Harga Cabai Merah Melambung, Permintaan di Pasar Slipi Masih Stabil
Harga cabai merah di Jakarta melambung dibandingkan dengan akhir tahun 2019 dan awal tahun ini, tak terkecuali di Pasar Slipi, Jakarta Barat. Meski demikian, sejumlah pedagang menyatakan permintaan konsumen masih stabil.
Oleh
J GALUH BIMANTARA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Harga cabai merah di Jakarta melambung dibandingkan dengan akhir tahun 2019 dan awal tahun ini, tak terkecuali di Pasar Slipi, Jakarta Barat. Meski demikian, sejumlah pedagang di sana menyatakan permintaan konsumen masih stabil.
Salah seorang pedagang bumbu, Ucok (32), mengatakan, naik-turun harga cabai merah begitu cepat, tetapi harga konsisten tinggi. Pada Rabu (15/1/2020), ia menjual cabai keriting merah Rp 80.000 per kilogram, sedangkan cabai rawit merah Rp 100.000 per kg.
Harga cabai keriting merah dan cabai rawit merah pada awal tahun sekitar Rp 60.000 per kg. Artinya, ada kenaikan lebih dari 30 persen terhadap harga cabai keriting merah dan lebih dari 60 persen pada harga cabai rawit merah di lapak Ucok.
Menurut dia, kenaikan harga kemungkinan dipicu petani cabai yang mengurangi pemanenan mengingat saat ini sedang musim hujan. ”Kalau panen saat musim hujan cabai nanti malah rusak, busuk,” ujar Ucok di kiosnya, Rabu pagi.
Saat ini ia juga kesulitan mencari cabai dengan kondisi bagus di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Setiap malam, ia berbelanja bahan dagangan ke sana. Stok di pasar tersebut kian menipis.
Namun, melonjaknya harga cabai merah tidak membuat permintaan menurun. Ucok mengatakan, pembelian cabai per hari masih stabil. Setiap hari, rata-rata cabai keriting dan cabai rawit merah masing-masing terjual 5 kilogram. Pembelian di lapak Ucok bahkan naik pascabanjir menjadi 7-8 kg per hari kurun tanggal 3-6 Januari. Itu kemungkinan karena stok bumbu di rumah-rumah warga rusak terkena air banjir.
Penjual lainnya, Yanti (55), menjual cabai keriting merah Rp 80.000 per kg dan cabai rawit merah Rp 90.000 per kg. Menurut dia, kenaikan harga merupakan dampak yang wajar setiap musim hujan. Meski demikian, penjualan juga masih stabil di lapak dagangannya.
Aan (45), ibu rumah tangga yang tinggal di Kelurahan Kemanggisan, Jakarta Barat, kaget dengan lonjakan harga cabai merah saat ini. Apalagi, ia terakhir berbelanja cabai sekitar sebulan lalu. ”Saya waktu itu beli cabai keriting merah masih Rp 40.000 sekilonya,” ujarnya.
Namun, Aan tidak bisa berhenti membeli cabai mengingat komoditas itu merupakan bahan pokok bumbu dalam setiap masakannya untuk keluarga. Bagi dia, cabai masih tidak tergantikan.
Sebagai siasat, Aan yang biasanya berbelanja cabai keriting merah setengah kg sekarang membeli seperempat kg saja, tetapi ia kemudian juga membeli kurang dari satu ons cabai rawit untuk dicampur dengan cabai keriting saat memasak. Dengan cara demikian, tingkat kepedasan tidak berkurang, tetapi pengeluaran lebih irit.
Berdasarkan data dalam laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga cabai keriting merah di Jakarta (berdasarkan pemantauan di Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Jatinegara, dan Pasar Minggu) hari Rabu ini Rp 78.350 per kg, sedangkan pada 31 Desember 2019 sebesar Rp 50.000 per kg. Harga cabai rawit merah dari Rp 52.500 per kg pada 31 Desember menjadi Rp 85.000 pada Rabu.
Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengkhawatirkan kenaikan harga cabai merah akan berdampak negatif pada para pedagang. Sebab, pedagang mesti mengeluarkan modal lebih besar untuk mendapatkan cabai. Setelah itu, pedagang menjual ke konsumen dengan harga yang lebih tinggi sehingga berpotensi menurunkan minat konsumen membeli. Sementara cabai yang belum laku rentan busuk dan akhirnya tidak bisa dijual.
Harga di Bogor masih stabil
Di Kota Bogor, Jawa Barat, harga bahan kebutuhan pokok, seperti beras, telur, dan minyak goreng di awal 2020 masih normal.
Berdasarkan laporan perkembangan harga kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor, 6-13 Januari, seperti disampaikan di situs berita Pemkot Bogor, sejumlah harga bahan pangan naik. Harga cabai merah keriting dari sebelumnya Rp 57.286 naik menjadi Rp 70.000. Harga cabai merah Rp 52.143 naik menjadi Rp 70.714. Harga cabai rawit merah Rp 70.000 naik menjadi Rp 77.857. Harga kentang dari sebelumnya Rp 14.000 naik menjadi Rp 15.000.
Harga beberapa komoditas justru turun. Harga daging ayam broiler Rp 36.000 turun menjadi Rp 35.429, cabe rawit hijau Rp 36.143 turun jadi Rp 31.857, dan bawang merah dari Rp 36.714 turun menjadi 32.571.
Sementara harga kebutuhan pokok yang tidak mengalami perubahan atau tetap, yakni beras IR 64 (medium) Rp 9.543, gula pasir luar negeri Rp 11.000, gula pasir dalam negeri Rp 12.643, minyak goreng Bimoli kemasan isi ulang Rp 13.857, minyak goreng tanpa kemasan Rp 13.000, daging sapi Rp 112.857, daging ayam kampung Rp 82.857, telur ayam broiler Rp 25.000, telur ayam kampung Rp 2.500, susu kental Rp 10.000, dan garam bata Rp 12.000.