Layanan Transportasi Umum Belum Sepenuhnya Beroperasi
Dua hari di awal tahun 2020, layanan angkutan umum di Jakarta belum normal sepenuhnya. Sebagian mulai beroperasi kembali setelah terganggu karena banjir.
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Layanan transportasi umum di sebagian rute belum beroperasi akibat banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya sejak hari pertama tahun baru 2020. Sebagian jalan masih belum dapat dilalui karena banjir yang belum surut.
VP Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba menyatakan, perjalanan kereta rel listrik (KRL) pada Kamis (2/1/2020) pagi beroperasi seperti biasa, kecuali untuk lintas Duri-Tangerang dan loop line relasi Bogor-Jatinegara. Dari pantauan Kompas, masih ada genangan di lintas antara Stasiun Kampung Bandan dan Stasiun Kemayoran, Stasiun Rawa Buaya-Stasiun Batu Ceper, dan Jalur 6 Stasiun Tanah Abang.
”Operasional KRL masih akan diatur menyesuaikan dengan kondisi yang ada di lapangan,” kata Anne, Kamis pagi, di Jakarta. Untuk itu, perjalanan KRL loop line relasi Bogor-Jatinegara diatur hanya sampai Stasiun Kampung Bandan. Sementara perjalanan lintas Duri-Tangerang diatur hanya melintasi Tangerang-Batuceper.
Untuk perjalanan lintas Rangkasbitung -Tanah Abang, penumpang diperingatkan adanya antrean untuk perjalanan KRL yang mendekati Stasiun Tanah Abang. Waktu antre bisa lebih lama karena hanya ada Jalur 5 yang dapat digunakan.
Selain itu, untuk perjalanan lintas Bogor-Jakarta Kota, lintas Cikarang/Bekasi- Jakarta Kota, dan lintas Tanjung Priok-Jakarta Kota, genangan air masih ada di sejumlah lokasi, tetapi KRL dapat melewatinya dengan kecepatan dibatasi hingga 40 kilometer per jam.
”PT KCI memohon maaf atas kendala perjalanan yang dialami para pengguna. Pengguna jasa yang perjalanannya terkendala pada hari ini dan (Rabu) kemarin dapat melakukan pembatalan perjalanan di semua loket hingga tujuh hari sejak transaksi terakhir,” tutur Anne.
Bus Transjakarta
Secara terpisah, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Humas PT Transjakarta Nadia Disposanjoyo menyatakan, layanan bus pada koridor tertentu sempat mengalami hambatan akibat genangan air yang masih ada di beberapa lokasi. Bus Koridor 3 (Harmoni-Kalideres) sempat diberhentikan operasinya akibat genangan di sekitar kawasan Jembatan Baru (Jakarta Barat), Dispenda (Jakarta Pusat), dan Flyover Pesing (Jakarta Barat).
Selain itu, ada empat koridor yang perjalanannya diperpendek atau dialihkan ke rute lain karena ada beberapa halte yang tidak ditutup, yakni Koridor 2 (Pulogadung-Harmoni), Koridor 5 (Kampung Melayu-Ancol), Koridor 8 (Harmoni-Lebak Bulus), Koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit), dan Koridor 10 (PGC- Tanjung Priok).
Beberapa halte yang tidak dapat dilintasi adalah akibat penutupan jalan adalah Halte Podomoro City, Halte Jelambar, Bus Stop Tri Sakti, Bus Stop Untar, dan Halte Podomoro City. Beberapa halte yang digunakan sebagai tempat pengungsian korban banjir, yakni halte Jembatan Baru, Pesing, Pedongkelan, dan Rawa Buaya. Beberapa kantor PT Transjakarta pun digunakan sebagai tempat pengungsian, yakni di Pesing dan Rawa Buaya. Diperkirakan, ada total 300 warga yang mengungsi ke tempat-tempat itu.
Selain itu bus rute S11 (BSD-Juanda) juga diberhentikan operasinya karena adanya air Kali Pesanggrahan yang naik hingga Tol JORR. Akses tol pun terhenti dan bus tidak bisa menuju ke daerah BSD dan Tangerang.
Untuk layanan MRT dipastikan beroperasi normal. Tidak ada masalah pada stasiun bawah tanah MRT. LRT Jakarta juga dipastikan sudah beroperasi seperti biasa sejak Kamis pukul 09.00. Sebelumnya, pasokan listrik Gardu Utama PLN Stasiun Pulomas LRT Jakarta sempat dihentikan karena tinggi air yang mencapai 1,5 meter. Akibatnya, pasokan listrik utama ke LRT Jakarta terputus sehingga operasi kereta dihentikan.