Stok Minyak Goreng di Sulut Aman hingga Dua Minggu Setelah Lebaran
Stok minyak goreng di Sulawesi Utara dipastikan aman hingga dua pekan setelah Lebaran dengan harga terjangkau. Di Manado, pemerintah menyalurkan minyak goreng curah setiap hari.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
MANADO, KOMPAS — Stok minyak goreng di Sulawesi Utara pada Kamis (28/4/2022) dipastikan aman hingga dua pekan setelah Lebaran dengan harga terjangkau. Di Manado, pemerintah kota bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik untuk menyalurkan minyak goreng curah setiap hari.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Edwin Kindangen mengatakan, volume minyak goreng yang siap dipasarkan di 15 kabupaten/kota mencapai 688 ton. ”Stok itu bisa bertahan untuk kebutuhan 16-18 hari,” ujarnya selepas kegiatan inspeksi mendadak (sidak) harga kebutuhan pokok di Pasar Bersehati Manado.
Jumlah persediaan ia sebut akan terus berubah dari hari ke hari karena minyak goreng, sebagai kebutuhan pokok, diproduksi setiap hari sesuai kapasitas pabrik dan permintaan masyarakat. ”Besok bisa saja berubah menjadi 700 ton atau berkurang,” tambahnya.
Dalam sidak itu, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang terdiri dari, antara lain, Pemprov Sulut, Pemkot Manado, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sulut, dan Bulog, juga memantau penyaluran minyak goreng curah kepada pedagang pengecer. Sebanyak 5,5 ton minyak goreng disediakan dalam tangki truk.
Pedagang pun mengantre untuk mengisi jeriken-jeriken yang dapat menampung 20 kilogram minyak goreng. Setiap pedagang dapat membeli paling banyak lima jeriken dengan harga Rp 14.350 per kg.
Pakta integritas
Harga yang ditetapkan Bulog itu lebih rendah daripada harga eceran tertinggi (HET) sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 11 Tahun 2022, yaitu Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kg.
Sebelum membeli, pedagang diwajibkan menandatangani pakta integritas di atas meterai Rp 10.000 sebagai pernyataan tidak akan menjual minyak goreng curah di atas HET.
Maka, Edwin pun menjamin harga minyak goreng akan tetap terjangkau. ”Bulog menjadi distributor langsung ke pengecer. Jalur distribusi dipotong sehingga harga bisa ditekan sampai (di tingkat) masyarakat. Harapannya, selisih harga yang ditetapkan dapat menjadi keuntungan pengecer,” katanya.
Krisis bahan baku minyak goreng yang menyebabkan meroketnya harga, kata Edwin, membawa sejarah baru bagi Sulut. Menurut dia, setidaknya 10 tahun terakhir, Sulut yang bukan penghasil minyak kelapa sawit mentah (CPO) lebih banyak mengonsumsi minyak goreng premium. Namun, sejak 6 April 2022 lalu, minyak goreng curah mulai disalurkan.
Wilse Dolosonda, salah satu pedagang pengecer minyak goreng, turut mengantre untuk mengisi lima jeriken minyak goreng. Ia menggelontorkan Rp 290.000 per jeriken. Stok itu ia sebut akan habis dalam satu hari.
Stok itu bisa bertahan untuk kebutuhan 16-18 hari. ( Edwin Kindangen)
Ia berencana menjual lagi minyak goreng curah tersebut dengan harga Rp 15.500 per kg sesuai HET atau untung sekitar Rp 1.150 per kg. Keuntungan yang Wilse dapat memang menipis, tetapi ia mengaku tak keberatan.
”Kalau dulu harga Rp 200.000 lebih (per jeriken), bisa untung Rp 1.500, Rp 2.000, atau Rp 2.500 per kg. Tidak terlalu jauh (dengan keadaan sekarang), Cuma yang penting pembelian lancar. Biarpun untung sedikit, yang penting lancar,” paparnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sulut Praseno Hadi mengatakan, pakta integritas yang ditandatangani pedagang pengecer merupakan jaminan berlakunya HET sesuai Permendag No 11/2022. Namun, ia mengakui, minyak goreng premium di sejumlah toko ritel masih mahal, di atas Rp 50.000 untuk kemasan 2 liter.
”Kalau (stok) yang kemarin sudah dibeli lebih dulu, mereka (peritel) belinya agak mahal. Jadi mereka berat kalau mau lepas lebih murah. Tetapi, untuk yang ambil dari sini (minyak goreng curah), mereka sudah berjanji HET Rp 15.500 atau paling tinggi Rp 16.000 per kg,” katanya.
Wakil Wali Kota Manado Richard Sualang juga menyatakan stok minyak goreng terjamin dan harganya dapat dikendalikan. Ia menyatakan, pemkot mengawasi keadaan pasar 24 jam selama tujuh hari melalui Perusahaan Daerah (PD) Pasar Manado.
”Kawan-kawan direksi selalu dikontrol, kita kasih arahan. Karena memang bukan saja saat menjelang hari raya, tetapi juga operasional setiap hari sebagai bagian dari pelayanan pemkot kepada masyarakat,” ujarnya.
Di luar minyak goreng, Praseno menyatakan, persediaan sembilan bahan pokok aman dan harganya tidak berfluktuasi hebat. Ia menyatakan, Pemprov Sulut akan terus bersinergi dengan anggota TPID lainnya untuk mencegah lonjakan harga dan kelangkaan barang.