Regu Penolong Lanjutkan Pencarian Korban yang Tertimbun
Pencarian korban yang tertimbun longsor di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terus dilanjutkan. Upaya ini dilakukan di tengah kondisi medan yang sulit dijangkau.
Oleh
Aguido Adri
·2 menit baca
KOMPAS / AGUIDO ADRI
Pencarian korban longsor di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/1/2020), dilanjutkan.
BOGOR, KOMPAS — Di hari ke delapan pascabencana longsor, regu penolong mencari tiga korban yang tertimbun di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya. Medan yang terjal cuaca dan buruk cukup merepotkan petugas untuk menemukan korban.
Warga yang belum ditemukan itu antara lain Amri (60), Sharoh (30), dan Cicih (8). ”Pencarian sudah selesai kemarin, tetapi kami perpanjangan tiga hari lagi. Ini hari ke delapan. Medan pencarian dan cuaca buruk membuat tanah bergeser dan tumpukan tanah sangat tebal. Sementara personel juga terbatas,” kata Kepala Badan Sar Nasional (Basarnas) Jawa Barat Deden Ridwansyah.
Lokasi longsor di Kampung Sinar Harapan merupakan daerah perbukitan. Untuk masuk ke wilayah ini, hanya bisa dilalui jalan kaki. Padahal, petugas sangat membutuhkan alat berat untuk membantu evakuasi.
Dalam pencarian ke tiga korban, petugas hanya menggunakan cangkul, sekop, dan mesin sempot air untuk menyingkirkan tumpukan tanah. ”Jika melihat kondisi di sini, susah alat berat masuk. Padahal, alat berat sangat kami butuhkan. Meski begitu, kami akan terus berusaha mencari,” kata Deden.
Pencarian korban longsor di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/1/2020), dilanjutkan.
Tidak hanya itu, regu penolong juga harus menghadapi kesulitan mencari air bersih. Mereka harus menampung dulu air di bedengan sawah.
Di tepi tebing longsor, tak jauh dari petugas yang sedang bekerja, Uci (45), kerabat Amrin dan Sharoh, berdiri menunggu dari hari pertama pencarian. Ia sangat berharap kedua keluarganya bisa ditemukan dan dimakam dengan layak.
Uci mengatakan, saat peristiwa longsor Rabu (1/1/2020) silam, Amrin tidak bisa menyelamatkan diri karena mendahulukan anaknya. Saat hendak menyelamatkan Sharoh, longsor semakin besar dan menyapu rumahnya.
"Rumah habis rata tersapu tanah. Posisi paman di dalam rumah untuk selamatkan Sharoh. Namun, tak sempat lari. Tanah turun dengan cepat," kata Uci.
