Rumah ”Koboi Kemang” Mirip Gudang Senjata

Dari senjata api, amunisi, hingga granat ada di rumah AM si Koboi Kemang. Semua tanpa izin.

KOMPAS/WISNU AJI DEWABRATA

Kapolda Metro Jaya Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono (tengah), Selasa (31/12/2019), menunjukkan senjata api ilegal yang ditemukan di rumah AM di Pejaten Barat, Jakarta Selatan.

JAKARTA, KOMPAS — Rumah mewah milik AM di kawasan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mirip gudang senjata. Polisi menemukan berbagai jenis senjata api laras panjang dan laras pendek serta ribuan butir peluru di rumahnya. Senjata dan  amunisi tersebut tidak memiliki izin atau ilegal. Polisi masih mengusut asal senjata api dan amunisi itu.

Seperti diberitakan, AM adalah tersangka penodongan dan penembakan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2019). AM tersinggung karena mendengar ucapan dua pelajar yang mengatakan ”mobil bos nih” pada saat AM mengemudikan mobil Lamborghini. Pengusaha properti itu keluar dari mobil lalu menembakkan pistol ke udara sambil mengancam dua pelajar tersebut. AM mengaku usai memakai ganja saat peristiwa itu terjadi.

Kepala Polda Metro Jaya Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono di Markas Polda Metro Jaya, Selasa (31/12/2019), mengatakan, polisi menggeledah rumah AM pada Sabtu (28/12/2019). Di dalam rumah AM terdapat brankas yang berisi senjata api dan amunisi.

”Ditemukan empat senjata api laras panjang dan tiga senjata api laras pendek, banyak amunisi, serta sebuah granat. Hasil pemeriksaan sementara semua tidak ada izinnya. Makanya kami sedang melakukan pendalaman,” kata Gatot.

Menurut Gatot, jenis senjata api laras panjang yang ditemukan, antara lain, AR 15, M16 yang dimodifikasi menjadi M4, dan shotgun. Adapun senjata api laras pendek berjenis Glock.

Jenis senjata api laras panjang yang ditemukan, antara lain, AR 15, M16 yang dimodifikasi menjadi M4, dan shotgun. Adapun  senjata api laras pendek berjenis Glock.

Kompas/Priyombodo

Kapolda Metro Jaya Komisaris  Jenderal Gatot Eddy Pramono dan Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono menginspeksi pasukan pada apel gelar pasukan operasi kepolisian terpusat Lilin Jaya 2019 di Markas Polda Metro Jaya di Jakarta, Kamis (19/12/2019).

”Menurut yang bersangkutan, dia senang mengoleksi (senjata). Persoalannya dia tidak ada izinnya. Untuk mengoleksi (senjata) ada syaratnya. Belum ada kaitan senjata dengan terorisme atau kejahatan lainnya. Dari keterangan sementara senjata hanya dipakai di rumah untuk foto-foto,” katanya.

Baca juga : Rentetan Pelanggaran Hukum Sang Koboi Kemang

Baca juga : Koboi Kemang, Alarm Penyalahgunaan Senjata Api di Indonesia

KOMPAS/DIAN DEWI PURNAMASARI

Tersangka koboi Kemang, AM, digelandang Polres Metro Jakarta Selatan seusai penyitaan barang-barang berupa satwa liar yang dilindungi di rumahnya di Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (26/12/2019).

Sebelumnya diberitakan bahwa kasus yang menjerat ”koboi Kemang”, AM, terus bergulir. Tak hanya melakukan pengancaman dengan senjata api, AM juga diduga mengemplang pajak barang mewah dan memiliki satwa langka yang diawetkan di rumahnya.

Temuan tersebut diungkap penyidik Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (26/12/2019). Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jaksel menemukan empat hewan langka yang diawetkan di rumah AM di kawasan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jaksel. Satwa langka yang diawetkan itu, di antaranya harimau sumatera, dua kepala rusa bawean, dan burung cenderawasih.

Kepala Polres Metro Jaksel Komisaris Besar Bastoni Purnama mengatakan, setelah dilakukan penggeledahan, penyidik menemukan satwa langka yang diawetkan di rumah tersangka. Polres kemudian bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta untuk mengamankan temuan satwa langka tersebut.

”Tersangka akan dijerat pasal berlapis karena selain pasal pengancaman, sekarang juga ditemukan hewan langka yang dilindungi,” ujar Bastoni kepada wartawan di lokasi.

