Cerita Djarum Selamatkan Como hingga Promosi ke Serie A
Como, klub yang dimiliki Djarum, berhasil menembus Liga Italia Serie A setelah finis di peringkat kedua Serie B.
Oleh
PRASETYO EKO PRIHANANTO
·3 menit baca
Como 1907, klub yang dimiliki kelompok usaha asal Indonesia, Djarum, berhasil menembus Liga ItaliaSerie A setelah hasil pertandingan terakhir Serie B yang berakhir dramatis, Sabtu (11/5/2024) dini hari WIB. Kepastian itu didapat usai Como meraih hasil imbang 1-1 lawan Cosenza, sedangkan pesaing terdekat mereka, Venezia, kalah 1-2 dari Spezia.
Juara Serie B diraih Parma dengan 76 poin sementara Como yang mengemas 73 poin menempati peringkat kedua klasemen. Dua tim teratas Serie B berhak mendapat tiket otomatis ke Serie A. Sedangkan Venezia yang berada di peringkat ketiga harus menjalani laga playoff yang diikuti tim di urutan ketiga hingga delapan, untuk merebut satu tiket promosi tersisa.
Kami akan menikmati malam ini karena kami layak mendapatkannya.
Pada laga penentu, para pendukung Como di Stadion Giuseppe Sinigaglia sempat dikejutkan dengan gol Gennaro Tutino yang membawa tim tamu unggul menit ke-30. Striker Como Simone Verdi kemudian mencetak gol dari titik penalti, 15 menit sebelum laga berakhir untuk membawa "Lariani" ke Serie A.
"Kami akan menikmati malam ini karena kami layak mendapatkannya," kata Verdi kepada Sky Sport Italia.
Sebelum cerita sukses mereka sejak dipegang Grup Djarum, Como beberapa kali mengalami kebangkrutan dan tergelincir dari kasta tertinggi kompetisi sepak bola Italia. Dua legenda Arsenal, Cesc Fabregas - yang juga menjadi asisten pelatih- dan Thierry Henry, menjadi pemilik saham minoritas klub itu.
Sempat bermain di Serie A pada musim 2002/2003, nasib Como justru terpuruk. Mereka langsung terjerembab ke jurang degradasi, bahkan kemudian bangkrut pada 2004. Karena tidak ada investor yang menyelamatkan klub, Calcio Como S.p.A dilikuidasi.
Berkat regulasi federasi sepak bola Italia, FIGC, sebuah entitas baru bernama Calcio Como S.r.I kemudian diizinkan mengikuti kompetisi Serie D. Menurut laman klub, Como kemudian bermain enam musim di Serie C dari tahun 2009 hingga 2015.
Mereka sempat berhasil promosi ke Serie B tetapi kemudian kembali terdegradasi, diikuti masalah finansial yang membuat mereka kembali bangkrut. Hal itu mengharuskan klub untuk dilelang. Akosua Puni Essien, istri mantan pemain Chelsea dan Persib Bandung, Michael Essien, memenangi lelang dan mengubah nama klub menjadi FC Como. Namun, FIGC menolak FC Como untuk berkompetisi di Serie C, sehingga nama lain, Como 1907, didaftarkan untuk mengikuti kompetisi Serie D.
Pada 2019, Como 1907 diambil alih oleh Grup Djarum, kelompok usaha yang dijalankan oleh Hartono bersaudara. Kelompok usaha dengan nilai miliaran dollar AS itu memberi stabilitas finansial pada Como. Bloomberg Billionaires Index memperkirakan, kekayaan Budi Hartono mencapai 21,7 miliar dollar AS adapun saudaranya, Michael, mencapai 20,2 miliar dollar AS.
Menurut The Athletic, Djarum mengeluarkan 850,000 euro (Rp 14 miliar) dan membayar utang 150,000 euro (Rp 2,6 miliar) untuk mengambil alih Como, yang kemudian promosi ke Serie C. Nama Hartono bukan yang pertama dari Indonesia terlibat dalam kepemilikan klub di Liga Italia. Sebelumnya Erick Thohir pernah memiliki Inter Milan sebelum menjualnya pada 2016.
Di bawah kepemilikan Djarum, Como dengan cepat mendaki tangga promosi. Ambisi Djarum untuk membawa Como ke puncak terlihat saat mereka mendatangkan Fabregas sebagai pemain, dan kemudian menjadi asisten pelatih Osian Roberts.
Pada musim 2020/2021, Como langsung promosi ke Serie B setelah menjuarai Serie C. Momentum klub berlanjut pada musim 2021/2022 dan 2022/2023 di Serie B. Akhirnya, upaya klub menggapai kasta tertinggi kompetisi sepak bola Italia tercapai musim ini. (AFP)