Arsenal sudah merasa bermain bagus saat menghadapi Crystal Palace di Selhurst Park, London, Sabtu (11/1/2020). Namun, Arsenal hanya mendapatkan kekecewaan.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LONDON, SABTU — Crystal Palace masih menjadi tim yang membuat Arsenal penasaran dalam dua musim terakhir. Sejak Oktober 2018, Arsenal belum bisa mengalahkan tim yang juga berasal dari London itu. Ketika bertemu lagi di Selhurst Park, Sabtu (11/1/2020), Palace berhasil menahan imbang Arsenal, 1-1.
Arsenal sudah tampil bagus, tetapi kehilangan keberuntungan pada laga itu. Mereka unggul 1-0 melalui gol yang dicetak Pierre-Emerick Aubameyang pada menit ke-12 dan membuat Palace kesulitan mengembangkan permainan pada babak pertama.
Namun, babak kedua berubah menjadi bencana bagi Arsenal. Penyerang Crystal Palace, Jordan Ayew, menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-54. ”Saya adalah striker dan saya harus bisa mencetak gol. Sebagai striker, Anda selalu ingin mencetak gol,” kata Ayew, dikutip BBC.
Situasi bertambah sulit bagi Arsenal karena Aubameyang yang semula menjadi pahlawan kemudian mendapat kartu merah karena melakukan pelanggaran keras terhadap Max Meyer pada menit ke-67. Aubameyang keluar dan Arsenal yang diperkuat 10 pemain mulai pincang.
Pelatih Arsenal Mikel Arteta merasa tidak melihat pelanggaran yang dilakukan Aubameyang itu. ”Saya tidak melihatnya, tetapi mungkin pelanggarannya keras. Aubameyang pasti tidak sengaja, ia hanya salah memperkirakan waktu saja,” ujarnya.
Pelanggaran itu terjadi sangat cepat dan bahkan bek Crystal Palace, Gary Cahill, juga mengaku tidak melihatnya. Wasit sampai harus menggunakan bantuan asisten video wasit (VAR) sebelum memberikan kartu merah tersebut. Adapun Meyer harus dibawa keluar dan tidak bisa melanjutkan laga.
Meski mendapatkan hasil imbang, Arteta mengaku puas dengan permainan timnya. Mereka dapat mendominasi permainan, memiliki transisi yang bagus, dan membuat banyak peluang gol.
Arteta hanya kesal ketika tim kehilangan konsentrasi sehingga Palace bisa menyamakan kedudukan. Pada babak kedua itu, Palace mengubah permainan dan bisa lebih menekan. ”Gol (balasan) itu tidak bisa diterima dan membuat saya sangat marah,” katanya seperti dikutip The Guardian.
Dari 22 laga yang sudah dijalani, Arsenal baru mengumpulkan 28 poin dan berada di peringkat ke-10 klasemen sementara. Adapun Palace memiliki 29 poin.
Masalah baru
Dengan mendapatkan hasil imbang ini, Arsenal tidak hanya kehilangan dua poin. Arteta juga mendapatkan masalah baru karena tidak bisa memainkan Aubameyang pada laga berikutnya. Padahal, pekan depan Arsenal akan menghadapi Sheffield United yang tampil mengejutkan dan bisa menembus peringkat lima besar.
Kehilangan Aubameyang berarti kehilangan dua hal penting, yaitu kehilangan seorang kapten dan penyerang yang tajam. Kekuatan Arsenal berkurang saat Arteta berusaha merebut hati para pendukungnya. Sebagai pelatih baru, misi utamanya adalah mengembalikan keharmonisan tim sekaligus memperbaiki hubungan antara tim dan para pendukung. Cara paling efektif adalah dengan tampil konsisten di jalur kemenangan.
Padahal, perbaikan juga sudah mulai terlihat ketika Arsenal meraih kemenangan atas Manchester United, 2-0, pada laga Liga Inggris dan selanjutnya mengalahkan Leeds United, 1-0, pada ajang Piala FA. Hasil imbang sekaligus kehilangan sang kapten pada laga di Selhurst Park itu pun mengganggu irama yang sudah dibentuk Arteta.
”Kami sangat kecewa karena kami bermain lebih bagus dan punya banyak peluang gol,” kata bek Arsenal, Sokratis Papastathopoulos. Arteta masih harus menghibur para pemain dan mengembalikan motivasi mereka. (AP/REUTERS)