Berlomba Merebut Hati Shin
Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia pada 2021 nanti menjadi perhatian besar PSSI saat ini. Sebagai langkah awal, pelatih tim nasional yang baru, Shin Tae-yong, mulai menyeleksi para pemain.
Hujan sempat menyambut kedatangan Shin Tae-Yong, pelatih tim nasional Indonesia yang baru, ketika tiba di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Senin (13/1/2020) sore. Di belakang pelatih asal Korea Selatan itu, sebanyak 51 pemain kelompok umur U-19 berjalan mengikutinya.
Sore itu merupakan latihan perdana yang digelar Shin setelah ditunjuk PSSI untuk menggantikan pelatih Simon McMenemy pada akhir Desember 2019 lalu. Ia belum terlalu mengenal sepak bola Indonesia, apalagi para pemainnya. Oleh karena itu, ia ingin berkenalan dan melihat seperti apa kemampuan talenta-talenta muda yang dimiliki Indonesia.
Latihan sore itu pun tidak seperti latihan timnas pada umumnya karena mirip sebuah acara audisi. Shin beruntung karena hujan cepat reda dan ke-51 pemain tersebut langsung memenuhi lapangan untuk memulai audisi itu.
Sebagian besar dari mereka adalah para pemain yang sering memperkuat timnas U-19 seperti Bagas Kaffa, Sutan Armando Zico, dan Muhammad Salman Afarid. Selain mereka, ada 33 pemain lainnya yang dipilih dari kompetisi Liga Elite Pro Academy U-18.
Begitu menginjak rumput, para pemain itu mulai berlomba untuk merebut hati Shin. Taruhannya sangat besar karena jika berhasil, mereka bakal dipanggil untuk memperkuat skuad timnas U-19. Skuad tersebut nantinya akan diproyeksikan sebagai skuad yang tampil di Piala Dunia U-20 pada 2021 di Indonesia.
Melatih timnas yang akan tampil di Piala Dunia memang tugas yang dibebankan kepada Shin di samping melatih timnas senior. Inilah wujud keseriusan PSSI untuk menghadapi ajang terebut. Indonesia tidak ingin hanya sekadar menjadi tuan rumah yang baik melainkan ingin memiliki timnas yang diperhitungkan dunia.
Shin, pelatih yang terakhir kali membawa Korea Selatan ke ajang Piala Dunia Rusia 2018, itu menyambut baik keinginan PSSI. Para pemain muda seperti yang ia bawa sore kemarin, menjadi perhatian besarnya. Dengan kontrak kerja selama empat tahun, Shin memiliki banyak waktu untuk merawat para pemain muda itu hingga masuk ke jenjang senior.
Oleh karena itu, Shin ingin memastikan bahwa ia benar-benar mendapatkan pemain yang tepat untuk skuad yang akan ia bangun. Hal pertama yang ia lakukan adalah melihat kemampuan dasar para pemain seperti saat menggiring atau mengoper bola.
Latihan sekaligus audisi itu dimulai dengan pemanasan yang dipimpin pelatih fisik yang dibawa Shin, Lee Jae-hong. Di tengah para pemain ada sang penerjemah, Jeong Seok-seo, yang membantu para pemain memahami semua intruksi pelatih. Kendala komunikasi ini sedang coba diatasi dengan memberikan kursus Bahasa Indonesia kepada Shin dan para stafnya. Shin pun menyanggupinya dengan antusias.
Usai pemanasan, para pemain berlatih mengoper bola. Tidak ada simulasi pertandingan dalam latihan yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu. Seusai latihan, Shin rupanya belum puas. “Kelihatannya para pemain sedikit grogi dan kurang agresif karena baru pertama berlatih,” ujarnya.
Saat latihan, Shin maupun para stafnya mencoba mengarahkan pemain dalam suasana santai. Ia sempat sesekali bercanda dan pada saat lainnya memberikan instruksi dengan sangat tegas. “Ya bagus (terkait ketegasan pelatih) karena kami banyak salah dan mereka yang betulin,” ujar Bagas.
Shin merasa tidak perlu terburu-buru karena proses seleksi itu masih akan berlangsung hingga Jumat (17/1/2020). Lagipula, belum semua pemain bisa datang. PSSI memanggil sebanyak 53 pemain. Dua pemain, yaitu Braif Fatari dan Jack Brown, bakal datang Selasa (14/1/2020). Sementara sisanya seperti Rizky Muhammad, Brylian Aldama, David Maulana, dan Andre Oktaviansyah, saat ini masih berada di Italia mengikuti program Garuda Select.
Ketika ditanya mengenai pemain seperti apa yang ia cari, Shin juga belum menjawab secara detil. Ia mengatakan akan mendiskusikan hasil seleksi ini dengan pelatih lain dan stafnya. Berhubung ia menyeleksi pemain U-19, Shin juga akan berdiskusi dengan pelatih baru timnas U-19 yang juga dari Korsel, Gong Oh Kyun, dan asistennya, Nova Arianto, yang juga hadir pada latihan itu.
