BNPB Siapkan Rehabilitasi di Area Longsor di Bogor dan Lebak
Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyiapkan rehabilitasi area rawan bencana. Salah satunya dengan menanami tanaman vetiver atau akar wangi.
Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dany
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Nasional Penanggulangan Bencana sedang memetakan titik-titik longsor di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Lebak untuk direhabilitasi. Di titik-titik tersebut akan ditanami vetiver dan tanaman bernilai ekonomis.
Selain curah hujan tinggi, kerusakan pada area hulu, seperti penggundulan, alih fungsi lahan, dan tambang, turut menjadi penyebab longsor dan banjir di Bogor, Jawa Barat, dan Lebak, Banten. Untuk itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengambil langkah untuk merehabilitasi area hulu.
”Sekarang sedang proses survei lokasi untuk rehabilitasi di Bogor dan Lebak. Rehabilitasi khususnya untuk area tebing karena rawan longsor,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo, di Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Titik longsor yang telah dipantau melalui jalur udara dan darat di antaranya Desa Pasir Madang, Cileuksa, Sukamulih, Cisarua, Kiarasari, Sipayung, Harkatjaya, Kiara Pandak, dan Urug.
Berdasarkan pantauan, kata Agus, terjadi longsor secara masif dan luas. Untuk itu, BNPB dan Badan Informasi Geospasial akan memperkuat pemetaan dengan analisis spasial dan foto udara menggunakan drone.
Sebagai langkah awal memperbaiki hulu, Kepala BNPB Doni Monardo menginstruksikan penanaman vetiver sebagai pengikat tanah, tanaman keras lokal yang memiliki nilai ekologis, dan buah-buahan yang memiliki nilai ekonomis.
Penanggulangan bencana
Sementara itu, terkait penanggulangan bencana, Komisi VIII DPR menggelar rapat kerja dengan Menteri Sosial Juliari P Batubara dan Kepala BNPB Doni Monardo, Selasa (14/1/2020).
Berdasarkan data Kementerian Sosial, hingga 13 Januari 2020 terdapat 248 pengungsi di DKI Jakarta, 21.109 orang di Jawa Barat, dan 5.106 pengungsi di Banten. Adapun terdata 1.607 rumah rusak berat, 89 rusak sedang, dan 995 rusak ringan.
Selama penanganan bencana, kata Juliari, Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Kementerian Sosial telah menjangkau 15 titik dengan jumlah penyintas bencana mencapai 44.434 di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Tim LDP itu terdiri dari LDP Kemensos dan sukarelawan. ”LDP fokus pada upaya perlindungan awal, membantu tim evakuasi, dan bergerak di dapur umum,” ujar Juliari.
Selain itu, Tim LDP bertugas untuk memulihkan kondisi psikologis korban bencana mulai dari anak-anak hingga lanjut usia. ”Tim LDP mendampingi anak-anak dan kelompok rentan melalui kegiatan rekreasi, seperti bermain dan bernyanyi,” katanya.