Kontak tembak kembali terjadi di Kabupaten Poso, Sulteng, antara aparat Polri-TNI dan anggota kelompok teroris MIT. Satu anggota kepolisian gugur.
Baku tembak di Dusun Andole, Poso, Sulteng, menyebabkan dua anggota Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora tewas. Kelompok yang tinggal sembilan orang itu terus diburu aparat, termasuk pemasok dana terorisme.
Berhadapan dengan aksi terorisme seperti yang terjadi di Sigi, Sulawesi Tengah, masyarakat perlu bangkit dengan merawat nilai-nilai toleransi dalam hidup keseharian.
Polri terus memburu dan mempersempit ruang gerak kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur yang saat ini berjumlah 11 orang. Polisi menyebarkan gambar 11 DPO agar warga yang mengetahuinya melapor kepada aparat.
Polri menerjunkan tim terbaiknya dan bekerja sama dengan TNI untuk memburu kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora.
Setelah aksi teroris yang menelan korban jiwa di Sigi, Sulawesi Tengah, Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kapolri mengusut tuntas jaringan pelaku teror. Hingga kini TNI/Polri masih mengejar pelaku.
Ketua Dewan Masjid Indonesia M Jusuf Kalla meminta aparat keamanan mengerahkan segala upaya untuk menumpas gerakan teror sampai ke akar-akarnya agar mereka tidak berkeliaran lagi di Sigi dan wilayah lain di Indonesia.
Satgas Tinombala masih memburu para teroris yang membunuh empat warga Sigi. Sejumlah lokasi yang terkait dengan pelaku, telah dikepung. Menko Polhukam Mahfud MD meminta tokoh agama turut menjaga kondisi tetap damai.
Pembunuhan warga, pembakaran rumah ibadah dan rumah warga di Sigi, Sulawesi Tengah, mencederai persatuan bangsa. Aparat keamanan harus menghukum pelakunya. Hingga kini, para teroris pelakunya masih diburu TNI/Polri.
Kepolisian akan menjamin keamanan warga yang mengungsi setelah pembunuhan empat warga Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah oleh kelompok teroris. Tim gabungan sedang mengejar terduga pembunuh warga itu.