Ratusan Titik Jalan Berlubang di Jakarta Hambat Mobilitas Warga
Banjir yang melanda awal tahun 2020 berdampak pada kerusakan infrastruktur jalan raya. Sejauh ini tercatat ratusan titik jalan berlubang di Jakarta yang menghambat pergerakan warga.
Oleh
Wisnu Wardhana/Nikolaus Harbowo
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ratusan titik jalan di wilayah DKI Jakarta berlubang setelah banjir awal tahun 2020. Selain menghambat lalu lintas kendaraan, kerusakan jalan ini juga bisa membahayakan keselamatan pengguna jalan. Oleh karena itu, perbaikan jalan berlubang itu mendesak dilakukan agar mobilitas warga tidak terganggu.
Dinas Bina Marga DKI Jakarta mendata, setidaknya ada 173 titik jalan berlubang setelah banjir pada awal 2020. Titik-titik itu tersebar di lima wilayah kota administrasi, yakni Jakarta Pusat (63 titik), Jakarta Utara (50 titik), Jakarta Barat (31 titik), Jakarta Selatan (18 titik), dan Jakarta Timur (11 titik).
Seluruh titik jalan berlubang itu tengah diperbaiki. Perbaikan dilakukan dengan cara pengaspalan dingin. ”Seluruh titik diperbaiki bertahap oleh satgas (satuan tugas) kami,” ujar Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Meskipun demikian, lanjut Hari, aparat terkait tetap akan terus melakukan patroli rutin untuk mencari jalan berlubang setelah banjir ini. Dengan cara itu, masalah jalan berlubang dapat tertangani lebih cepat.
Di Jalan S Parman, Jakarta Barat, misalnya, titik jalan yang berlubang untuk sementara ditimbun dengan kerikil dan batu. Pada titik itu dipasangi papan informasi bahwa tanah rawan ambles agar pengendara tidak melintas di atasnya.
Adapun di kawasan Olimo, Taman Sari, Jakarta Barat, jalan berlubang telah diperbaiki. Lubang dibersihkan dari material-material, lalu ditutup dengan aspal dingin.
Keselamatan
Subdirektorat (Subdit) Keselamatan Lalu Lintas Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya mencatat terdapat 35 titik jalan rusak di Jakarta. Kepala Subdit Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Fahri Siregar mengatakan, polisi bersinergi dengan pemerintah provinsi agar dapat menginformasikan dan menindaklanjuti jalan yang berlubang dalam rangka menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas di Jakarta.
Untuk itu, pengguna jalan, khususnya pengendara, diimbau mewaspadai dan berhati-hati saat melintasi titik jalan yang berlubang. ”Kami juga memberikan rambu petunjuk yang menginformasikan jalan berlubang dan melakukan rekayasa arus lalu lintas secara situasional sesuai kebutuhan di lokasi,” kata Fahri.
Langkah itu diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan di jalan raya. Sepanjang 2019, Polda Metro Jaya mencatat terjadi 7.922 kecelakaan lalu lintas. Jumlah itu meningkat dari 5.903 kecelakaan pada 2018.