40 Biksu Thudong Akan Ikuti Perayaan Waisak di Indonesia
Selain merayakan Waisak 2568 BE/2024 di Candi Borobudur, mereka akan ke Candi Muaro Jambi di Jambi pada 26 Mei.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Sebanyak 40 biksu yang melakukan ritual Thudong dijadwalkan akan mengikuti seluruh rangkaian acara perayaan Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 di Indonesia. Selain mengikuti rangkaian acara menyambut hingga puncak perayaan di Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 21-23 Mei 2024, mereka akan ke Candi Muaro Jambi di Jambi, 26 Mei.
Wakil Ketua Panitia Waisak 2568 BE/2024 YM Bikkhu Dhammavuddho Thera menyambut baik kehadiran dan keterlibatan para biksu yang melakukan Thudong dalam perayaan Waisak kali ini. Tradisi Thudong yang mereka jalankan sekaligus menunjukkan praktik bersikap sabar bagi umat.
”Seturut dari pengajaran Sang Buddha, kesabaran adalah praktik dharma yang paling tinggi,” ujarnya, Kamis (9/5/2024).
Sebanyak 40 biksu tersebut berasal dari Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
Kehadiran rombongan biksu yang melakukan Thudong ini adalah yang kedua kali, setelah sebelumnya keterlibatan serupa juga telah dilakukan dalam perayaan Waisak pada 2023. Namun, ini adalah kali pertama tradisi Thudong dilakukan para biksu dengan menyusuri dua candi besar di Indonesia, Candi Borobudur dan Candi Muaro Jambi.
Ketua Panitia Tudhong 2024 Susi Yang mengatakan bahwa, selain untuk melestarikan nilai-nilai keteladanan dari Sang Buddha, tradisi Thudong di Indonesia juga sekaligus diharapkan berdampak positif mampu mengampanyekan tentang toleransi beragama di Indonesia.
”Mari kita bersama-sama mendukung pelaksanaan Thudong dan menunjukkan kepada dunia bahwa masyarakat Indonesia hidup rukun dan penuh toleransi,” ujarnya.
Di Jawa Tengah, para biksu mulai melakukan tradisi Thudong dari Semarang pada 15 Mei 2024. Setelah berjalan kaki dan singgah ke sejumlah vihara dan kelenteng di Ambarawa dan Temanggung, pada 21 Mei 2024 mereka akan terlibat melakukan pengambilan api Dharma di Mrapen, Kabupaten Grobogan, dan penyakralan api di Candi Mendut, Kabupaten Magelang.
Acara akan dilanjutkan dengan mengikuti pengambilan air suci di Umbul Jumprit, Kabupaten Temanggung, dan ritual penyakralannya di Candi Mendut. Terakhir, para biksu akan terlibat mengikuti puncak perayaan Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, 23 Mei mendatang.
Koordinator Humas Waisak Nasional 2568 BE/2024 Eric Fernardo menuturkan, mengacu pada perayaan tahun lalu, keseluruhan umat Buddha yang hadir mengikuti perayaan Waisak di Candi Borobudur akan mencapai puluhan ribu orang.
Karena jumlah orang yang mengikuti perayaan di zona 1 candi dibatasi hanya 5.000 orang, sisa umat dipersilakan untuk mengikuti perayaan di kawasan zona 2 di Taman Lumbini.
”Di Taman Lumbini, umat masih dapat mengikuti perayaan yang ditayangkan melalui layar LED,” ujarnya.
Subkoordinator Museum Cagar Budaya (MCB) Warisan Dunia Borobudur Wiwit Kasiyati menuturkan, pihaknya memang sengaja memberlakukan pembatasan orang di zona 1. Selain untuk mendukung kelestarian bangunan candi, hal itu semata-mata dilakukan demi kenyamanan umat, pengunjung, dan siapa pun berada di kawasan tersebut.