Toko oleh-oleh diserbu pemudik di Medan. Oleh-oleh khas Medan, seperti kue bika ambon, lapis legit, bolu gulung, kacang garing, dan sirup markisa, ludes diborong. Pembeli rela antre hingga berjam-jam.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Toko oleh-oleh di Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (6/5/2022), dipadati pemudik menjelang puncak arus balik. Oleh-oleh khas, seperti bika ambon, lapis legit, bolu gulung, dan sirup markisa, ludes diborong untuk diboyong ke kota rantau.
MEDAN, KOMPAS — Sejumlah toko oleh-oleh mulai diserbu pemudik di Medan, Sumatera Utara, Jumat (6/5/2022). Oleh-oleh khas dari Medan, seperti kue bika ambon, lapis legit, bolu gulung, kacang garing, dan sirup markisa, hampir semuanya ludes. Pembeli rela antre hingga 2 jam agar bisa membawa oleh-oleh untuk teman dan keluarga di kota rantau.
Kepadatan pembeli antara lain terlihat di sejumlah toko di Jalan Mojopahit, Jalan Kruing, hingga Jalan Razak. Kawasan-kawasan itu merupakan pusat toko oleh-oleh di Medan. Antrean tidak hanya di dalam toko, tetapi meluber hingga ke luar toko.
Carry Rizkiansyah (26) akhirnya bisa tersenyum sumringah setelah mendapat dua kotak kue bika ambon di salah satu toko oleh-oleh di Jalan Mojopahit. Ia sudah antre lebih dari 1 jam agar bisa mendapat oleh-oleh yang akan ia bawa ke kota perantauannya di Ambon, Maluku.
”Teman-teman kerja saya di Ambon penasaran dengan bika ambon yang justru oleh-oleh khas dari Medan. Saya rela antre karena sudah janji akan membawakan kue ini buat mereka,” kata Carry yang merupakan pekerja di perusahaan konstruksi itu.
Toko oleh-oleh di Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (6/5/2022), dipadati pemudik menjelang puncak arus balik. Oleh-oleh khas, seperti bika ambon, lapis legit, bolu gulung, dan sirup markisa, ludes diborong untuk diboyong ke kota rantau.
Pembeli lainnya ada yang memborong sampai 10-20 kotak. Beberapa toko di Jalan Mojopahit memasang pengumuman bahwa bika ambon dan lapis legit habis. Sejumlah toko masih mempunyai persediaan bika ambon dan lapis legit hingga sore, tetapi pengunjung harus antre membelinya.
Menambah stok
Jhonny (55), pemilik Toko Bika Ambon Ati, mengatakan, mereka sudah bersiap menghadapi libur Lebaran sejak jauh-jauh hari. ”Kami telah menambah stok bahan baku dan tenaga kerja. Penjualan mulai meningkat sejak bulan puasa, puncaknya di arus balik ini,” katanya.
Disebutkan, penjualan oleh-oleh di tokonya meningkat lebih dari dua kali lipat pada puncak arus balik ini. Peningkatan omzet itu pun menjadi harapan bagi toko oleh-oleh setelah terpuruk selama dua tahun pandemi Covid-19 ini. Toko oleh-oleh menjadi salah satu usaha yang paling terdampak karena pembatasan perjalanan.
Jhonny menambahkan, oleh-oleh favorit di sepanjang toko di Jalan Mojopahit adalah bika ambon dan lapis legit. Dua kue itu merupakan oleh-oleh khas Medan. Selain itu, minuman sirup markisa yang merupakan sari buah khas dari Sumut itu juga diincar oleh pemudik. ”Berapa pun yang kami stok pasti habis selama libur Lebaran ini,” katanya.
KOMPAS/AUFRIDA WISMI WARASTRI
Tamu menikmati durian di lapak durian Ucok Durian, Jalan Wahid Hasyim, Medan, Senin (2/5/2022).
Selain di Jalan Mojopahit, kepadatan juga terlihat di toko Bolu Meranti di Jalan Kruing. Pengunjung tidak hanya mengantre di dalam, tetapi juga di luar toko. ”Hampir 1 jam saya mengantre untuk mendapat bolu gulung ini. Tapi, saya tetap senang masih dapat bolunya, takut kehabisan juga tadi,” kata Rosalinda (45).
Kami telah menambah stok bahan baku dan tenaga kerja. Penjualan mulai meningkat sejak bulan puasa, puncaknya di arus balik ini.
Rosalinda membeli oleh-oleh bolu gulung untuk keluarganya di Jakarta. Meskipun mendapat pesanannya, ada beberapa rasa yang ia tidak dapat karena sudah habis.
Sementara itu, oleh-oleh durian Medan pun telah ludes di beberapa toko durian. Di Ucok Durian tidak ada stok durian segar lagi pada hari Jumat. Persediaan yang ada hanya beberapa kotak durian beku. Mereka menyebut stok durian akan masuk pada Jumat malam. Setiap ada stok, duriannya langsung diserbu pembeli.