Jelang Musim Tanam, Petrokimia Gresik Siapkan Program Pengendalian Hama
Petrokimia Gresik mulai gencar melakukan upaya pengendalian hama menjelang musim tanam yang berlangsung periode April hingga September 2022.
Oleh
AGNES BENEDIKTA SWETTA BR PANDIA
·5 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Menjelang musim tanam periode April-September 2022, Petrokimia Gresik melaksanakan gerakan pengendalian hama untuk mengawal 13.099 hektar lahan pertanian di seluruh Indonesia. Program tersebut merupakan upaya produsen pupuk milik pemerintah itu dalam memberikan solusi menyeluruh bagi petani.
Melalui gerakan pengendalian hama, menurut Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo, Jumat (4/2/2022), Petrokimia Gresik (PG) tidak hanya mampu menyediakan pupuk berkualitas bagi petani, tetapi juga memliki solusi untuk pengendalian hama melalui anak perusahaannya.
Seperti diketahui, selain ancaman akibat perubahan iklim, seperti kekeringan, banjir, hingga longsor, ancaman penyakit akibat serangan hama juga masih menjadi momok bagi petani yang tidak jarang mengakibatkan gagal panen.
Melihat kondisi tersebut, lanjut Dwi Satriyo, PG melihat pengendalian hama perlu dilakukan lebih awal sebagai langkah antisipatif. Apalagi, pengendalian hama dan penyakit memegang peranan penting dalam menjaga kualitas dan produktivitas produk pertanian agar mendapat hasil yang maksimal.
Secara teknis, program pengendalian hama itu dilaksanakan oleh Petrosida Gresik dan Petrokimia Kayaku. Petrosida Gresik mengawal 10.000 hektar lahan melalui program Komunitas Tani Indonesia (Kotani) di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, serta Nusa Tenggara Timur.
”Dalam hal ini Petrosida Gresik membantu ketersediaan pestisida dan mendampingi petani selama budidaya pertanian pada komoditas padi, jagung, dan hortikultura,” katanya.
Sementara itu, kawalan pengendalian hama yang dilakukan Petrokimia Kayaku di tahun 2022 berada di lahan seluas 3.099 ha melalui program Sustainable Balance Farming (SBF) sebagai solusi bagi permasalahan petani terkait kesuburan tanah, gulma, hama, dan penyakit tanaman.
Program SBF tahun ini ditujukan untuk pengendalian hama pada tanaman padi, hortikultura, dan tanaman perkebunan. Total ada 22 produk Petrokimia Kayaku yang digunakan dalam program SBF sesuai kebutuhan.
”Banyaknya produk yang dimiliki Petrosida Gresik dan Petrokimia Kayaku menjadi bukti bahwa solusi agroindustri yang ditawarkan Petrokimia Gresik Grup sangatl komprehensif,” kata Dwi Satriyo.
Pengawasan
Jelang musim tanam April-September 2022, PG juga meningkatkan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi melalui penerapan sejumlah sistem dan aplikasi digital, seperti Warehouse Management System(WMS), Sistem Scheduling Truk Online(Sistro). dan Petrokimia Gresik Port Information System (Petroport).
Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih menyatakan, sistem aplikasi digital itu dibangun untuk memperkuat pengawasan di seluruh jaringan distribusi yang menjadi tanggung jawab PG.
Pengawasan dilakukan mulai dari pabrik (lini I) sampai dengan gudang di tingkat provinsi (lini II), selanjutnya ke gudang di tingkat kabupaten (lini III), kemudian diteruskan ke gudang distributor di tingkat kecamatan, hingga distributor mengirimkan ke kios-kios resmi di tingkat desa (lini IV).
”Kami ingin memastikan proses distribusi di seluruh lini yang menjadi tanggung jawab PG berjalan dengan baik dan sesuai prosedur,” tegasnya.
Hal ini sejalan dengan program holding Pupuk Indonesia yang saat ini tengah meningkatkan digitalisasi proses distribusi pupuk bersubsidi melalui Distribution Planning and Control System (DPCS). Selain itu, Pupuk Indonesia juga sedang melakukan uji coba penebusan pupuk secara online menggunakan aplikasiRetail Management System(RMS).
Lebih lanjut Digna menjelaskan, WMS merupakan aplikasi digital berbasis mobile apps dan website untuk pengelolaan pergudangan di gudang lini 1 Petrokimia Gresik. WMS dilengkapihardware berupa tablet, monopod, dan action cam sehingga seluruh kegiatan di gudang bisa terpantau dan tersistem dengan baik.
Selain itu, WMS juga memiliki fitur yang terhubung langsung dengan Google Maps dan terintegrasi dengan Sistro Petrokimia Gresik yang secara otomatis akan melakukan manajemen antrean truk untuk meminimalisasi terjadinya penumpukan antrean.
”Seluruh aktivitas dan data truk yang mengangkut pupuk akan terekam di aplikasi WMS, baik sebelum maupun sesudah proses pemuatan,” ujar Digna.
Aplikasi
Untuk memastikan data yang dimasukkan sesuai dengan kondisi riil di lapangan, petugas gudang wajib melampirkan foto kondisi truk. Kemudian serah terima antara petugas dan pengemudi dilakukan setelah proses pemuatan selesai dan ditandai dengan berita acara yang dilengkapi tanda tangan secara digital.
Setelah pengambilan pupuk selesai, data akan langsung terkoneksi dengan System Application and Product in Data Processing(SAP) Pupuk Indonesia.
Kami ingin memastikan proses distribusi di seluruh lini yang menjadi tanggung jawab PG berjalan dengan baik dan sesuai prosedur. (Digna Jatiningsih)
Dengan menerapkan sistem ini, menurut Digna, PG bisa memantau stok secara real time di seluruh area dari lini I sampai lini IV, baik indoor maupun outdoor (dalam perjalanan). Tidak hanya di area pergudangan, digitalisasi pengawasan distribusi juga diterapkan di pelabuhan melalui sistem Petroport.
Petroport memiliki fungsi pengawasan, pencatatan dan pelaporan, serta penentuan rekomendasi keputusan secara digital dan otomatis (automatic decision systems) sehingga dapat menghilangkan potensi denda akibat keterlambatan proses bongkar muat.
”Dengan digitalisasi sistem yang terintegrasi, diharapkan dapat meminimalisasi potensi penyimpangan dalam jaringan distribusi Petrokimia Gresik. Sehingga proses distribusi pupuk bersubsidi semakin efektif dan efisien, baik secara waktu maupun biaya,” kata Digna.
Ditambahkannya, pengawasan terhadap penyaluran sampai dengan penggunaan pupuk bersubsidi di setiap daerah dilakukan oleh Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) yang terdiri dari unsur-unsur dinas terkait dan aparat penegak hukum.
KP3 ini mempunyai hak untuk merekomendasikan pencabutan izin distributor melalui dinas daerah yang membawahi perdagangan apabila terbukti melakukan penyimpangan penyaluran pupuk bersubsidi. Secara prinsip, PG siap melaksanakan tugas dan tanggung jawab, yaitu memproduksi pupuk sesuai penugasan dan memastikan distribusinya sampai ke kios resmi atau lini IV.
Bahkan, pihaknya menyatakan tidak segan menindak tegas distributor apabila terbukti melakukan pelanggaran dalam penyaluran pupuk bersubsidi sesuai rekomendasi KP3 dan dinas setempat.