Di balik berbagai persoalan, urbanisasi atau pemusatan penduduk di perkotaan bisa menjadi peluang kemajuan bangsa sebagai pusat kreativitas dan inovasi untuk pertumbuhan ekonomi yang bertujuan kesejahteraan masyarakat.
Budidaya jangkrik jadi salah satu upaya warga Desa Mernek, Kecamatan Maos, Cilacap, Jawa Tengah, satu dekade terakhir. Sejumlah warga tertarik pulang kampung dari perantauan dan mencoba berdikari lewat ternak jangkrik.
Aktivitas ekonomi pascapandemi Covid-19 dapat diarahkan ke luar Jakarta. Langkah ini dapat mendukung pemulihan ekonomi berkelanjutan.
Pengusaha warteg asal Kota Tegal dan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, sudah kembali ke tempatnya merantau di DKI Jakarta dan sekitarnya. Aktivitas ekonomi informal yang mulai menggeliat mendorong mereka pulang ke Ibu Kota.
Masih ada sebagian kecil masyarakat yang melakukan tradisi mudik pada masa pandemi Covid-19 ini. Pemerintah perlu mewaspadai munculnya lonjakan kasus di daerah tujuan ataupun daerah asal saat arus balik terjadi.
Orang-orang yang menghindari Covid-19 dengan bermigrasi dari kota besar kembali ke daerah asalnya bisa mendorong pemerataan pembangunan. Menuju ke kelentingan baru melawan pandemi kini dan, mungkin, yang akan datang.
Besarnya jumlah penduduk usia produktif itu adalah peluang sekaligus tantangan. Jika berkualitas dan produktif, mereka adalah sumber daya pembangunan yang andal.
Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menilai persoalan kependudukan jadi sumber masalah ”keberengsekan” di Jakarta. Salah satu penyebab sulitnya hidup di Jakarta adalah pendatang yang jumlahnya mencapai 70 persen penduduk.
Indonesia dinilai masih tertinggal dalam mengelola urbanisasi dan belum dapat manfaat darinya. Padahal, urbanisasi berpotensi mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
Urbanisasi dengan perencanaan yang matang berpotensi mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. Namun, jika tanpa perencanaan, justru menimbulkan persoalan seperti kemiskinan dan kemacetan.