Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri akan mendapat anugerah gelar Doktor Honoris Causa (DR HC) bidang kemanusiaan dari Soka University, Tokyo, Jepang pada pada Rabu besok.
Oleh
Rini Kustiasih dari Jepang
·3 menit baca
TOKYO, KOMPAS - Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri menghadiri jamuan makan siang yang diadakan oleh pimpinan Soka Gakkai International, Tokyo, Jepang, Senin (6/1/2020) waktu setempat. Jamuan makan siang ini merupakan bagian dari rangkaian acara penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa bidang kemanusiaan dari Soka University kepada Megawati pada Rabu besok.
Acara jamuan makan siang bertempat di Restoran Shibazakura, Hotel Prince Park Tower, Tokyo. Pimpinan Soka Gakkai International (SGI) yang hadir antara lain Wakil Presiden SGI Hiromasa Ikeda, yang merupakan putra dari Daisaku Ikeda, presiden SGI.
"Jamuan makan siang ini merupakan bagian dari rangkaian acara penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa bidang kemanusiaan dari Soka University kepada Megawati"
Adapun SGI merupakan kelompok usaha pendidikan yang membawahi universitas Soka yang berada di Amerika Serikat dan Jepang.
Dalam kesempatan ini, Hiromasa Ikeda membawa langsung pesan dan cindera mata dari Daisaku Ikeda untuk Megawati. Ikeda didampingi oleh Wakil Rektor Soka University Jepang, Soka Tanaka. Sementara itu, Megawati hadir dengan didampingi oleh mantan Menteri Kelautan Rokhmin Dahuri, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Purnomo Yusgiantoro.
Selain itu, hadir pula Ketua Bidang Luar Negeri DPP PDIP Ahmad Basarah dan politisi PDIP yang juga Ketua Komisi III DPR Herman Herry, Wakil Rektor Universitas Indonesia Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Bambang Wibawarta serta sejumlah sahabat Megawati.
Pertemuan berlangsung dengan hangat. Megawati yang datang mengenakan jaket panjang dan celana hitam membawa rangkaian bunga yang khusus diberikannya kepada Daisaku Ikeda, pimpinan tertinggi SGI. "Ini khusus untuk Bapak Daisaku Ikeda yang kemarin berulang tahun," kata Megawati.
Daisaku Ikeda, pimpinan tertinggi SGI, tepat berusia 92 tahun, pada 2 Januari 2020. Ia juga adalah penggerak aktivitas kemanusiaan, perdamaian, dan pendidikan di Jepang.
"Saya merasa gembira sekali bisa bertemu Yang Mulia Ibu Megawati"
"Saya merasa gembira sekali bisa bertemu Yang Mulia Ibu Megawati," ucap Hiromasa Ikeda kepada Megawati.
Wakil Rektor Universitas Soka Tanaka Ryohei mengatakan semua pihak merasa bergembira dengan kehadiran Megawati.
SGI selain memiliki universitas di Jepang dan Amerika juga memiliki partai di Jepang bernama Partai Komeito. Partai Komeito berkoalisi dengan Partai Liberal Jepang (LDP) dan kedua partai tersebut saat ini adalah partai penguasa di Pemerintahan Jepang.
Anuegerah Kesembilan
Gelar Doktor kehormatan atau honoris causa (DR HC) bagi Megawati ini merupakan anugerah yang kesembilan. Ahmad Basarah yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), mengatakan, penghargaan yang diterima Megawati ini merupakan suatu penghormatan dan pengakuan atas kepemimpinannya.
"Meskipun Ibu Megawati tidak dapat menyelesaikan kuliahnya di Unpad dan UI tidak berarti menghalangi beliau menorehkan prestasi gemilang. Tampilnya Bu Mega sebagai Presiden perempuan pertama di Indonesia, sukses memimpin parpol terbesar di Indonesia dan segudang prestasi lainnya telah membuktikan kapasitas intelektual dan skill leadership Bu Mega"
"Meskipun Ibu Megawati tidak dapat menyelesaikan kuliahnya di Unpad dan UI tidak berarti menghalangi beliau menorehkan prestasi gemilang. Tampilnya Bu Mega sebagai Presiden perempuan pertama di Indonesia, sukses memimpin parpol terbesar di Indonesia dan segudang prestasi lainnya telah membuktikan kapasitas intelektual dan skill leadership Bu Mega," kata Basarah.
Megawati pernah kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung pada era 1965-1967. Megawati juga pernah menimba ilmu di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) Jakarta 1971-1972. Namun, perempuan kelahiran 23 Januari 1947 di Yogyakarta itu tak pernah menamatkan kuliahnya karena faktor politik paska dijatuhkan ayahnya, Presiden Soekarno menyusul terjadinya Gerakan 30 September/PKI.
"Kondisi politik jatuhnya Bung Karno dan sikap penguasa pada saat itu tak memungkinkan Ibu Megawati untuk melanjutkan dan menamatkan kuliahnya," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, sehari sebelum keberangkatan Megawati.
Editor:
suhartono
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.