Bengkulu Diguncang Dua Kali Gempa, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
Gempa yang terjadi di Bengkulu tidak berkaitan dengan gempa yang terjadi di Sumatera Barat. Itu karena dari pusat gempa tidak berdekatan
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
BENGKULU, KOMPAS — Bengkulu dilanda dua kali gempa bumi dengan kekuatan yang berbeda pada Sabtu (26/2/2022). Gempa tersebut disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia. Meski demikian, gempa ini tidak berkaitan dengan gempa yang terjadi di Sumatera Barat.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno, Sabtu (26/2/2022), menuturkan, gempa pertama terjadi pada pukul 06.58 dengan magnitudo M 5,0. Pusat gempa terletak pada koordinat 4,93 derajat Lintang Selatan dan 101,69 derajat Bujur Timur. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 79 kilometer arah barat laut Enggano, Bengkulu Utara, Bengkulu, pada kedalaman 30 kilometer.
”Pusat gempa berada di wilayah Samudra Hindia Pantai Barat Sumatera, Bengkulu Utara,” katanya.
Jika dilihat dari jenisnya, lanjut Bambang, ini adalah gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Akibat fenomena tersebut, lanjut Bambang, warga Bengkulu pun sempat merasakan dampaknya dengan skala intensitas II-III MMI. Dengan kekuatan tersebut, ujar Anang, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan truk berlalu. ”Gempa tidak berlangsung lama dan tidak juga terdeteksi adanya gempa susulan,” katanya.
Bambang pun berharap jika terjadi gempa, masyarakat segera menghindar dari bangunan yang retak atau rusak. Saat kembali, pastikan rumah dalam kondisi baik dan tidak membahayakan.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Bengkulu Anang Anwar mengatakan, gempa bumi kedua terjadi lima jam berselang dengan kekuatan M 3,1. Pusat gempa pun tidak jauh dari lokasi gempa pertama. Tepatnya di 3,65 derajat Lintang Selatan dan 101,45 derajat Bujur Timur atau 86 km barat daya Bengkulu Utara dengan kedalaman 19 km. ”Namun, dampak gempa tidak dirasakan oleh warga,” ujarnya.
Anang memastikan jika gempa yang terjadi di Bengkulu bukanlah dampak dari gempa yang terjadi di Sumatera Barat. Itu karena dari pusat gempa tidak berdekatan. Meskipun begitu, Anang berharap agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi gempa.
Bengkulu berada di dua lempeng, yakni Lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Posisi itu menjadikan Bengkulu rawan gempa. Di Bengkulu, gempa hampir terjadi setiap hari terjadi. Bahkan, jika ada gempa yang cukup besar bisa diikuti dengan gempa susulan hingga 15 kali dengan kekuatan yang lebih kecil daripada gempa utama. BMKG pun terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan mitigasi bencana. Namun, terkait aturan lanjutan, termasuk pemetaan lokasi rawan, itu merupakan wewenang dari pemerintah daerah.