Lokasi Bencana Sulit Diakses
Empat hari setelah bencana terjadi atau hingga Sabtu (4/1/2020), lokasi longsor dan banjir di Bogor, Jawa Barat; serta Lebak, Banten, masih sulit diakses. Distribusi bantuan pun terhambat.
BOGOR, KOMPAS —Lokasi longsor di Kecamatan Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, sulit dijangkau karena material longsor masih menutupi jalan sejak Rabu (1/1). Tim penolong harus berjalan kaki untuk menyalurkan logistik dan menyelamatkan warga yang terdampak bencana.
Setidaknya 6 orang meninggal, 3 orang hilang, 34 orang terluka, sedangkan 766 rumah rusak akibat longsor. Adapun 4.146 warga mengungsi ke tempat-tempat aman, seperti di Kantor Kecamatan Sukajaya.
Di Lebak, ribuan warga terisolasi setelah banjir dan longsor. Jembatan antarwilayah terputus akibat sapuan banjir dan bebatuan yang longsor.
Banjir akibat luapan Sungai Ciberang melanda desa-desa di Kecamatan Lebakgedong, Cipanas, Sajira, Curugbitung, Maja, dan Cimarga. Setidaknya 8 orang tewas, 1 orang hilang, 2.000 warga mengungsi, sedangkan 1.000 rumah rusak berat, dan 3 sekolah rusak.
Di Desa Banjarsari, Lebakgedong, jembatan desa putus tersapu banjir. Bahkan, ada rumah warga dan sebagian bantaran sungai ikut hanyut. Untuk sementara, dibuat jembatan darurat sepanjang 10 meter berbahan bambu yang diikat tali.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengerahkan satu helikopter untuk Lebak serta satu helikopter untuk Bogor guna mempermudah distribusi logistik dan evakuasi korban di kedua kabupaten itu. BNPB juga menyewa ekskavator untuk membuka akses jalan yang tertimbun longsoran di Bogor.
Bantuan diberikan pula oleh Detasemen Zeni Bangunan TNI Angkatan Darat untuk membangun jembatan sementara guna memudahkan akses antarwilayah di Lebak.
BNPB bersama pemda akan mendata rumah yang rusak di Lebak. Pemilik akan mendapat bantuan Rp 10 juta untuk rumah rusak ringan, Rp 25 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp 50 juta untuk rumah rusak berat.
Doni mengatakan, tak ada pembangunan hunian sementara bagi korban banjir dan longsor. Mereka akan diberi Rp 500.000 per bulan untuk kos atau sewa rumah. ”Ditargetkan pengerjaan hunian tetap selama enam bulan,” katanya.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi meminta pemerintah daerah menyiapkan sekolah darurat agar kegiatan belajar-mengajar dapat berjalan pada Senin besok. ”Aktivitas belajar-mengajar tidak boleh terhenti. Laporkan segala kekurangan supaya kami bantu, termasuk tenaga pengajar,” katanya.
Hingga Sabtu pukul 10.00, jumlah korban banjir dan longsor yang melanda tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, bertambah. Korban meninggal tercatat 53 orang dan hilang 1 orang.
Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo mengatakan, pertambahan korban meninggal terjadi di Lebak dan Bogor. ”Di Kabupaten Bogor, lima orang meninggal, tetapi identitas mereka belum diketahui.”
Adapun jumlah daerah yang terdampak banjir dan longsor di ketiga provinsi itu meliputi 103 kecamatan dan 277 kelurahan. Total pengungsi di wilayah terdampak 39.627 keluarga atau 173.064 jiwa.
Tanah labil
Kecamatan Sukajaya, Bogor, merupakan perbukitan dengan tanah labil. Banyak rumah dibangun di tebing dan lereng. Pada area itu tidak banyak pohon kayu yang ditanam. Selain mendirikan bangunan, warga juga memanfaatkan area ini untuk tanaman musiman dan hortikultura.
Guna meminimalkan korban, Pemkab Bogor memerintahkan pengosongan bangunan di area tebing dan lereng. Warga diminta tidak tinggal di situ karena rentan bencana. Pada area-area ini dipasangi tali agar tak ada orang yang melintas.
Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan, sebagian area di wilayah kecamatan tersebut merupakan hak guna usaha (HGU). Kendati demikian, pemilik belum memanfaatkannya. ”Karena kosong, warga memakainya untuk menanam,” ujarnya.
Adapun banjir Lebak menyisakan material bebatuan. Material tersebut diduga berasal dari longsoran bekas tambang emas di hulu sungai. Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyebutkan, ada satu galian tambang yang telah ditutup.
Galian itu memiliki banyak lubang hingga ke bantaran sungai. ”Saat hujan deras, tambang longsor ke sungai dan menghanyutkan material bebatuan,” katanya.
Kepolisian Daerah Banten akan memastikan lagi titik-titik tambang di hulu Sungai Ciberang. Kepala Polda Banten Inspektur Jenderal Tomsi Tohir akan mengecek area hulu Sungai Ciberang menggunakan helikopter guna memastikan tambang itu tidak beroperasi.
Pengungsi di halte
Di Jakarta, puluhan pengungsi masih bertahan di Halte Transjakarta Jembatan Baru, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu sore. Pengungsi belum bisa pulang ke rumah karena air dan lumpur sisa banjir masih tersisa di kediaman mereka.
”Isi rumah jadi lembab dan bau. Tak sehat kalau ditinggali apalagi bawa cucu. Lampu dan air juga masih mati. Jadi, tinggal di sini (halte) saja dulu sambil rumah dibereskan,” ujar Hasbillah (51), warga Rawa Buaya, Cengkareng.
Hasbillah, salah satu pengungsi di Halte Jembatan Baru, mengatakan, banjir kali ini lebih tinggi dibandingkan dengan banjir tahun 2007. ”Banjir sekarang bisa 1,5 meter. Makanya, pas subuh, tiba-tiba air sudah tinggi. Dulu (2007) enggak sampai segitu, paling setengah meter,” kata Hasbillah yang tinggal sekitar 500 meter dari Jalan Raya Daan Mogot, lokasi Halte Jembatan Baru.
Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono menyampaikan, untuk sementara halte akan ditutup untuk memfasilitasi para warga. Dia belum bisa memastikan kapan halte ini akan beroperasi kembali.
Berdasarkan data PT Transjakarta, ada 89 pengungsi bertahan di Halte Jembatan Baru.
Agung menambahkan, pelayanan Transjakarta di Koridor 3 Kalideres-Pasar Baru berjalan normal. Namun, bus tak berhenti di Halte Taman Kota, Halte Dinas Pendapatan Daerah Samsat Barat, Halte Jembatan Gantung, dan Halte Jembatan Baru.
Di Gresik, Jawa Timur, tidak ada warga hilang dalam bencana awal tahun ini. Setidaknya 19 desa di Gresit terimbas luapan Kali Lamong pekan ini. Sebelumnya, diberitakan dua warga Gresik terseret arus. Namun, aparat telah memastikan tidak ada warga yang menjadi korban. (BOW/DAN/SYA)