Tersangka akan dijerat pasal berlapis karena selain pasal pengancaman, sekarang juga ditemukan hewan langka yang dilindungi. (Bastoni Purnama)

Polisi kehutanan BKSDA DKI, Deni Rohendi, menambahkan, atas kepemilikan satwa langka tersebut, tersangka terancam dijerat Pasal 40 (2) juncto Pasal 21 (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya tentang larangan menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati, serta memperniagakan, menyimpan, atau memiliki kulit, tubuh atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian satwa tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia. Ancaman hukuman adalah pidana penjara maksimal 5 tahun dan denda maksimal Rp 100 juta.

Baca juga: Ugal-ugalan ala ”Koboi Kemang”...

KOMPAS/DIAN DEWI PURNAMASARI

Polres Metro Jakarta Selatan menyita barang bukti harimau sumatera yang diawetkan di rumah ”koboi Kemang”, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (26/12/2019).

Selain itu, polisi juga menemukan barang bukti lain, yaitu tiga selongsong peluru pistol dan sembilan peluru senjata jenis laras panjang. Menurut Bastoni, AM hanya memiliki izin kepemilikan senjata pistol dari Perbakin. Tersangka tidak memiliki izin kepemilikan senjata jenis laras panjang.

Pihak kepolisian akan bekerja sama dengan Perbakin dan Badan Intelkam Mabes Polri untuk menyelidiki kepemilikan senjata jenis lain ini.  Saat ditanya apakah senjata tersebut digunakan untuk berburu satwa langka yang dilindungi, Kapolres juga belum bisa berkomentar banyak. Sebab, temuan satwa langka tersebut masih dalam proses pendalaman.

”Nanti kami dalami lagi soal itu,” ujar Bastoni.

Mengemplang pajak

AM juga memalsukan dokumen kepemilikan barang mewah, yaitu mobil sport Lamborghini B 27 AYR warna oranye. Mobil buatan tahun 2013 itu dipalsukan kepemilikannya atas nama AR, pekerja serabutan di kawasan Cipulir.

KTP milik AR dipinjam oleh seseorang bernama Y, yang kenal dengan AM. AR tidak tahu KTP-nya dipinjam untuk apa. Namun, karena dia sedang membutuhkan uang untuk berobat sang anak, dia menerima tawaran tersebut. AR menerima uang Rp 700.000 sebagai ganti KTP-nya dipinjam.

Baca juga : Polres Jakarta Selatan Tangkap ”Koboi Kemang”

”Pada bulan Juli 2019, AR pernah menerima pemberitahuan pembayaran pajak dari Dinas Perpajakan Negara dikarenakan belum membayar pajak atas 1 (satu) unit mobil merek Lamborghini nomor polisi B 27 AYR warna oranye tahun tahun 2013 atas nama AR. Namun, karena merasa tidak pernah memiliki kendaraan tersebut, AR tidak menghiraukan surat dari Dinas Perpajakan Negara,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jaksel Komisaris Andi Sinjaya.

KOMPAS/DIAN DEWI PURNAMASARI

Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Bastoni Purnama didampingi Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jaksel Komisaris Andi Sinjaya memberikan keterangan kepada media di rumah ”koboi Kemang”, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (26/12/2019).

Menurut Andi Sinjaya, selain mobil Lamborghini, tersangka juga memiliki sejumlah mobil mewah, yaitu Porsche dan Land Cruiser. AM adalah pengusaha properti yang bergerak di bidang pembangunan rumah, ruko, dan lain sebagainya. Menurut warga sekitar, AM baru sekitar satu tahun tinggal di rumahnya di kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan.

AM adalah pengusaha properti yang bergerak di bidang pembangunan rumah, ruko, dan lain sebagainya. Menurut warga sekitar, AM baru sekitar satu tahun tinggal di rumahnya di kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan.

Seperti diberitakan sebelumnya, AM ditangkap dan dijadikan tersangka setelah mengancam dua pelajar dengan senjata api di Kemang. Kedua pelajar itu disuruh jongkok dan ditodong dengan pistol setelah mengomentari mobil mewah Lamborghini milik AM. Setelah didalami, ternyata AM dalam pengaruh pemakaian ganja saat mengemudi.

Baca juga  : Peredaran 210 Kilogram Ganja Digagalkan