Tingkatkan Kompetensi, Pemkot Surabaya Buka 26 Jenis Pelatihan Kerja
Tingkatkan kompetensi pekerja, Pemerintah Kota Surabaya menyediakan 26 jenis pelatihan dan sertifikasi. Dinas Sosial juga mengantisipasi urbanisasi pasca-Lebaran.
Oleh
AGNES BENEDIKTA SWETTA BR PANDIA
·3 menit baca
HUMAS PEMKOT SURABAYA
Pekerja memperbaiki pipa PDAM yang rusak akibat pemasangan tiang pancang pembangunan kampus di Surabaya, Senin (18/5/2020).
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya mewujudkan komitmen untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan kesempatan berusaha, serta mempermudah mengakses dunia kerja atau pasar industri. Memenuhi kebutuhan tersebut, pemkot menyediakan berbagai macam pelatihan dan sertifikasi kerja melalui laman Disnaker.surabaya.go.id.
Cara tersebut dilakukan, kata Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya Achmad Zaini, Minggu (8/5/2022), untuk meningkatkan kompetensi pencari kerja maupun mereka yang hendak mengembangkan usaha sendiri. Informasi terkait pelatihan serta proses untuk bisa memperoleh sertifikasi, seluruhnya ada di laman tersebut.
Berbagai menu pilihan pada laman itu, antara lain pelayanan perizinan, bidang hubungan industrial, syarat kerja, BPJS, siap kerja Surabaya, pelatihan dan sertifikasi, serta informasi perindustrian.
”Laman berisi 26 jenis pelatihan kerja yang secara potensi, sangat dibutuhkan di dunia kerja, bisa diakses oleh publik,” katanya.
Dengan terselenggaranya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi, lanjut Achmad, diharapkan, keterampilan yang dimiliki masyarakat sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.
AGNES SWETTA PANDIA
Tangkapan layar produk UMKM Kota Surabaya yang dipasarkan melalui aplikasi E-peken yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Surabaya, pada Senin (11/4/2022).
Ia menjelaskan, pelatihan kerja dan sertifikasi yang disediakan oleh Disnaker Surabaya meliputi pelatihan teknisi perawatan mesin pendingin, terapis, administrasi perkantoran, desain grafis, perawatan rambut dan pemangkasan, pendukung teknologi informasi (
Selanjutnya, pelatihan fotografi, barista, multimedia, digital marketing, las pipa lanjutan, pijat bayi, pemandu wisata, alat angkat angkut, memasak pastri, K3 umum
(safety officer)
, otomotif mobil, pengerjaan pengelasan, ekspor-impor, perhotelan, otomotif motor, tenaga kebersihan penjaga lansia dan jasa boga.
Seluruh layanan fasilitas dalam aplikasi Siap Kerja ini tidak dipungut biaya, (Achmad Zaini)
Untuk mengikuti pelatihan tersebut, masyarakat bisa mengakses website Disnaker.surabaya.go.id dan memilih menu pelatihan dan sertifikasi. Jadwal pelatihan dimulai sejak Februari hingga Oktober 2022, dengan durasi 10-30 hari, tergantung jenis pelatihan.
Adapun alur pendaftarannya, calon peserta diwajibkan untuk melakukan seleksi administrasi, mengikuti tes minat bakat, mengikuti pelatihan, uji kompetensi, kemudian masuk pada pasar kerja.
Persyaratan lain adalah warga Kota Surabaya dan ber-KTP Surabaya, pendidikan minimal SLTA/sederajat, usia 18-35 tahun, pas foto terbaru, ijazah, transkrip nilai, untuk pelatihan akuntansi minimal SMK atau S-1 Akuntansi, S-1 Statistika dan S-1 Matematika.
Di sisi lain, pada pilihan menu Siap Kerja Surabaya, warga juga bisa langsung melamar pekerjaan dengan mengisi data diri. Ada 204 lowongan aktif dari total 580 perusahaan. ”Seluruh layanan fasilitas dalam aplikasi Siap Kerja ini tidak dipungut biaya,” ujar Zaini.
Salah satu stand produk UMKM Kota Surabaya pada Surabaya Fashion Week 2021, yang berakhir Minggu (7/11/2021).
Pada kesempatan itu, Zaini mengatakan, Disnaker Surabaya juga berkolaborasi dengan lintas perangkat daerah mengantisipasi urbanisasi warga luar Kota Surabaya warga yang tidak memiliki keterampilan. Hal itu dilakukan untuk memastikan operasional dunia usaha dan industri berlangsung kondusif.
Hadang urbanisasi
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Anna Fajriatin mengungkapkan, sejak Minggu (8/5/2022) pihaknya mulai melakukan penyisiran melalui operasi yustisi untuk mengantipasi lonjakan urbanisasi setelah libur cuti bersama dan libur Lebaran.
Operasi yustisi yang dilakukan untuk meminimalkan kedatangan warga dari luar Kota Pahlawan yang tidak membawa identitas. Kegiatan tersebut berkolaborasi dengan lintas Perangkat Daerah (PD) hingga tingkat kelurahan.
”Jika ada warga luar kota tidak membawa identitas atau KTP, akan ditampung oleh Dinsos,” kata Anna. Selama berada di Dinsos Kota Surabaya, warga tersebut akan ditelusuri dan dicek datanya. Setelah ditemukan, Pemkot Surabaya berkoordinasi dengan Dinsos Provinsi Jawa Timur melakukan proses pemulangan warga ke daerah asal.
Bagi warga luar Provinsi Jawa Timur, Dinsos Kota Surabaya akan meminta bantuan Dinsos Provinsi Jatim berkoordinasi dengan Dinsos asal daerah warga untuk menindaklanjuti pemulangan warga tersebut.
”Dinsos Kota Surabaya terus bersiaga untuk menangani kejadian tersebut setelah libur Lebaran. Diharapkan warga luar kota yang datang ke Surabaya tetap membawa kartu identitas dan memiliki tujuan yang jelas,” terangnya.