Atletico Madrid semakin tercecer dalam persaingan merebut puncak klasemen Liga Spanyol akibat kesalahan mendasar, yaitu tidak mampu berkonsentrasi sejak awal laga.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·4 menit baca
EIBAR, MINGGU — Harapan Atletico Madrid bisa kembali bersaing dengan Real Madrid dan Barcelona dalam perebutan gelar juara Liga Spanyol semakin meredup. Tim asuhan pelatih Diego Simeone ini justru ”terlelap” saat menghadapi tim papan bawah Eibar hingga akhirnya kalah 0-2 di Stadion Municipal Ipurua, Minggu (19/1/2020) dini hari WIB.
Tim ”Los Rojiblancos” pada laga itu seperti sekumpulan pemain yang mendadak kehilangan semua kemampuannya. Mereka pasrah ketika Eibar, tim peringkat ke-16, mengobrak-abrik pertahanan mereka sejak laga dimulai. Bahkan, mereka tidak sadar ketika bek Eibar, Esteban Burgos, dengan mudah menceploskan gol pada menit ke-10.
Para pemain Atletico terlalu fokus melihat bola yang diumpankan kepada penyerang Eibar, Sergi Enrich, tanpa memperhatikan Burgos yang berdiri bebas di depan gawang. ”Kami harus memperbaiki diri dan harus mulai memahami bahwa laga dimulai sejak wasit meniup peluit pertama kali,” ujar Simeone dikutip Marca.
Simeone mengatakan, timnya seperti tidak sedang bermain sama sekali sejak awal laga. Padahal, ia sudah menurunkan para penyerang terbaiknya, seperti Joao Felic, Alvaro Morata, Thomas Partey, dan Angel Correa.
Kehilangan para pemain pilar di sektor pertahanan ketika tim sedang kehilangan konsentrasi juga membuat keadaan tambah parah. Simeone tidak bisa memainkan Kieran Trippier dan Jose Gimenez di lini pertahanan karena masih cedera. Begitu pula dengan Koke, sang kapten, yang belum bisa tampil dan mengatur serangan tim.
Simeone sempat membuat perubahan pada babak kedua dengan memasukkan Renan Lodi dan mengganti Felix dengan Sergio Camello, tetapi tidak membuahkan hasil. Eibar justru menambah keunggulan pada menit ke-90 melalui tendangan keras Edu Exposito.
”Kami memang selalu kesulitan tampil di sini (Ipurua), laga selalu berjalan ketat dan mereka mampu memanfaatkan kesalahan kami,” ujar Simeone. Pada dua laga sebelumnya di Ipurua, Atletico hanya bisa menang tipis 1-0 pada setiap laga.
Gelandang bertahan Atletico, Saul Niguez, mengatakan, kekalahan ini bukan semata karena faktor Stadion Ipurua ataupun permainan Eibar yang malam itu lebih solid. ”Kami memulai laga dengan sangat buruk dan ini bukan pertama kali. Ini adalah masalah yang dihadapi semua pemain,” ujarnya.
Masalah itu muncul pada periode Oktober hingga November ketika Atletico tidak mampu memanfaatkan menit-menit awal laga dengan baik. Laga kontra Sevilla pada awal November, misalnya, berakhir 1-1 akibat Atletico tidak mampu berkonsentrasi sejak laga dimulai. Gelandang Sevilla, Franco Vazquez, membobol gawang Atletico pada menit ke-28.
Padahal, bagi tim mana pun, bisa mencetak gol secepat mungkin merupakan serangan psikologis terbaik bagi lawan. Sebaliknya, jika kebobolan lebih cepat, sebuah tim akan merasa tertekan untuk segera membalas dan tidak bisa tenang dalam bermain. Tekanan itulah yang kemudian dirasakan Atletico saat ini.
Inkonsistensi itu membuat Atletico masih tertahan di peringkat ketiga Liga Spanyol dengan 35 poin. Kekalahan pada laga berikutnya, ketika melawan Leganes, bisa membuat Atletico terlempar dari peringkat empat besar.
Salah satu cara untuk bisa memperbaiki masalah di tim adalah dengan menambah kekuatan melalui pemain baru. Atletico saat ini sudah mencoba memboyong striker Paris Saint-Germain, Edinson Cavani, dengan menawar seharga 10 juta euro atau Rp 151 miliar.
Laman AS menyebut, Atletico berusaha keras agar striker Uruguay itu segera datang ke Madrid pada Januari ini meski kontraknya baru berakhir pada akhir musim ini. CEO Atletico Madrid, Miguel Angel Gil Marin, dikabarkan sudah terbang ke Paris untuk mempercepat negosiasi itu. Namun, PSG masih menolak tawaran tersebut.
Real tancap gas
Nasib Atletico pada pertengahan musim ini berbeda dengan tetangganya, Real Madrid. Jika Atletico sempat tampil konsisten pada awal musim dan kini mengendur, Real justru sedang tancap gas meski pada awal musim sempat keteteran.
Pada laga Sabtu (18/1/2020) malam WIB di Stadion Santiago Bernabeu, Real mengalahkan Sevilla 2-1 dan memperkuat posisinya di puncak klasemen sementara dengan 43 poin. Dua gol Real dicetak Casemiro.
”Dua gol dari dia (Casemiro) sangat tidak biasa,” ujar pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane. Pelatih asal Perancis itu terkejut sekaligus lega karena timnya tetap bertaring meski tampil tanpa para penyerang utama, yaitu Gareth Bale, Karim Benzema, dan Eden Hazard, yang masih cedera.
Penampilan Real yang mulai membaik menjadi ancaman serius bagi Barcelona yang kini diasuh pelatih baru, Quique Setien. Granada menjadi lawan pertama Setien pada Senin (20/1/2020) dini hari WIB. Kemenangan atas Granada bakal membuat Barcelona kembali menyamai poin Real. (AFP/REUTERS)