Perusahaan dapat mengoptimalkan transformasi digital dengan pengelolaan aset dan data yang baik. Hal penting lainnya adalah mengintegrasikan teknologi operasional dengan teknologi informasi.
Data melimpah bisa memudahkan, tetapi bisa pula membuat masalah.
Indonesia yang telah memiliki Jaminan Kesehatan Nasional bisa memanfaatkan kekayaan data di dalamnya untuk membantu menanggulangi pandemi. Ini belajar dari negara lain seperti Taiwan yang sukses menggunakan strategi itu.
Data antarlembaga negara di Indonesia belum terintegrasi. Leluasanya Joko Tjandra, buron kasus ”cessie” Bank Bali mengurus KTP-el sebagai syarat mengajukan PK perkaranya di PN Jakarta Selatan harus jadi pelajaran.
Penguasaan kecerdasan buatan dan mahadata atau big data menjadi sesuatu yang penting untuk dapat memenangi ”pertempuran” dan meraih masa depan.
Kecerdasan buatan dan penggunaan mahadata semakin berkembang. Uni Eropa yang telah mengatur perlindungan data pribadi akan memperluas aturannya ke kecerdasan buatan dan mahadata.
Data kesehatan yang dimiliki Indonesia sebenarnya sudah banyak. Namun, data tersebut masih tersebar di beberapa kementerian dan lembaga sehingga integrasi data belum bisa berjalan.
Tawaran kemudahan aplikasi di ponsel pintar kian menarik minat pengguna internet. Semakin banyak jumlah pengunduh, semakin banyak pula jejak digital yang ditinggalkan para pengguna.
Pelaku usaha di bidang ekonomi digital menilai Indonesia kekurangan sumber daya manusia terkait pengolahan dan analisis data. Padahal, keberadaan SDM yang berkualitas merupakan kunci utama untuk bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing.
JAKARTA KOMPAS Dalam revolusi industri 40 pemanfaatan mahadata atau big data menjadi salah satu kunci Pemerintah mulai melihat eksplorasi mahadata dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi seperti yang terjadi pada unicorn Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berpendapat investor terta