Namun, Shin telah mengungkapkan pada akhir Desember lalu bahwa ia tidak akan memilih pemain yang egois dan tidak bisa bermain sepenuh hati. Selain itu, Shin akan menyoroti masalah stamina pemain Indonesia yang masih buruk. Pemain yang tidak cepat loyo bakal memiliki peluang yang lebih besar.
Terkait stamina pemain, Shin telah berdiskusi dengan Indra Sjafri, mantan pelatih timnas U-23 yang saat ini menjadi asistennya. Demi meningkatkan stamina pemain itulah, Lee Jae Hong yang sempat menemani Shin menjalani Piala Dunia 2018 juga dibawa ke Indonesia.
Uji coba di Thailand
Dari total pemain yang sudah dipanggil itu, Shin akan memilih sebanyak 30 pemain untuk mengikuti uji coba di Thailand pada akhir Januari. Mereka akan menghadapi lima klub Thailand dari kelompok umur yang sama.
Di Thailand nanti, Shin untuk pertama kalinya akan memperlihatkan gaya permainan yang ia anggap sesuai dengan kemampuan yang dimiliki para pemain. “Nanti juga akan ada tim-tim dari Korea yang akan ke Thailand,” ujarnya.
Memilih Thailand sebagai pusat pelatihan timnas juga menjadi sesuatu yang baru. Pada masa setelah PSSI tidak lagi dibekukan FIFA, timnas selalu berlatih di Indonesia. McMenemy, ketika masih melatih, sempat membawa tim ke Australia. Luis Milla, pelatih sebelum McMenemy, paling jauh membawa timnya untuk menjalani pemusatan latihan di Bali.
“Keputusan (ke Thailand) ini diambil oleh PSSI dan pelatih. Kami mencoba untuk keluar dan di sana banyak klub-klub bagus (untuk uji coba),” ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan yang sore kemarin ikut menyaksikan latihan. Ia ditemani Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali.
Iriawan sekali lagi juga mengatakan bahwa apapun yang diminta oleh pelatih demi kepentingan timnas akan dipenuhi, termasuk memberikan kesempatan laga uji coba. Ia menegaskan komitmen PSSI dalam memperbaiki sepak bola Tanah Air yang masih terpuruk di level senior.
Zainudin mengatakan kedatangan dirinya juga sebagai wujud komitmen pemerintah. Adapun Presiden RI Joko Widodo sudah berpesan bahwa sepak bola harus diperhatikan. “PSSI mempersiapkan tim, sedangkan kami pemerintah bertanggung jawab terhadap kelengkapan infrastruktur dan lain-lainnya,” ujarnya.
Usai latihan, Shin sempat mengeluhkan kondisi lapangan Stadion Wibawa Mukti yang kurang bagus. “Dari luar terlihat bagus tetapi dari dalam ternyata masih kurang. Dengan kondisi lapangan seperti ini, para pemain bisa mudah cedera. Jadi mereka harus berhati-hati,” katanya.
Keluhan Shin ini akan menjadi pembuktian bagi PSSI dan pemerintah atas komitmen mereka. Jika Shin mengeluh dan meminta perbaikan, PSSI harus segera tanggap mengatasi keluhan itu.
Proyek panjang
Kedatangan Shin merupakan salah satu bentuk komitmen PSSI yang baru berada pada tahap awal. Shin direkrut ketika timnas senior terseok-seok di kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022. Dalam lima laga kualifikasi, Indonesia di bawah asuhan McMenemy selalu kalah. Mereka hanya mampu mencetak tiga gol dan kebobolan 16 gol.
Shin didatangkan untuk memperbaiki wajah timnas senior. Caranya dengan mempersiapkan para pemain-pemain muda yang nantinya bakal naik ke jenjang senior. Dengan demikian, proyek yang digarap Shin saat ini tidak bisa dinikmati dalam waktu singkat. Publik mesti bersabar melihat hasilnya.
Inilah kesempatan terbaik bagi para pemain yang masuk ke kelompok umur U-19. Merekalah yang nantinya tampil di tim senior dan bertanggung jawab atas peringkat Indonesia di daftar FIFA. Salah satu pemain, Hamsa Lestaluhu, sangat berharap bisa masuk ke skuad dan tampil di Piala Dunia melawan pemain-pemain muda terbaik dari berbagai negara. Ia bertekad bisa dengan cepat merebut hati Shin.
Ia sangat percaya Shin bisa meningkatkan penampilan timnas. “Kesan saya (terhadap Shin) sih enak. Yang jadi kendala cuma bahasa saja,” ujar Hamsa.
Sore itu, Shin memamerkan bahwa ia sudah bisa mengucapkan kata-kata seperti: “apa”, “siapa”, dan “nasi goreng”. Namun, Indonesia juga berharap skuad yang ia bangun bakal “berbicara” banyak di level dunia.