Sebanyak 17 pengurus induk cabang olahraga belum menyerahkan laporan penggunaan anggaran bantuan pelatnas 2019 ke Kemenpora. Kondisi berpotensi menghambat penyaluran anggaran pemusatan latihan nasional 2020.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kementerian Pemuda dan Olahraga memberikan surat peringatan pertama kepada 17 pengurus induk cabang olahraga yang belum menyerahkan laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran bantuan pelatnas 2019. Jika hingga surat peringatan ketiga tak kunjung menyerahkan laporan, proses audit akan diserahkan kepada tim audit Badan Pemeriksa Keuangan yang mulai memeriksa pada akhir Januari 2020.
”Kalau langsung diperiksa oleh BPK, Kemenpora tidak sempat lagi membantu jika ada hal-hal yang perlu diperbaikan guna mengantisipasi pelanggaran atau temuan. Kalau ada temuan, yang terimbas Kemenpora maupun cabang olahraga. Bahkan, ke cabang, boleh jadi sanksinya penyaluran anggaran ditunda, dikurangi, dan tak menutup kemungkinan ditahan atau tidak disalurkan,” ujar Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto dihubungi dari Jakarta, Minggu (5/1/2020).
Kepala Bidang Olahraga Internasional sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen Deputi IV Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional Kemenpora Yayan Rubaeni dihubungi, Minggu, mengatakan, per Jumat (3/1/2020), baru 12 cabang olahraga yang menyerahkan LPJ anggaran pelatnas 2019 dengan lengkap. Mereka adalah kickboxing, dayung, jujitsu, layar, dansa, selancar, biliar, bola voli, angkat besi, wushu, silat, dan senam.
Sebanyak 21 cabang sudah melapor tetapi belum lengkap. Ada yang baru memasukan laporan berkas keuangan dan ada yang baru melaporkan berkas kegiatan. Sementara itu, 17 cabang belum melaporkan sama sekali. ”Kami sudah memberikan surat edaran agar para pengurus induk cabang menyerahkan laporannya paling lambat 31 Desember 2019,” ujar Yayan.
Karena itu, lanjut Yayan, pihaknya melayangkan surat peringatan pertama kepada 17 cabang yang belum melapor sama sekali itu. Kemenpora memberikan mereka tenggat waktu pada Rabu (8/1/2020). Kalau tenggat itu masih diabaikan, Kemenpora akan melayangkan surat peringkatan kedua dan terakhir yang ketiga pada akhir Januari.
Kalau ada yang belum melaporkan LPJ anggaran pelatnas 2019 hingga lewat surat peringatan ketiga, Kemenpora tidak akan berupaya membantu lagi. Laporan itu pun akan langsung diserahkan ke BPK dengan segala konsekuensinya. ”Kami begini bukannya mau menekan tetapi mau membantu mereka agar bisa mendapatkan anggaran pelatnas 2020 segera. Kan, cabang minta pelatnas tidak putus, terutama yang akan mengikuti kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020,” tegas Yayan.
Menjadi prioritas
Berkebalikan, Yayan menuturkan, pihaknya juga melayangkan surat apresiasi kepada 12 cabang yang sudah menyerahkan LPJ anggaran pelatnas 2019 secara lengkap dan 21 cabang yang sudah melapor walaupun belum lengkap. Cabang-cabang itu akan mendapatkan penilaian khusus yang boleh jadi pertimbangan untuk didahulukan mendapatkan anggaran pelatnas 2020 lebih cepat.
”Iktikad baik cabang yang menyerahkan LPJ anggaran pelatnas 2019 dengan cepat ataupun tepat waktu (sebelum 31 Desember 2019) tentu akan menjadi catatan positif. Kami akan akumulasi catatan baik itu dengan capaian prestasi mereka di tahun lalu. Kalau capaian prestasinya juga seusai dengan target, mereka tidak menutup kemungkinan dapat anggaran lebih baik (lebih besar),” ujar Yayan.
Yayan mengutarakan, tahun ini, Kemenpora sejatinya memberikan prioritas untuk 16 cabang yang punya potensi lolos ke Olimpiade 2020. Namun, dari enam cabang yang telah menyerahkan proposal usulan anggaran pelatnas 2020, baru lima cabang kategori Olimpiade yang telah menyerahkan proposal tersebut. Mereka adalah angkat besi, panahan, bulu tangkis, atletik, dan balap sepeda.
Namun, dari lima cabang tersebut, hanya angkat besi yang sudah beres melaporkan LPJ anggaran pelatnas 2019. Untuk itu, hanya angkat besi yang sudah bisa diproses menuju nota kesepahaman (MoU) penyaluran anggaran. ”Untuk cabang yang sudah melaporkan LPJ anggaran pelatnas 2019 dan proposal usulan anggaran pelatnas 2020, kami targetkan untuk menyerahkan anggaran pelatnas mereka tahun ini pada akhir Januari,” kata Yayan.
Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor M Tanjung menyampaikan, pihaknya akan menyerahkan LPJ anggaran pelatnas 2019 pada Senin (6/1/2020) ini. Adapun PB PASI mengusulkan tiga nama untuk menuju Olimpiade 2020, yakni pelari 100 meter Lalu Muhammad Zohri, pelompat jauh Sapwaturrahman, dan pelari gawang putri Emilia Nova.
”Untuk Zohri, anggarannya fokus untuk meningkatkan kemampuan agar bisa berbicara banyak di Olimpiade nanti. Sedangkan untuk Sapwaturrahman dan Emilia, anggarannya untuk mengikuti sejumlah kejuaraan guna mengejar syarat batasan (limit) Olimpiade,” pungkas Tigor.