Hingga 14 hari penyelenggaraan, cakupan vaksinasi di Sumatera Selatan masih 13,08 persen. Rendahnya cakupan itu terjadi lantaran distribusi vaksin terhambat dan proses registrasi masih sulit.
Front Pembela Islam Sumatera Selatan masih menunggu arahan dari pengurus pusat terkait pembubaran organisasi itu oleh pemerintah. Pembubaran dikhawatirkan memunculkan benih radikalisme baru.
Keputusan Pemerintah Kota Palembang untuk menerapkan pembelajaran tatap muka pada pekan kedua Januari 2021 dinilai berbahaya. Itu karena penyebaran Covid-19 di ibu kota Sumatera Selatan ini masih mengkhawatirkan.
Penyerapan anggaran untuk penanganan Covid-19 di Sumsel masih belum optimal. Bahkan, dari 17 kabupaten/kota yang ada di Sumsel, hanya empat daerah yang penyerapan anggarannya di atas 50 persen.
Kasus positif Covid-19 di Sumatera Selatan melonjak dalam dua minggu terakhir. Peningkatan ini ditengarai karena tingginya mobilitas masyarakat akibat sejumlah kegiatan di momen akhir tahun, terutama pilkada.
Anak diharapkan tidak dilibatkan dulu dalam sejumlah kegiatan yang rawan. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada risiko penularan Covid-19. Di Sumsel, terhitung sudah 752 anak yang tertular.
Walau berdampingan langsung dengan Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, tidak begitu berkembang. Kawasan ini seolah hanya dianggap sebagai pelintasan.
Produksi komoditas pangan di wilayah Sumatera Selatan diprediksi meningkat. Bahkan, berdasarkan metode kerangka sampel area, produksi padi di Sumsel hingga akhir 2020 diperkirakan mencapai 2,69 juta ton.
Melihat warga Sumsel yang mulai kendur menjalankan protokol kesehatan, Pemprov Sumsel mulai memberlakukan pergub tentang pedoman kebiasaan baru di masa Covid-19 setelah sempat menundanya.
Pengembangan perekonomian desa di lahan gambut terbentur sejumlah kendala, mulai dari keterbatasan sarana infrastruktur dan kapasitas warga, permodalan, hingga pemasaran produk. Penguatan lembaga ekonomi desa strategis.