Budidaya padi apung mulai dicoba di Kalimantan Selatan untuk mengatasi penurunan luas tambah tanam akibat banyak lahan pertanian yang terendam.

Beras dapat menjadi pemicu laju inflasi, determinan penting dari komponen harga pangan bergolak yang memiliki implikasi penting pada manajemen kebijakan ekonomi makro. Penggunaan teknologi baru perlu dipertimbangkan.

Penurunan luasan panen berdampak langsung pada penurunan jumlah produksi. Periode Januari-September 2022 jumlah panen 1.533.138 ton, menurun dari periode sebelumnya 1.634.646 ton.

Tahun 2022, produksi padi di Lampung diperkirakan mencapai 2,66 juta ton gabah kering giling atau meningkat sebesar 7,08 persen.

Kendati diuntungkan oleh iklim basah karena La Nina, produksi beras nasional cenderung stagnan beberapa tahun terakhir. Ada kekhawatiran motivasi petani untuk menanam padi redup karena insentif usaha makin tergerus.

Harga beras di tingkat konsumen naik sepekan terakhir. Kenaikan harga bahan bakar minyak dinilai turut memicu kenaikan itu. Sayangnya, situasi di hilir sering tidak sejalan dengan harga gabah di tingkat petani.

Penghargaan IRRI bisa jadi meletupkan kebanggaan. Namun, ada sederet problem krusial yang mendesak diurai, khususnya terkait kesejahteraan petani. Apa artinya swasembada jika petani tidak sejahtera? Capaian itu rapuh.

Sejak dilarang membakar lahan, petani di Kalimantan Tengah tak lagi berladang. Mereka harus keluar kampung untuk mencari pekerjaan lain demi memenuhi kebutuhan keluarga. Dampaknya, produksi beras turun.