Ketegangan yang terjadi di kawasan Timur Tengah tak lepas dari pembahasan dalam pertemuan bilateral antara pemerintah RI dan Uni Emirat Arab. Keduanya sama-sama mendorong deeskalasi untuk menurunkan ketegangan konflik.
Oleh
Anita Yossihara, dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
·4 menit baca
ABU DHABI, KOMPAS- Ketegangan yang terjadi di kawasan Timur Tengah tak lepas dari pembahasan dalam pertemuan bilateral antara pemerintah RI dan Uni Emirat Arab. Keduanya sama-sama mendorong deeskalasi untuk menurunkan ketegangan konflik karena tak ingin situasi memburuk dan berdampak negatif bagi politik serta perekonomian dunia.
"Kondisi terkini di Timur Tengah sempat disinggung dalam pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dengan Crown Prince Sheikh Mohamed, tapi tidak banyak (yang dibicarakan)," kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam jumpa wartawan Istana, yang menyertai perjalanan Presiden Joko Widodo, seusai pertemuan bilateral RI-Uni Emirat Arab di Abu Dhabi, UEA, Minggu malam atau Senin (13/1/2020) dini hari waktu Jakarta.
"Kondisi terkini di Timur Tengah sempat disinggung dalam pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dengan Crown Prince Sheikh Mohamed, tapi tidak banyak (yang dibicarakan)"
Minggu petang kemarin, Presiden Jokowi yang melakukan kunjungan kenegaraan dua hari di Uni Emirat Arab, di antaranya ke Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayyed al-Nahyan di Istana Kepresidenan Qars al-Watan. Keduanya juga melakukan pertemuan bilateral membahas kerja sama kedua negara di bidang investasi, pendidikan, pariwisata, kesehatan, dan keagamaan. Situasi terkini kawasan Timur Tengah juga sempat disinggung, tetapi belum mendalam.
Ketegangan yang terjadi akibat perseteruan Amerika Serikat dengan Iran itu juga dibahas dalam pertemuan antara Menlu Retno dengan Menlu UAE Abdullah bin Zayyed al-Nahyan. Sama dengan keinginan negara-negara lain, RI-UEA pun tak ingin situasi di kawasan Timur Tengah terus memburuk.
"Kemarin, kami juga melakukan tukar pikiran, saya bertemu dengan Menlu UEA dan kita membahas itu (eskalasi di Timur Tengah). Prinsipnya sama kita tidak ingin situasi menjadi lebih memburuk,” kata Retno menjelaskan.
Ketegangan di Timur Tengah mengakibatkan semua pihak merasa khawatir. Tak hanya UEA yang wilayahnya tergolong dekat dengan wilayah konflik, kekhawatiran juga melanda negara-negara yang jauh dari kawasan Timur Tengah.
"Ini karena selain hitung-hitungan bahwa perang itu tidak akan menguntungkan siapapun, perang itu akan berpengaruh pasti terhadap ekonomi dunia yang sudah tanpa perang pun sudah tertekan terus ke bawah,” ujar Retno menjelaskan.
"Hitung-hitungan bahwa perang itu tidak akan menguntungkan siapapun, perang itu akan berpengaruh pasti terhadap ekonomi dunia yang sudah tanpa perang pun sudah tertekan terus ke bawah.”
Meski begitu, belum ada kesepakatan mengenai langkah yang akan diambil kedua negara dalam mengupayakan deeskalasi Timur Tengah.
Pemerintah RI sendiri, menurut Retno, telah melakukan berbagai upaya untuk meredam ketegangan. Salah satunya dengan berbicara langsung pada Iran dan AS melalui perwakilan kedua negara di Jakarta. Selain itu RI juga terus mendorong Vietnam sebagai pemimpin Dewan Keamanan PBB untuk melakukan langkah-langkah yang efektif meredam ketegangan.
Sebelunya, serangan rudal AS telah menewaskan dua komandan elite militer Iran dan loyalisnya, yaitu Mayor Jenderal Qassem Soleimani dan Jamal Jaafar Ibrahimi alias Abu Mahdi al-Mohandis. Mereka tewas akibat serangan rudal Amerika Serikat di dekat Bandara Internasional Baghdad, Jumat (3/1/2020).
Soleimani menjabat sebagai Komandan Brigade Al-Quds, unit elite di jajaran Garda Revolusi Iran yang bertugas melaksanakan misi revolusi Iran di luar negeri. Al-Mohandis menjabat Wakil Pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, yakni kaukus milisi loyalis Iran di Irak yang kini menjadi kekuatan militer terkuat di negara itu. Brigade Al-Quds dan milisi Hashed al-Shaabi, dua kekuatan militer andalan Iran dalam pertarungan geopolitik di Timur Tengah saat ini.
Di Iran, Soleimani sudah dikenal sebagai orang terkuat kedua setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Al-Mohandis merupakan tangan kanan dan kesayangan Soleimani. Dua tokoh ini dikenal sangat anti-AS dan Israel. Stasiun televisi Al Arabiya milik Arab Saudi yang berbasis di Dubai memberitakan, Soleimani dan Al-Mohandis mendapat serangan sedikitnya empat rudal dari pesawat tanpa awak (drone) AS pada dini hari. Mereka diserang setelah bersama rombongan keluar dari Bandara Internasional Baghdad pada pukul 01.00. Media Arab lain menyebut, serangan rudal datang dari helikopter tempur Apache milik AS.
Televisi Al Arabiya melansir, serangan besar dan akurat atas Soleimani dan Al-Mohandis dilakukan berkat kerja sama intelijen AS-Israel, yang memantau gerakan Soleimani dalam beberapa bulan terakhir ini.
ASEAN Bersikap
Ketegangan di kawasan Teluk rencananya juga akan dibahas dalam retreat antar Menteri Luar Negeri bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam waktu dekat. "Setelah dari sini (UAE) saya akan langsung menghadiri retreat antar Menlu ASEAN, dan dalam pembicaraan informal, kami sepakat untuk membahas masalah ini," kata Retno menjelaskan.
"Setelah dari sini (UAE) saya akan langsung menghadiri retreat antar Menlu ASEAN, dan dalam pembicaraan informal, kami sepakat untuk membahas masalah ini"
RI berharap pembicaraan antar Menlu itu bisa membuahkan hasil. Minimal kesepakatan tentang sikap resmi negara-negara ASEAN untuk meredam ketegangan di kawasan Teluk.
Buka Dialog
Secara terpisah, anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha mengharapkan Menlu Retno bisa membuka dialog dengan semua Menlu negara-negara Timur Tengah. Dialog penting dilakukan untuk mencari solusi damai di kawasan Timur Tengah dan dunia.
Sementara itu meski ketegangan di kawasan Timur Tengah belum mereda, situasi di UEA yang berdekatan dengan pusat konflik terpantau aman. Aktivitas warga dan turis berjalan seperti biasa, bahkan pemimpin sejumlah negara berkunjung ke UEA untuk menghadiri pekan keberlanjutan atau Abu Dhabi Sustainable Week 2020 yang berlangsung sejak tanggal 11-18 Januari.
Editor:
suhartono
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.