Bandara Kertajati Akhirnya Melayani Pemberangkatan Haji 2020
Setelah sempat tertunda selama dua tahun, Kementerian Agama akhirnya menetapkan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Kabupaten Majalengka, sebagai embarkasi dan debarkasi haji untuk wilayah Jabar tahun 2020.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
MAJALENGKA, KOMPAS - Setelah sempat tertunda selama dua tahun, Kementerian Agama akhirnya menetapkan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Kabupaten Majalengka, sebagai embarkasi dan debarkasi haji untuk wilayah Jabar tahun 2020. Kemenag dan pengelola bandara menyatakan sarana dan prasarana telah siap.
Kepastian Bandara Kertajati melayani penerbangan jemaah haji disampaikan Menteri Agama Fachrul Razi saat mengunjungi bandara tersebut, Selasa (7/1/2020). Turut hadir Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Nizar, Wakil Gubernur Jabar Uu Rizhanul Ulum, Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Salahudin Rafi, dan Executive General Manager BIJB Kertajati Ibut Astono.
"Hari ini kita putuskan bersama bahwa bandara ini akan digunakan embarkasi haji untuk 2020 di Jabar. Bandara ini sudah dua tahun lebih tidak terpakai (untuk pelayanan haji)" kata Razi. Dalam kesempatan tersebut, Razi juga menyerahkan surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 989 Tahun 2019 kepada Wagub Jabar Uu.
Keputusan itu tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menag Nomor 124 Tahun 2016 tentang Penetapan Embarkasi dan Debarkasi Haji. Dengan begitu, BIJB Kertajati menjadi bandara ke-13 yang melayani penerbangan haji di Indonesia.
"Sarana dan prasarana di Bandara Kertajati memadai. Belum ada yang kurang. Semua baik. Kalau ada kurang, kami benahi," kata Razi. Kantor imigrasi, bea cukai, dan karantina telah beroperasi di bandara.
Kalau ada kurang, kami benahi. (Fachrul Razi)
BIJB Kertajati ditargetkan melayani 38.852 calon jemaah haji pada Juni 2020. Jemaah akan tergabung dalam 97 kloter menggunakan pesawat jenis boeing 777 berkapasitas 393 penumpang.
Rafi mengatakan, fasilitas bandara telah siap untuk melayani penerbangan haji. Pesawat berbadan besar, misalnya, dapat mendarat di landas pacu bandara sepanjang 3.000 meter. Lounge khusus jemaah haji berkapasitas sekitar 200 orang juga bisa digunakan.
Meski demikian, bandara seluas 1.800 hektar itu masih menunggu izin prinsip dari General Authority of Civil Aviation Arab Saudi. Izin itu ditargetkan rampung akhir Januari.
Bandara seluas 1.800 hektar itu masih menunggu izin prinsip dari General Authority of Civil Aviation Arab Saudi. (Salahudin Rafi)
Adapun asrama haji yang bisa dimanfaatkan saat ini berada di Bekasi. "Kami tadi naik bus dari Bekasi ke bandara, sekitar 1 jam 50 menit. Ini memang lebih lama dibandingkan Bekasi ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng. Perbedaan waktunya tidak terlalu besar," kata Nizar.
Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pemda telah menyiapkan asrama haji di Indramayu seluas 11 hektar. Jaraknya berkisar 30 kilometer dari Bandara Kertajati. "Sudah diputuskan, asrama haji di Indramayu untuk pemerataan pembangunan," ungkapnya.
Uu memastikan, asrama haji mulai dibangun tahun ini dan beroperasi tahun depan. Terkait keinginan Pemkab Majalengka menyiapkan asrama haji, Uu mengatakan sebaiknya hanya ada satu asrama haji. "Polemik ini sudah selesai," ucapnya.
Menurut dia, masyarakat Jabar telah lama menanti penetapan Bandara Kertajati sebagai embarkasi dan debarkasi haji. Apalagi, sekitar 18 persen dari 221.000 calon jemaah haji di Tanah Air berasal dari Jabar.
Rencana Bandara Kertajati melayani penerbangan haji sudah ada sejak 2018. Bahkan, Presiden Joko Widodo saat itu menginstruksikan pemberangkatan haji dan umrah dari Bandara Kertajati. Namun, sejumlah kendala masih ditemukan saat itu, seperti ketidaktersediaan asrama haji dan landas pacu yang hanya 2,5 kilometer.