Anggaran program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) 2021 yang sudah dan akan digulirkan menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi, terutama pada triwulan I-2021.
Kinerja BUMN tak hanya dilihat dari laba, tetapi juga dampak sosial dan ekonominya bagi masyarakat. Tahun ini, penyertaan modal negara untuk BUMN Rp 42,38 triliun.
Efektivitas stimulus fiskal tahun ini dipertaruhkan karena tingginya kasus positif Covid-19. APBN bisa semakin terbebani akibat lonjakan belanja dan utang pemerintah.
Pemerintah dinilai perlu berpihak pada perlindungan nelayan, pembudidaya ikan, dan pembudidaya garam di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Perlindungan termasuk untuk warga negara Indonesia di kapal asing.
Vaksinasi sudah dilakukan. Namun, kasus Covid-19 mesti dikendalikan agar tidak terus meningkat.
Pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda mereda. Kejelian mengambil tindakan yang tepat, termasuk dalam menentukan kebijakan anggaran, dibutuhkan untuk mengendalikan pandemi.
Dasar-dasar transformasi ekonomi akan diletakkan tahun ini agar Indonesia tidak tertinggal tren perekonomian global yang berubah semakin cepat akibat pandemi.
Sejumlah indikator pemulihan ekonomi diyakini berlanjut pada tahun 2021. Ada tantangan yang mesti dihadapi bersama terkait penanganan pandemi. Tahun ini bisa jadi titik awal mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain alokasi Rp 18 triliun dalam APBN 2021, ada tambahan dari sisa anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) tahun 2020 yang belum terpakai untuk vaksinasi tahun ini. Anggaran dianggap bukan problem krusial.
Presiden Joko Widodo menyampaikan, APBN 2021 fokus pada empat hal. Salah satu di antaranya ialah penanganan kesehatan yang berfokus pada vaksinasi.