Ancaman kabut asap akibat kebakaran hutan membuat penyelenggara Australia Terbuka membuka kemungkinan pertandingan ditunda atau dihentikan jika kondisi udara memburuk saat pertandingan berlangsung.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
MELBOURNE, SELASA — Panitia penyelenggara Grand Slam Australia Terbuka akan menunda pertandingan jika asap yang muncul akibat kebakaran hutan mengganggu petenis. Kebijakan ini diterapkan setelah beberapa petenis yang mengikuti kualifikasi dan pada turnamen lain di sekitar Melbourne mundur karena kesulitan bernapas.
”Saya tak pernah kesulitan bernapas seperti tadi. Saya takut akan pingsan. Itu sebabnya saya berlutut karena tak bisa berjalan lagi,” ujar petenis putri Slowenia, Dalila Jakupovic, yang tampil pada babak pertama kualifikasi Australia Terbuka di Melbourne Park, Selasa (14/1/2020). Adapun babak utama akan berlangsung pada 20 Januari-2 Februari.
Setelah memenangi set pertama atas Stefanie Voegele (Swiss), petenis peringkat ke-180 dunia itu berhenti bermain dalam skor, 6-4, 5-6. Dimulai dengan terbatuk, Jakupovic tersengal hingga dia jongkok lalu berlutut untuk mengatur napas dengan lebih baik.
”Ini tidak sehat bagi kami. Saya terkejut, saya pikir kami tak akan bermain hari ini. Namun, kami tak punya pilihan lain,” kata Jakupovic.
Jakupovic menjadi salah satu petenis yang terdampak asap kebakaran hutan yang terjadi di Australia pada dua bulan terakhir. Bencana yang membakar 11,2 juta hektar lahan ini telah menewaskan 28 orang dan membakar 2.000 rumah. Polusi udara di Melbourne pada Selasa mencapai 20 kali di atas ambang batas aman. Penduduk diminta tak keluar rumah dan tak membiarkan hewan peliharaan berkeliaran.
Meski tak sampai mengundurkan diri, kondisi serupa dialami petenis Kanada, Eugenie Bouchard, dan petenis putra Australia, Bernard Tomic. Maria Sharapova dan Laura Siegemund, yang berhadapan dalam turnamen ekshibisi di Kooyong (7 kilometer di tenggara Melbourne), juga menghentikan pertandingan mereka karena asap.
”Saya mulai batuk di akhir set kedua. Saya pikir ini ada hubungannya dengan kondisi saya yang memang tidak fit beberapa pekan terakhir. Ternyata, Laura juga mengalami hal yang sama,” ujar Sharapova.
Setelah Siegemud berbicara pada wasit, pertandingan dihentikan pada skor 7-6 (7-4), 5-5 untuk keunggulan petenis Jerman tersebut.
Insiden tersebut terjadi hanya beberapa jam setelah Direktur Turnamen Australia Terbuka Craig Tiley memutuskan babak kualifikasi tetap berlangsung meski jadwal pertandingan ditunda satu jam dan sesi latihan dibatalkan. Tiley beralasan, kualifikasi tetap digelar karena udara membaik.
Namun, tumbangnya sejumlah petenis itu membuat Tiley, yang juga Ketua Asosiasi Tenis Australia, berbicara tentang kemungkinan berlakunya ”Kebijakan Asap” untuk keselamatan petenis. Apalagi, protes berdatangan dari petenis yang harus menjalani kualifikasi di tengah buruknya kualitas udara. Dalam kebijakan ini, pertandingan bisa dihentikan atau ditunda saat asap membahayakan petenis.
”Seperti saat cuaca terlalu panas atau hujan, pertandingan bisa ditunda karena asap,” ujar Tiley. Selama ini, Australia Terbuka dikenal karena ”Extreme Heat Policy” yang diterapkan saat suhu udara panas membahayakan petenis. Pantulan panas dari lapangan bisa mencapai 50 derajat celsius.
Kebijakan itu akan diterapkan setelah berkonsultasi dengan beberapa pihak, seperti ahli kesehatan, cuaca, ATP, WTA, serta organisasi perwakilan petenis. ”Ini pengalaman baru bagi kami, bagaimana beradaptasi dengan kualitas udara. Jadi, kami akan meminta pendapat para ahli,” ujar Tiley.
Antisipasi lain adalah menggelar laga pada tiga lapangan utama beratap (Rod Laver Arena, Margaret Court Arena, dan Melbourne Arena) serta delapan lapangan stadion tertutup. (AP/REUTERS)