logo Kompas.id
UtamaBekas Tambang Merugikan
Iklan

Bekas Tambang Merugikan

Masyarakat di wilayah bekas tambang mendapati lingkungan sekitar mereka menjadi rusak. Warga pun kini harus berjuang untuk mengatasinya.

Oleh
Jumarto Yulianus, Sucipto, dan Rhama Purna Jati
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0GdmPJaoQ4tcED_tkuCZmzZROZ8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200112_ENGLISH-TAMBANG_B_web_1578842137.jpg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Kondisi lahan bekas tambang yang sedang direhabilitasi di Desa Namang, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kpeulauan Bangka Belitung, Kamis (9/1/2020). Upaya reklamasi lubang tambang terus dilakukan, tetapi terkadang gagal karena tak melibatkan masyarakat.

JAKARTA, KOMPAS -- Meski tambang memberi kontribusi tidak sedikit bagi perekonomian, ribuan lubang bekas tambang yang tersebar di seluruh Indonesia merugikan masyarakat dan merusak lingkungan. Keberadaan lubang-lubang itu menunjukan, pemerintah pusat serta daerah perlu lebih memperbaiki implementasi rehabilitasi pascatambang.

Di seluruh Indonesia, setidaknya terdapat 3.092 lubang bekas tambang batubara yang belum direhabilitasi. Angka ini merupakan hasil pemantauan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) hingga akhir 2018.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000