ada laporan kasus kolera di Indonesia. Laporan kejadian luar biasa (KLB) terakhir kolera berlangsung di Papua, April-Agustus 2008.
Harian Kompas (Jumat, 8/8/2008) memberitakan, kolera telah menewaskan sedikitnya 172 warga Lembah Kamuu, Kabupaten Dogiyai, sepanjang April-Juli 2008. Akibatnya, Pemerintah Provinsi Papua ketat membatasi akses ke kabupaten tersebut.
Jauh sebelumnya, Kompas (Senin, 20/11/1972) juga memberitakan kematian 140 penderita kolera di tiga kecamatan di Kabupaten Serang. Pada saat yang bersamaan, 40 orang dikabarkan meninggal di Bangladesh dan 36 orang dirawat di sebuah rumah sakit di Australia, semua gara-gara kolera.
Apabila tak segera diatasi, penderita akan dehidrasi dan bisa berakhir dengan kematian.
Berjangkitnya kolera erat terkait dengan rendahnya akses pada air bersih serta buruknya sanitasi. Kolera menular lewat air dan makanan yang tercemar bakteri Vibrio cholerae, yang memicu infeksi usus akut. Dampaknya adalah diare hebat dengan tinja cair dan sering disertai muntah. Apabila tak segera diatasi, penderita akan dehidrasi dan bisa berakhir dengan kematian.
Mulai dikenal awal abad ke-19 di India, penyakit ini dengan cepat menyebar ke sejumlah negara. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun ada 1,3 juta hingga 4 juta kasus kolera di seluruh dunia dan 21.000-143.000 kasus berakhir dengan kematian.
Padahal, sebenarnya kolera bisa diatasi. Pada gejala ringan sampai sedang, dehidrasi yang ditangani dengan cairan rehidrasi oral—dikenal sebagai oralit—dapat menyelamatkan 80 persen penderita. Kasus yang parah bisa diatasi dengan cairan infus dan antibiotik.
Untuk mencegah penularan, WHO merekomendasikan vaksin oral yang sudah beredar, seperti Euvichol, Shanchol, dan Dukoral. Namun, vaksinasi ini harus disertai dengan perubahan perilaku, perbaikan sanitasi lingkungan, dan ketersediaan air bersih. Tahun 2017, WHO meluncurkan strategi global untuk menanggulangi kolera. Targetnya adalah mengurangi kematian akibat kolera hingga 90 persen.