Pasar perkantoran masih menghadapi tantangan besar tahun ini. Selain dampak pandemi Covid-19, tingkat okupansi ruang kantor turun seiring bertambahnya pasokan. Peluang muncul bagi bisnis perkantoran yang fleksibel.
Setelah sempat tertahan di tengah pandemi, permintaan lahan industri menguat pada triwulan III-2020, sejalan pergerakan industri dan peningkatan kebutuhan untuk relokasi pabrik. Tren diperkirakan berlanjut tahun 2021.
Inilah momentum bisnis perkantoran untuk menata pola bisnis semakin fleksibel untuk menjawab tren kebutuhan pasar. Harapannya, ketika perekonomian membaik, bisnis perkantoran yang sudah adaptif sudah bisa melaju kencang.
Bisnis sewa perkantoran diprediksi kian lesu hingga tahun depan. Permintaan terbatas, tetapi suplai perkantoran terus bertambah. Pengelola perkantoran dituntut kian fleksibel.
Hampir empat tahun terakhir pasar perkantoran tertekan akibat kelebihan pasokan. DKI Jakarta yang menjadi barometer pasar perkantoran di Indonesia mengalami koreksi mendalam, tarif sewa kantor merosot hingga 30 persen.
 JAKARTA KOMPAS Kenaikan harga properti residensial atau rumah tinggal di pasar primer akan melambat Di sisi lain tingkat penjualannya juga diperkirakan melambat Kendati demikian pelaku usaha properti optimistis sektor properti akan membaik pada 2019 Berdasarkan Survei Harga Pro